TEMPO.CO, Jakarta - Penulis dan sutradara Jonathan Glazer memenangkan Piala Oscar untuk Film Fitur Internasional Terbaik untuk filmnya, The Zone of Interest. Dalam pidatonya, ia menjadi satu-satunya pemenang yang secara langsung mengutuk kekerasan di Gaza.

Sebelumnya, The Zone of Interest adalah film meresahkan tentang Holocaust, yang diceritakan melalui potret keluarga Nazi yang tinggal di dekat Auschwitz. Film tersebut dinominasikan mendapatkan lima Oscar, termasuk Film Terbaik.

Jonathan Glazer Kutuk Serangan Israel di Gaza

Saat menerima penghargaan tersebut, Glazer naik ke panggung bersama produser James Wilson. Glazer mengatakan, semua pilihannya dalam film yang digarapnya itu dibuat dengan mencerminkan dan menghadapi situasi saat ini.

“Bukan untuk mengatakan, lihat apa yang mereka lakukan saat itu. Melainkan, lihat apa yang kita lakukan sekarang. Film kami menunjukkan arah terburuk dehumanisasi. Itu membentuk masa lalu dan masa kini kita," kata Jonathan di Academy Awards ke-96 yang digelar di Dolby Theatre Los Angeles, Amerika Serikat, Ahad malam, 10 Maret 2024 waktu setempat.

Saat berdiri di hadapan kamera dan semua peserta nominasi itu, Jonathan mengatakan, “Saat ini, kami berdiri di sini sebagai orang-orang yang menyangkal ke-Yahudi-an mereka dan Holocaust yang dibajak oleh pendudukan dan telah menimbulkan konflik bagi begitu banyak orang yang tidak bersalah,” kata dia.

“Baik para korban 7 Oktober di Israel atau serangan yang sedang berlangsung di Gaza, semuanya adalah korban dari dehumanisasi ini. Bagaimana kita melawannya?," lanjut Jonathan.

Jonathan mendedikasikan penghargaan tersebut kepada seorang wanita bernama Alexandra, yang ia temui saat membuat film tersebut, yang meninggalkan makanan untuk para tahanan di kamp semalaman. Seperti yang digambarkan dalam film tersebut, Jonathan menyimpulkan, "Saya mendedikasikan ini untuk ingatannya, dan perlawanannya."

Reaksi Kubu Konservatif akibat Salah Kutip

Namun, orang-orang menganggap kata-kata Jonathan terlalu keluar dari konteksnya. Meghan McCain, putri , menulis di Twitter. "Banyak orang di Hollywood menunjukkan pantat mereka ketika seorang pria naik ke panggung untuk 'menyangkal ke-Yahudi-annya' dan separuh ruangan bertepuk tangan."

Mantan direktur Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, Abraham Foxman juga turut memberikan kritik. "Sebagai orang yang selamat dari Holocaust, saya terkejut sutradara tersebut menampar kenangan lebih dari 1 juta orang Yahudi yang meninggal karena mereka adalah orang Yahudi dengan mengumumkan bahwa ia menyangkal keYahudiannya. Anda sungguh memalukan."

Namun, seperti dikutip dari Vox, pidato Glazer ini telah salah dikutip oleh beberapa media, termasuk Variety hingga menyebabkan kebingungan benarkah dia telah “menyangkal” keYahudiannya. Hal inilah yang menuai reaksi keras dari kaum konservatif, seperti Meghan McCain dan Abraham Foxman.

Padahal, menurut Vox, apa yang dikatakan Glazer jelas: Ia dan koleganya menolak anggapan bahwa Yahudi dan Holocaust digunakan untuk membenarkan serangan militer yang sedang berlangsung di Gaza. Seperti Glazer, orang-orang Yahudi di seluruh dunia telah menyatakan bahwa mereka menganggap identitas mereka telah dikooptasi oleh pemerintah ekstremis Israel dan sekutu-sekutunya untuk menduduki Palestina.

ENTERTAINMENT TONIGHT| VOX| BUZZFEED

Pilihan Editor: Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan