Profil Sally Rooney, Penulis yang Vokal Dukung Pembebasan Palestina

Sabtu, 28 September 2024 11:00 WIB

Penulis, Sally Rooney. Foto: Instagram.

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Sally Rooney semakin berkibar di panggung sastra dunia. Pada 24 September 2024, penulis asal Irlandia itu merilis novel keempatnya, Intermezzo. Sebagai suara dari generasi millennial, Sally dikenal karena kemampuannya menggambarkan ketidakpastian ekonomi dan emosi yang menghantui anak muda. Novel debutnya, Conversations With Friends (2017), disusul Normal People (2018) dan Beautiful World, Where Are You (2021), telah membuatnya diakui sebagai penulis berbakat.

Dua novelnya bahkan telah diadaptasi menjadi serial televisi. Conversations With Friends tayang pada 2022, sementara Normal People tayang pada 2020. Dalam Intermezzo, Sally beralih dari protagonis perempuan yang biasa ia angkat dan memilih menjelajahi kehidupan dua saudara laki-laki—Ivan dan Peter—yang menghadapi duka setelah kematian ayah mereka. Ia mengeksplorasi tema kehilangan, penyesalan, dan refleksi diri.

Sikap Politik dan Dukungan Sally Rooney untuk Palestina

Perhatian pada Sally tidak hanya soal karya-karyanya. Ia mengklaim dirinya feminis dan marxis. Sikap politiknya–terutama dukungan terhadap Palestina, juga vokal disuarakan. Terbaru, dalam acara peluncuran Intermezzo di Southbank Centre, London, 26 September 2024, ia memulai dengan pidato terkait krisis di Palestina.

Sally menggambarkan kampanye militer terhadap Palestina sebagai ‘pembunuhan massal dan kehancuran struktural’. Ia bahkan mengkritik dukungan dari Uni Eropa dan Inggris. Sally menyoroti jumlah korban yang terus meningkat, lebih dari 40.000 jiwa telah tewas sejak 7 Oktober 2023, dan hampir 17.000 di antaranya adalah anak-anak. “Kita sedang menyaksikan genosida yang tengah berlangsung,” ujarnya.

Ia juga mengkritik perluasan aksi militer Israel ke Lebanon, menyebut bahwa kematian sipil di Palestina, Israel, dan Lebanon adalah tragedi besar yang memiliki akar dalam pendudukan ilegal Israel atas Palestina, dan sistem apartheid yang diterapkan terhadap rakyat Palestina. Pada 2021, Sally juga menolak tawaran penerbitan dalam bahasa Ibrani dari penerbit Israel untuk novel Beautiful World, Where Are You.

Advertising
Advertising

Penulis berusia 33 tahun itu menjelaskan bahwa penolakannya adalah bentuk dukungan terhadap gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) yang pro-Palestina. “Saya tidak dapat menerima kontrak baru dengan perusahaan Israel yang tidak secara tegas menjauhkan diri dari apartheid dan mendukung hak-hak rakyat Palestina yang ditetapkan oleh PBB,” ungkapnya.

Latar Belakang Sally Rooney

Sally Rooney, lahir pada 20 Februari 1991 di Castlebar, Irlandia, telah mencuri perhatian dunia sastra sejak debutnya dengan Conversations with Friends (2017). Latar belakang keluarganya—sang ayah bekerja di perusahaan telekomunikasi dan ibunya mengelola pusat seni—telah membentuk minatnya pada sastra sejak kecil. Setelah menempuh studi Sastra Inggris di Trinity College Dublin, Sally mulai menulis dengan serius.

Gaya tulisannya yang minimalis, dialog cerdas, serta kemampuan menggali psikologi karakter muda yang kompleks membuatnya unik. Sikap politik Sally, yang menekankan keadilan sosial dan solidaritas, tercermin kuat dalam karyanya. Bagi dia, sastra adalah medium moral, bukan sekadar estetika.

YOUTUBE | THE NEW YORK TIMES | DAZED

Pilihan Editor: 7 Penulis dan Sutradara Drama Korea Populer

Berita terkait

Retno Marsudi Minta OKI Jadi Teladan dalam Mendukung Pengakuan Negara Palestina

9 menit lalu

Retno Marsudi Minta OKI Jadi Teladan dalam Mendukung Pengakuan Negara Palestina

Retno Marsudi mendorong negara-negara OKI untuk memanfaatkan pengaruh yang dimiliki untuk mengakui Palestina.

Baca Selengkapnya

Jepang akan Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga dari Lebanon

8 jam lalu

Jepang akan Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga dari Lebanon

Jepang mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dan memutuskan untuk mempersiapkan penerbangan militer untuk kemungkinan evakuasi

Baca Selengkapnya

Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Turki Walk Out

17 jam lalu

Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Turki Walk Out

Delegasi Turki, dipimpin oleh perwakilan tetap PBB Duta Besar Ahmet Yildiz, meninggalkan aula sebelum Netanyahu tiba di podium

Baca Selengkapnya

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

17 jam lalu

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

Hamas mendesak para pemimpin negara yang hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk walk out pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

17 jam lalu

Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

Aksi mogok untuk mendung Palestina ini terbesar yang pernah dilakukan serikat-serikat buruh Spanyol

Baca Selengkapnya

World Tourism Day 2024 Ini 5 Negara Paling Damai di Dunia yang Wajib Dikunjungi

19 jam lalu

World Tourism Day 2024 Ini 5 Negara Paling Damai di Dunia yang Wajib Dikunjungi

Untuk memperingati World Tourism Day, berikut ini negara-negara terdamai yang diurutkan berdasarkan Indeks Perdamaian Global 2024.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

20 jam lalu

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Arab Saudi telah membentuk aliansi global untuk mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Berhasil Cegat Rudal Balistik Yaman yang Menyasar Tel Aviv

21 jam lalu

Israel Klaim Berhasil Cegat Rudal Balistik Yaman yang Menyasar Tel Aviv

Militer Israel mengatakan pada Jumat pagi 27 September 2024 bahwa mereka mencegat rudal balistik dari Yaman yang menargetkan Tel Aviv.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mendesak Pengakuan Segera terhadap Palestina

1 hari lalu

Indonesia Mendesak Pengakuan Segera terhadap Palestina

Retno Marsudi menekankan pentingnya pengakuan terhadap Negara Palestina, yang dianggapnya sebagai langkah krusial untuk mewujudkan solusi dua negara.

Baca Selengkapnya

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

1 hari lalu

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

Jurnalis Palestina Bisan Atef Owda memenangkan penghargaan Emmy Awards atas proyeknya, "It's Bisan From Gaza and I'm Still Alive"

Baca Selengkapnya