Menghadirkan Bilik Tuhan

Reporter

Editor

Senin, 24 Agustus 2009 12:59 WIB

TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ruang semiterbuka berukuran 2 x 2,5 meter berlantai kayu itu menjadi tempat keluarga Anang Rizky Noor di Ciganjur, Jakarta Selatan, menghadap Sang Pemberi Hidup. Tak terlalu luas, "Cukup untuk berjemaah sekeluarga, sekitar 5-6 orang," ujar Anang, Rabu lalu. Juga tak mewah.

Tembok pembatasnya hanya di-kamprot. Di sebelah kiri ruang itu masih ada bidang kosong berlantai semen, yang tempatnya rendah, berukuran sekitar 5 x 4 meter. Antara tembok pembatas dan bidang berlantai semen terdapat taman kering yang ditanami keladi dan ditutup kerikil. Di salah satu sisi temboknya ditempatkan rak buku.

Musala rancangan arsitek Adi Purnomo itu adalah jawaban keinginan Anang. Pegawai Pertamina itu ingin musalanya selaras dengan konsep rumah tropisnya, yang sederhana, dan tidak "memenjara" orang yang salat hanya dengan Tuhan. "Saya ingin hubungan yang seimbang antara hubungan manusia dan Tuhan." Juga terhindar dari gelap, gerah, dan lembab.

Selain untuk salat, tempat itu menjadi favorit tempat keluarga berkumpul, membaca, pertemuan keluarga, bahkan kongko sejawat Adi, para arsitek. Orang tak malas ke tempat itu, meski untuk menjangkaunya harus melintasi ruang lain dan pepohonan.

Advertising
Advertising

Ruangan seperti musala, kata Adi, sebenarnya bukan hal baru. Rumah-rumah tradisional mengenal tempat khusus yang disucikan. Rumah tradisional Jawa, misalnya, memiliki sentong tengah, bilik yang biasanya digunakan untuk menyimpan benda pusaka. Rumah-rumah Bali juga biasanya memiliki tempat sembahyang, yang biasanya ditempatkan di pojok.

Saat ini, kata Adi, kebanyakan rumah--terutama yang dibangun pengembang--digunakan seluruhnya untuk kegiatan manusia. Orang kerap tak ingat bahwa rumah yang kita tinggali adalah ruang yang kita "pinjam" dari kehidupan. Fungsi ruang khusus itu mengingatkan kita terhadap ruang yang kita pinjam. Karena itu, musala harus menghadirkan suasana lebih tenang sehingga memungkinkan penghuninya mengendapkan pikiran dan batin. "Harus cukup tenang untuk salat dalam waktu pendek, juga lama. Sendirian atau bersama."

Ada beberapa cara menciptakan suasana "khusus" itu di musala, di antaranya menggunakan mezzanine atau lantai tambahan--yang berada antara tingkat pertama dan kedua sebuah rumah atau bangunan--serta memperhatikan sekat dan materi, bukaan, serta pencahayaan. Tapi tak perlu ruang khusus yang tertutup.


Posisi rumah tak kalah pentingnya karena akan mempengaruhi arah kiblat dan bukaan. Posisi musala di rumah yang menghadap barat, kata Adi, akan lebih mudah daripada sebaliknya. Musala yang menghadap bukaan rumah sulit menciptakan suasana khusyuk karena orang yang melintas akan sangat mengganggu konsentrasi.

Arsitek Medwin Farizkhan dari Annahape Design di Bintaro, Jakarta Selatan, mengatakan hal yang sama. Musala memang harus menghadap kiblat dan dindingnya harus tertutup agar tidak mengganggu konsentrasi saat beribadah. Ruangan pun harus dingin agar penghuninya tenang beribadah.

Penempatan musala boleh terpisah atau menyatu dengan bangunan inti. Masing-masing dengan kekurangan dan kelebihannya. Yang berada di dalam rumah akan sangat terpengaruh oleh kegiatan penghuni rumah lainnya sehingga membuat ibadah terganggu. Sedangkan musala yang terpisah biasanya kurang praktis sehingga penghuni rumah memilih salat di tempat beraktivitas lainnya.

Kelebihannya, suasana musala yang terpisah dari rumah akan lebih tenang dan desainnya bisa lebih maksimal. Akan halnya musala yang menyatu dengan ruangan, ruangan ini akan lebih sering dikunjungi penghuni rumah.

Meski demikian, kelemahan bisa diakali. Suasana mengganggu pada musala yang berada di dalam rumah bisa disiasati dengan bermain akustik dan menempatkannya tak terlalu dekat dengan ruang keluarga, yang biasanya relatif ramai. Musala yang terpisah dari rumah bisa diakali dengan jalan, taman, dan konsep yang atraktif.

Lebih dari sekadar materi dan tampilan visual, kata Adi, suasana "khusus" itu harus hadir karena akan mempengaruhi sikap. "Rasa 'khusus' itu harus ada dan suasana beribadahnya harus kena," kata arsitek peraih Indonesian Institute of Architects Award tersebut. Dan, rasa yang "khusus" itu bergantung pada niat kuat pemilik rumah membuat musala.


Jangan lupakan:
- Tempat wudu
- Tempat menyimpan mukena dan Al-Quran
- Rehal. Perabot ini bisa sekaligus menjadi aksesori.

ENDRI KURNIAWATI

Berita terkait

Pameran Terbaru Seniman AD Pirous Masih Berlangsung di Rumahnya

16 hari lalu

Pameran Terbaru Seniman AD Pirous Masih Berlangsung di Rumahnya

Tanpa karya lukisan, menurut Jorghi pada pameran itu juga ditampilkan karya seni grafis AD Pirous sebelum bergabung di Decenta.

Baca Selengkapnya

Perum Damri Buka Lowongan Kerja sebagai Staf Desain Grafis untuk lulusan S1

27 hari lalu

Perum Damri Buka Lowongan Kerja sebagai Staf Desain Grafis untuk lulusan S1

Perum Damri membuka lowongan kerja sebagai staf desain grafis. Pendaftaran berlangsung hingga Senin, 8 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kursus Paling Diminati di Kemendikbud untuk Tingkatkan Peluang Kerja

25 Mei 2023

5 Kursus Paling Diminati di Kemendikbud untuk Tingkatkan Peluang Kerja

Pendidikan nonformal turut meningkatkan kualitas kompetensi sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di lembaga kursus dan pelatihan (LKP.

Baca Selengkapnya

Pameran Tunggal Perdana di Eropa, Pelukis Eddy Susanto Bicara Soal Neraka

14 Agustus 2022

Pameran Tunggal Perdana di Eropa, Pelukis Eddy Susanto Bicara Soal Neraka

Ajakan pameran tunggal lukisan di Giudecca Art District, Gallery One, Venesia, Italia itu berasal dari ArtSociates.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Membuat Konten Menarik untuk Tingkatkan Penjualan

3 Oktober 2021

Pentingnya Membuat Konten Menarik untuk Tingkatkan Penjualan

Membuat konten menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

4 Prospek Kerja Mahasiswa Program Studi Desain Grafis, Apa Saja?

25 Agustus 2021

4 Prospek Kerja Mahasiswa Program Studi Desain Grafis, Apa Saja?

Prospek kerja yang bisa diperoleh para mahasiswa jurusan desain grafis, antara lain 4 jenis perusahaan ini.

Baca Selengkapnya

Jago Desain Grafis, Tambah Penghasilan lewat Pekerjaan Lepas Ini

20 Juli 2021

Jago Desain Grafis, Tambah Penghasilan lewat Pekerjaan Lepas Ini

Pintar desain grafis atau desainer grafis tidak berarti harus dibatasi hanya menjadi desainer saja. Berikut jenis usaha yang bisa dirambah.

Baca Selengkapnya

Peluang Kerja di Media Disebut Masih Laris Diperebutkan

10 Juli 2021

Peluang Kerja di Media Disebut Masih Laris Diperebutkan

Profesi pekerja media, seperti wartawan, desain grafis, tenaga pemasaran, entry data, dan operator mesin diproyeksikan masih sangat laris.

Baca Selengkapnya

Pameran Seek a Seek #2: Kon/jun/gsi Berpameran dan Beracara Dalam Semangat Kebersamaan

4 Desember 2019

Pameran Seek a Seek #2: Kon/jun/gsi Berpameran dan Beracara Dalam Semangat Kebersamaan

Seek-a-seek adalah sebuah acara perayaan bidang desain grafis melalui pameran dan serangkaian acara

Baca Selengkapnya

Tempo & Kreavi Gelar Pameran Grafis Hari Pahlawan

7 November 2016

Tempo & Kreavi Gelar Pameran Grafis Hari Pahlawan

Pameran akan dibuka pada 10 November 2016 dan berlangsung hingga 31 Desember 2016.

Baca Selengkapnya