Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Selasa, 12 Maret 2024 12:01 WIB

Karina Kartika Sari Dewi Soekarno. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Selain Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra nama anak presiden pertama Sukarno lainnya Karina Kartika Soekarno pun populer.

Karina Kartika Soekarno merupakan putri dari perjalanan cinta Sukarno dengan Ratna Sari Dewi yang merupakan wanita Jepang yang bernama asli Naoko Nemoto. Tepat setahun peristiwa Supersemar, pada 11 Maret 1967, Kartika Karina Soekarno lahir di Montainge Avenue, Paris, Prancis.

Kelahirannya tidak jauh dengan peristiwa G30S yang terjadi di Tanah Air. Sang ibunda, Ratna Sari Dewi kemudian mengungsikan dirinya di Prancis dan memutuskan untuk menetap di luar negeri.

Profil Kartika Sari Dewi

Karina Kartika Soekarno lahir dan dibesarkan di Prancis karena ibunya memutuskan untuk menetap di luar negeri usai tragedi G30S. Dilansir dari laman Kepustakan Presiden Perpusnas, Kartika menempuh pendidikannya di Prancis lalu melanjutkan pendidikannya di Swiss.

Advertising
Advertising

Usai menyelesaikan pendidikannya di Switzerland, Ia kembali ke tanah kelahiran sang ibu, yaitu Jepang. Namun, saat ibunya berpindah ke Amerika Serikat, Kartika juga mengikuti ibunya dan bekerja di biro periklanan di Kota New York. Selama di Amerika Serikat, ia sempat bekerja di sebuah yayasan swasta.

Pengalaman bekerja di sebuah yayasan swasta membuat Kartika ingin membangun yayasannya sendiri yang akhirnya ia namakan Kartika Soekarno Foundation (KSF). KSF bergerak di bidang pendidikan dasar, kebudayaan, dan kesejahteraan ibu-anak Indonesia, yang berpusat di Amsterdam Belanda.

KSF juga diketahui sering memberikan bantuan untuk beberapa lembaga pendidikan di Jawa, antara lain di Kebumen, Solo, dan Blitar, tempat ayahnya dimakamkan. Diluar dari KSF, Kartika juga sempat mengunjungi Indonesia tepatnya Subang, Jawa Barat pada 1999 untuk mengunjungi sebuah Posyandu.

Kartika sangat peduli terhadap pendidikan anak Indonesia, bahkan ia sempat mempresentasikan keadaan pendidikan Indonesia di hadapan anggota United States National Committee. Tidak hanya itu, ia pun pernah mengadakan galang dana melalui sebuah acara amal bertajuk Bali Night yang dihadiri oleh Mick Jagger, Donna Karan dan Oliver Stone untuk pendidikan. Pendapatannya saat itu mencapai 180.000 USD.

Pada 2005, Karina Kartika Soekarno menikah dengan Presiden Citibank Eropa asal Belanda, Frits Frederik Seegers yang kemudian melahirkan seorang putra bernama Frederik Kiran Soekarno Seegeres. Kiran Soekarno telah diberikan gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta pada Juli 2008 saat ia bersama kedua orang tuanya mengunjungi Yogyakarta dan Solo.


ADINDA ALYA IZDIHAR | RISMA DAMAYANTI

pilihan Editor: Kelahiran Karina Kartika Soekarno 55 Tahun Lalu, Putri Soekarno dan Naoko Nemoto

Berita terkait

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

7 jam lalu

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

Jepang mencatat rekor baru rumah kosong sebanyak 9 juta unit. Angka kelahiran yang rendah menjadi pemicu banyaknya rumah kosong.

Baca Selengkapnya

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

14 jam lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

15 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

1 hari lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

1 hari lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 hari lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

2 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya