Profil Taylor Swift, Perjalanan Karier Bintang Pop Internasional

Rabu, 5 Juni 2024 11:01 WIB

Taylor Swift saat konser The Eras Tour di Argentina. Foto: Instagram Taylor Swift.

TEMPO.CO, Jakarta - Taylor Swift nama yang melekat erat dalam industri musik pop internasional, bukan hanya dikenal karena bakatnya yang luar biasa dalam bermusik, tetapi juga karena perjalanan kariernya yang menginspirasi. Lahir pada 13 Desember 1989 di Reading, Pennsylvania, Amerika Serikat, Swift telah menorehkan namanya sebagai salah satu artis paling berpengaruh di dunia hiburan. Mari kita lihat profil lengkapnya.

Awal Karier dan Kebangkitan

Taylor Swift mulai menunjukkan minatnya dalam musik sejak usia dini. Dia belajar memainkan gitar dan menulis lagu sendiri sejak usia enam tahun. Pada usia 14 tahun, Swift pindah ke Nashville, Tennessee, pusat musik country, untuk mengejar karier musiknya. Perjalanannya dimulai dengan menandatangani kontrak dengan label rekaman Big Machine Records pada 2006.

Album musik debutnya, "Taylor Swift" (2006), segera meraih kesuksesan komersial, memperoleh sertifikasi multi-platinum dan menghasilkan hit seperti "Tim McGraw" dan "Teardrops on My Guitar". Namun, kebangkitan sejati Swift terjadi dengan album keduanya, "Fearless" (2008). Album ini memperkuat posisinya sebagai bintang pop country dengan lagu-lagu seperti "Love Story" dan "You Belong with Me".

Setelah "Fearless", Swift terus menggali genre musik yang beragam. Album-albumnya berikutnya, seperti "Speak Now" (2010) dan "Red" (2012), menampilkan campuran elemen pop, rock, dan country. Kesuksesan komersial terus mengalir, dengan singel-singel seperti "We Are Never Ever Getting Back Together" dan "I Knew You Were Trouble" memuncaki tangga lagu di seluruh dunia.

Advertising
Advertising

Puncak kesuksesan Swift terjadi dengan album "1989" (2014). Dengan pendekatan yang lebih berfokus pada pop daripada sebelumnya, album ini memperoleh pujian kritis yang luas dan menghasilkan beberapa hit terbesarnya, termasuk "Shake It Off", "Blank Space", dan "Bad Blood". "1989" membuat Swift memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Album of the Year di Grammy Awards.

Selain menjadi salah satu bintang pop terbesar di dunia, Swift juga dikenal karena keterlibatannya dalam aktivisme dan advokasi. Dia secara terbuka berbicara tentang isu-isu seperti kesetaraan gender, kekerasan seksual, dan hak LGBT. Pada tahun 2017, Swift memenangkan kasus pelecehan seksual terhadap DJ David Mueller, memberikan suara kepada korban-korban pelecehan untuk berbicara dan berjuang.

Selain itu, Swift adalah pendukung aktif hak-hak LGBTQ+, bahkan merilis lagu "You Need to Calm Down" pada 2019 yang menyuarakan dukungannya terhadap komunitas tersebut. Dia juga telah mendukung berbagai organisasi amal, termasuk bantuan bencana alam dan pendidikan.

Saat ini, Swift tetap menjadi salah satu artis paling berpengaruh di dunia. Album-albumnya terus mendominasi tangga lagu, dan tur dunianya selalu ramai pengunjung. Selain itu, dia telah memperluas cakupan karirnya dengan merambah ke dunia akting, muncul dalam film seperti "The Giver" (2014) dan "Cats" (2019).

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | PUTRI SAFIRA PITALOKA

Pilihan Editor: 10 Tahun Lalu Taylor Swift Gelar Konser di MEIS Ancol Jakarta

Berita terkait

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

5 jam lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea

Baca Selengkapnya

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

6 jam lalu

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

Terselip di hutan belantara terjal di Grand Canyon, layanan pos AS pengiriman surat ala zaman Wild West itu masih bisa ditemukan.

Baca Selengkapnya

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

7 jam lalu

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang memiliterisasi Zambia

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

13 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

1 hari lalu

Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

Iran akan mengadakan pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli 2024, setelah tidak ada satu pun kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara

Baca Selengkapnya

Trump: Masalah Biden Bukan Umur, Tetapi Kompetensi

1 hari lalu

Trump: Masalah Biden Bukan Umur, Tetapi Kompetensi

Mantan presiden AS Donald Trump mengeklaim dirinya meraih kemenangan besar atas petahana Presiden Joe Biden dalam debat capres pertama

Baca Selengkapnya

Tak Lagi Prima, Editorial New York Times Sarankan Partai Demokrat Cari Pengganti Joe Biden

1 hari lalu

Tak Lagi Prima, Editorial New York Times Sarankan Partai Demokrat Cari Pengganti Joe Biden

Politikus Partai Demokrat diminta mau mengakui kalau Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah tidak mampu tampil gemilang

Baca Selengkapnya

AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

1 hari lalu

AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

Amerika Serikat telah mengirimkan puluhan ribu amunisi berat ke Israel- termasuk lebih dari 10.000 bom seberat hampir 1 ton untuk digunakan ke Gaza

Baca Selengkapnya

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

1 hari lalu

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

Pengadilan Belanda diminta memerintahkan pemerintah memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 yang mungkin berakhir di Israel.

Baca Selengkapnya

Umur dan Stamina Joe Biden Jadi Sorotan dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat

1 hari lalu

Umur dan Stamina Joe Biden Jadi Sorotan dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat

Sejumlah politikus Partai Demokrat menilai Joe Biden sebaiknya diganti karena sudah terlalu tua untuk menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya