Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Senin, 11 Maret 2024 15:01 WIB

Film Djakarta 1966. imdb.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal 1980-an, Arifin C Noer membuat tiga film tentang Soeharto. Salah satu film dari trilogi tersebut adalah Djakarta 66 yang dirilis pada 1988. Film Djakarta 66 dibiayai oleh negara dan dibuat ketika zaman Soeharto. Film ini mengisahkan tentang kejadian-kejadian di Jakarta setelah peristiwa 30 September 1965, dari Januari 1966 sampai turunnya surat perintah sebelas maret atau Supersemar.

Film ini mengawali kisahnya dengan menyebut penculikan pimpinan Angkatan Darat (AD) telah membuat rakyat marah dan menuntut PKI dibubarkan. Selain itu, film ini banyak menyorot demo mahasiswa. Demo ini yang menjadi kejadian terpenting dalam lahirnya Supersemar. Para mahasiswa yang ditampilkan berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), organisasi mahasiswa non-komunis terdiri dari HMI, GMKI, PMKRI, PMII, dan Mapancas.

Arif Rahman Hakim menjadi salah satu nama yang lekat oleh para aktivis mahasiswa dalam kurun waktu 1960-an hingga saat ini. Hal ini dikarenakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini kena tembak ketika demonstrasi untuk menumbangkan rezim Orde Lama.

Tidak bisa dipungkiri, tewasnya Arif Rahman Hakim menjadi serangan balik bagi pemerintah Orde Lama yang berakibat lengsernya Presiden Soekarno pada 1966. Unjuk rasa itu sering disebut sebagai Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat. Dalam hal ini Tritura menuntut untuk pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), pembubaran Kabinet Dwikora, dan penurunan harga bahan kebutuhan pokok.

Menurut ypkp1965.org, pada 10 Januari 1966, KAMI menyuarakan tiga tuntutan rakyat (Tritura), yaitu bubarkan PKI, turunkan harga, dan perbarui kabinet Dwikora. Dari tiga tuntutan tersebut, mahasiswa mengutamakan pembubaran PKI. Di kampus Universitas Indonesia yang menjadi basis kegiatan aksi, mahasiswa tampak frustasi dan mengeluarkan komentar politis terkait kondisi Indonesia kala itu.

Advertising
Advertising

Pada Djakarta 66, Arifin C. Noer menampilkan aliran organisasi mahasiswa yang tanpa bersifat hitam-putih (bersebrangan). Meskipun ada beberapa kelompok, tetapi mereka merasakan kekecewaan yang sama sehingga tetap kompak. Arifin juga menggambarkan setiap aksi mahasiswa dalam film dengan terpecah-pecah tanpa membentuk kesatuan untuk menunjukkan krisis dalam tiga bulan pertama 1966.

Setelah itu, Soeharto memberikan janji kepada mahasiswa untuk mempertemukan mereka dengan Pemimpin Besar Revolusi terkait Tritura. Saat Sukarno protes terhadap demo mahasiswa, salah satu mahasiswa menyinggung pidato Presiden Indonesia pertama ini dan poin penting dalam bukunya, Di Bawah Bendera Revolusi.

Setelah pertemuan tersebut, Sukarno mengikuti sidang kabinet Dwikora yang menjadi cikal bakal lahirnya Supersemar. Lalu, saat pertengahan sidang, ia mendapat laporan tertulis dari Sabur bahwa ada pasukan tidak dikenal mendekati istana. Demi keselamatannya, ia meninggalkan sidang mengajak Subandrio. Sidang pun terpaksa dibatalkan.

Saat sidang tersebut, Soeharto tidak hadir karena sedang sakit. Setelah mendengar sidang batal, ia mengutus tiga jenderal, yaitu Amir Machmud, Basuki Rachmat, dan M. Yusuf untuk mendatangi Soekarno di Istana Bogor. Dengan kemarahan dan ketidakpercayaan terhadap AD, Sukarno menyuruh tiga jenderal tersebut mengaku menginginkannya jatuh. Namun, tiga jenderal meyakinkan Sukarno tuduhan itu tidak benar.

Setelah itu, tiga jenderal berdialog dengan Sukarno yang membahas bahwa Soeharto bisa menangani situasi Indonesia dan memulihkan keamanan, jika diberi surat tugas. Sukarno pun menyetujui usulan tersebut dan menulis surat perintah untuk memberikan kewenangan kepada Soeharto. Surat tersebut dikenal Supersemar dengan tiga poin utama.

Supersemar dikukuhkan oleh MPRS sebagai Tap. No, IX/MPRS/1966 dalam sidang 20 Juni sampai 5 Juli 1966 sehingga Soekarno tidak bisa mencabutnya. Supersemar akhirnya dijadikan sebagai tanda runtuhnya kekuasaan Soekarno dan awal pemerintahan Orde Baru Soeharto.

Film Djakarta 66 yang dirilis oleh Arifin C. Noer tentang kisah Supersemar ini dibantu tim penasehat cerita, seperti Bur Rasuanto, Goenawan Mohamad, Ismid Hadad, Taufiq Abdullah, dan Taufik Ismail.

RACHEL FARAHDIBA R | M. RIZQI AKBAR

Pilihan Editor: Djakarta 1977 Menjadi Film yang Harus Ditonton Usai Menyaksikan Film Pengkhianatan G30S/PKI

Berita terkait

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

11 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Aktor Dorman Borisman Tak Cuma Bermain di Film Warkop DKI, Ini Perjalanan Karirnya

14 jam lalu

Aktor Dorman Borisman Tak Cuma Bermain di Film Warkop DKI, Ini Perjalanan Karirnya

Aktor Dorman Borisman meninggal, ia identik berlakon karakter orang Batak sejak 1970-an. Apa saja film yang pernah dibintanginya?

Baca Selengkapnya

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

15 jam lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

1 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

4 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

4 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

5 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

6 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

7 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya