Mengenang Zainuddin MZ Dai Sejuta Umat, Jalan Dakwah dan Politiknya

Jumat, 5 Juli 2024 18:23 WIB

K.H. Zainuddin M.Z. Dok.TEMPO/Fernandez Hutagalung

TEMPO.CO, Jakarta - Zainuddin MZ lahir pada 2 Maret 1952 di Jakarta dari orang tua bernama Turmudzi dan Zainabun. Pemilik nama asli Zainuddin Hamidi ini harus melalui masa kecil yang penuh beragam persoalan. Ia harus menelan kepahitan lantaran ayahnya meninggal dunia. Setelah itu, ibunya menikah lagi dan dikarunia tiga anak. Namun, beberapa tahun kemudian, ayah tirinya meninggal dunia dan sang ibu menikah lagi.

Menurut repository.uinjkt.ac.id, kisah masa kecil yang akrab disapa Udin ini berkontribusi dalam perjalanan dakwahnya yang sarat dengan kritik kemanusiaan. Namun, kritik dalam ceramah tersebut disampaikan oleh Zainuddin dengan ciri khas berupa penuh humor dengan nada khas Betawi, bahasa ringan, dan menyentuh lapisan masyarakat. Akibatnya, tidak ada yang merasa tersinggung dalam ceramahnya. Gaya khas ini yang sangat melekat dalam dakwah Zainuddin.

Nama Zainuddin sebagai Dai Sejuta Umat semakin terkenal lantaran berdakwah dari panggung ke panggung sehingga menjadi daya tarik bagi pemilik radio dan televisi. Akibatnya, banyak pihak-pihak stasiun radio dan televisi yang melakukan kontrak untuk membuat rekaman dengan dai ini. Bahkan, kaset rekaman Zainuddin juga tersebar luas di berbagai daerah nasional maupun mancanegara. Dengan begitu, wajar jika namanya melambung sebagai Dai Sejuta Umat pada masanya.

Selain berdakwah, Zainuddin juga berkontribusi dalam dunia politik lantaran ingin berperan membentuk bangsa yang cerdas. Pasalnya, dalam dunia politik, pemuka agama berperan signifikan untuk menaikkan suara dan menjadi katalisator ketika ada pertentangan dalam partai. Saat masuk dalam dunia politik, ia berkeinginan merubah tatanan lama yang menghubungkan dengan permasalahan kotor sambil menyampaikan dakwah. Gagasan agama melalui politik menjadi hal penting sebagai kendaraan pejabat mengontrol kekuasaan.

Lalu, pada 1977-1982, Zainuddin bergabung dengan Partai Persatuan Pembangun (PPP) yang berhasil mendongkrak suara partai. Ia juga berjuang menegakkan Islam dan NU menjadi jalan alternatif membimbing Indonesia. Keterlibatannya dalam politik lantaran partai Islam mendapatkan tekanan Orde Baru sehingga sedikit mendapat tempat untuk berdinamika. Namun pada 1983, ia meninggalkan politik praktisnya karena ruang dakwahnya menjadi terjepit akibat kehausan penguasa.

Advertising
Advertising

Setelah mundur dari politik praktis, Zainuddin karena belum cukup memberikan hal signifikan bagi bangsa. Melalui autokritik terhadap PPP, ia mendeklarasikan partai dengan nama Partai Persatuan Pembangunan Reformasi (PPPR) pada 20 Januari 2002. Melalui Muktamar Luar Biasa (MLB) pada 8-9 April 2003, nama PPP berubah menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR).

Sayangnya, Zainuddin menyadari bahwa politik menjadi semakin kotor karena banyak politisi bertindak tidak sesuai hukum. Ia pun memutuskan mundur sebagai Ketua PBR.

Pada 5 Juli 2011, pukul 09.2 , Zainuddin MZ meninggal ketika dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) ketika berusia 59 tahun. Menurut keterangan keluarga, Zainuddin memiliki riwayat penyakit yang sudah cukup lama diderita. Ia juga sedang menjalani pengobatan rutin, tetapi tidak di RSPP. Jenazah Zainuddin dimakamkan tak jauh dari Masjid Jami Fajrul Islamini, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

RACHEL FARAHDIBA R | KARTIKA CANDRA

Pilihan Editor: 12 Tahun Lalu Zainuddin MZ Wafat, Berikut Perjalanan Dakwah dan Politik Dai Sejuta Umat

Berita terkait

Dukung Pramono Anung, Putra Zainuddin MZ: Pilih Pemimpin yang Tahu Masalah Kampung Sendiri

8 hari lalu

Dukung Pramono Anung, Putra Zainuddin MZ: Pilih Pemimpin yang Tahu Masalah Kampung Sendiri

Putra Zainuddin MZ yang merupakan kader Partai Demokrat memilih Pramono Anung di Pilkada Jakarta. Ia menyebut pilih yang tahu masalah kampung sendiri.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP untuk DPRD Bangka Belitung Imam Wahyudi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan KDRT

12 hari lalu

Caleg PDIP untuk DPRD Bangka Belitung Imam Wahyudi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan KDRT

Caleg PDIP untuk DPRD Bangka Belitung menjalani pemeriksaan di Polres Pangkal Pinang sehari sebelum pelantikannya.

Baca Selengkapnya

Dugaan KDRT Caleg PDIP Terpilih di Babel Imam Wahyudi, Diduga Berselingkuh dengan Caleg DPRD

14 hari lalu

Dugaan KDRT Caleg PDIP Terpilih di Babel Imam Wahyudi, Diduga Berselingkuh dengan Caleg DPRD

Politikus PDIP tersebut diduga KDRT dan berselingkuh dengan seorang perempuan bernisial SA.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Belum Ada Pembahasan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo: Terima Kasih jika Diberi

16 hari lalu

PPP Sebut Belum Ada Pembahasan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo: Terima Kasih jika Diberi

PPP menyebut, belum ada pembahasan mengenai kursi menteri untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Selengkapnya

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

16 hari lalu

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

Sandiaga Uno menyadari posisi politiknya saat ini sehingga terkait formasi menteri di kabinet Prabowo ia tak terlalu berharap banyak.

Baca Selengkapnya

Tosari Widjaja Eks Dubes RI untuk Maroko Meninggal Dunia

17 hari lalu

Tosari Widjaja Eks Dubes RI untuk Maroko Meninggal Dunia

Politikus PPP Tosari Widjaja meninggal hari ini.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Uji Materi Batas Usia Capim KPK dari Novel Baswedan dkk, Arsul Sani Lakukan Dissenting Opinion

22 hari lalu

MK Tolak Uji Materi Batas Usia Capim KPK dari Novel Baswedan dkk, Arsul Sani Lakukan Dissenting Opinion

MK menolak permohonan uji materi aturan batas usia capim KPK. Hakim MK Arsul Sani lakukan dissenting opinion. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Respons PDIP dan PPP Soal Wacana Kabinet Zaken Prabowo

22 hari lalu

Respons PDIP dan PPP Soal Wacana Kabinet Zaken Prabowo

Gerindra menyatakan proporsi menteri Prabowo dari kalangan profesional nonpartai politik akan lebih banyak dibandingkan kader parpol.

Baca Selengkapnya

Hanya Punya Satu Kursi, PPP dan Perindo Berpeluang Gabung ke Fraksi Lain di DPRD DKI Jakarta

24 hari lalu

Hanya Punya Satu Kursi, PPP dan Perindo Berpeluang Gabung ke Fraksi Lain di DPRD DKI Jakarta

Achmad Yani, menyebut peluang bergabungnya Fraksi Perindo dan PPP ke fraksi yang mempunyai banyak kursi di DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Ulama di Banten Dukung Andika-Airin

28 hari lalu

Ulama di Banten Dukung Andika-Airin

Para ulama di Banten secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Serang, Andika Hazrumy-Nanang Supriatna

Baca Selengkapnya