Acara siraman, salah satu prosesi penting dalam adat Sunda menjelang upacara pernikahan esok hari dengan Ardie Bakrie, putra politikus dan pengusaha terkenal Aburizal Bakrie, dimulai pukul 9.15 WIB dengan menggunakan air dari tujuh sumber.
Prosesi ini, digelar di rumah ayahanda Nia, Priya Ramadhani, di Jalan Benda II, Ciganjur, Jakarta Selatan, merupakan lanjutan pengajian yang sudah digelar sebelumnya.
Dalam acara itu, Nia memakai kebaya warna emas kehijauan. Warna kebaya yang sama juga dikenakan ibunda Nia, Chanty Mercia. Sedangkan ayah Nia, Priya Ramadhani, mengenakan baju warna hijau.
Sesuai adat Sunda yang digunakan dalam acara ini, air siraman kemudian dibawa ke rumah mempelai pria, dengan sebuah cawan berwarna emas. Proses penyerahan air siraman untuk dibawa ke mempelai pria, Ardie Bakrie, dilakukan oleh bapak Priya Rahmadhani. Air kemudian diserahkan kepada Rully Chaerul Anwal, paman Dian Sastrowardoyo mewakili keluarga Bakrie.
"Saya beserta istri memohom bantuan untuk menyampaikan salam hormat kepada Bapak Aburizal Bakrie," kata Priya dalam upacara penyerahan air itu. "Kamipun menyerahkan air siraman ini sebagai syarat."
Seusai penyerahan air, Nia secara formal meminta izin kepada kakaknya yang akan dilangkahi dalam pernikahan ini. "Besok Nia ingin melangsungkan pernikahan dengan Ardie Bakrie," kata Nia sambil meneteskan air mata. "Nia berterima kasih atas bimbingan kaka Nia, Yudistira Hermawan, untuk melepas Nia. Nia tidak bermaksud melangkahi Mas Wawan."
"Nia, saya izinkan dan saya ridho agar Nia menjadi istri yang baik dengan anak-anak yang soleh dan solehah agar pernikahan Nia langgeng sampai kakek-nenek," ujar Yudistira.
Air dari Nia Ramadhani dibawa dengan cawan berwarna emas, dalam mobil Toyota Alphard hitam bernomor polisi B 164 NB, ke kediaman keluarga Bakrie di kawasan Menteng.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI