Batik Khas Candi Borobudur

Reporter

Editor

Senin, 29 Maret 2010 14:09 WIB

TEMPO Interaktif, Magelang - Kepala Unit PT. Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno mengatakan akan segera merealisasikan gagasan menciptakan batik dengan corak khas Borobudur. Motifnya bisa diambil dari relief atau simbol yang ada di candi tersebut, sehingga berbeda dengan dengan corak batik pada umumnya.


Menurutnya, gagasan membuat batik khas ini merupakan tindak lanjut dari program Taman Wisata sebelumnya. Sejak awal Februari lalu, Taman Wisata mewajibkan pengunjung yang berpakaian minim (celana atau rok pendek) bersarung. Rencananya, batik khas borobudur ini bisa digunakan menggantikan sarung bermotif biasa yang kini masih dipinjamkan bagi pengunjung.

Pelatihan pembuatan batik khas Borobudur, kata dia, akan diberikan pada warga sekitar candi. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatan taraf perekonomian masyarakat sekitar Candi. Mereka selanjutnya bisa menjual atau menyewakan sarung bermotif batik Borobudur itu kepada pengunjung. “Awal April nanti akan digelar pelatihan pada masyarakat,”kata Pujo, Ahad (28/3).

Selain mewajibkan pengunjung yang berpakaian minim bersarung, PT Taman Wisata juga meminta pengunjung yang beralas kaki keras, baik sepatu atau sandal, menggantinya dengan sandal karet. Peraturan ini dilakukan untuk memperkecil kerusakan batu candi akibat gesekan dengan alas kaki pengunjung. Menurut dia, ada 2.500 pasang sandal karet yang disediakan bagi pengunjung. Sama halnya dengan kain sarung, sandal ini dipinjamkan bagi pengunjung.

Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Marsis Sutopo mengatakan batu di Candi Borobudur telah puluhan abad. Usianya cukup tua sehingga diperlukan perawatan khusus untuk melestarikannya.


Salah satu penyebab kerusakan batu candi, kata dia, adalah cuaca. Guyuran air hujan, angin dan panas matahari telah menyebabkan terjadinya proses kimia yang merusak batu. Diantaranya adalah sementasi (endapan semen di dinding candi), tumbuhnya lumut, hingga munculnya endapan garam di permukaan batu. Pemakaian sandal karet, kata dia, berguna memperkecil gesekan batu di bagian lantai. Balai Konservasi melaporkan sejumlah batu lantai itu telah tergerus ujungnya akibat gesekan dengan alas kaki keras.


ANANG ZAKARIA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya

5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10

Baca Selengkapnya