Diluar jangkauannya secara global, Michael Jackson telah mendapat tempat khusus di dunia Muslim, sebagai salah satu artis penghibur dari Barat yang mampu menerobos hambatan budaya di tahun 1980-an.
Apalagi dengan kasak-kusuk yang berkembang, bahwa Jackson yang menjadi aikon musik pop telah masuk Islam. Yang lainnya mencakup keinginannya mencari perlindungan di Teluk Emirat di Bahrain pada tahun 2005, menyusul tuntutan pada penganiayaan anak di Amerika Serikat.
"Allah memberikan rahmat kepada dia (Jackson). Ia adalah warga Bahrain. Dia telah tinggal bersama kami," kata Jassim Ali, 35, yang sedang membeli cakram lagu Jackson, pada hari Sabtu di sebuah toko musik di ibukota, Manama.
Jackson hanya menghabiskan satu tahun di Emirat, sebagai tamu dari Syekh Abdulla Isa bin Hamad Al kalif, seorang anak raja dan Bahrain, yang ingin menulis lagu. Jackson tetap menjaga sikap rendah hati, meski tinggal dan dekat dengan tuan rumah.
Setelah kepulangan Jackson, Syeh menggunggat Jackson digugat US$ 7 juta atau sekitar Rp 71, 4 miliar. Katanya dia gagal untuk memenuhi kerjasama pembuatan musik itu, tetapi dianggap lunas pada bulan November, dengan syarat yang tidak diungkapkan.
Syekh berkata pada Sabtu, dalam sebuah pernyataan di media Gulf Daily News, bahwa "dunia telah kehilangan raksasa di industri musik. Kita semua sangat sedih kehilangan dia," kata Al Khalifa.
Seluruh dunia Arab, berduka atas kepergian Jackson, yang meninggal Kamis lalu. "Agama adalah bagian besar dari identitas ini di dunia, dan gagasan dia menjadi Muslim didukung leh popularitasnya," kata kritikus budaya Mesir Tarek el-Shinnawi.
Meluasnya desas-desus kepindahan Jackson menjadi Islam, diungkapkan oleh kakaknya Jermaine, yang telah masuk Islam, yang mengatakan saudaranya tertarik pada Islam. Pada bulan November, sebuah surat kabar Inggris menyatakan Michael Jackson masuk Islam di rumah temannya di Los Angeles.
Di puncak karir musiknya di tahun 1980-an, saat Internet dan TV satelit belum ada, dunia Arab lebih menutup diri dengan budaya pop Barat. Namun, Jackson adalah salah satu dari beberapa seniman yang berhasil berhasil menembusnya.
Di Mesir, pemain keyboard dan distributor musik Fady Badr dengan sengaja cuti untuk pergi ke Alexandria, bergabung dengan fans Jackson untuk mengucapkan belasungkawa.
"Dia menjadi alasan saya masuk ke bisnis ini,” ujar Badr, yang berusia 28 tahun. "Semua yang dilakukannya adalah hal baru, dia mempunyai kekuatan suara dan gaya, industri ini akan menunggu untuk mendapatkan ide-ide baru dan kami terinspirasi dari dia."
Sementara manajer klub Jazz di Kairo Shady Hamza, mengatakan bahwa dia mennerima banjir panggilan dari band-band lokal dan musisi untuk membantu mengatur malam penghargaan kepada Jackson. "Saya merasa seperti saya kehilangan seorang saudara," kata Hamza, 30. "Dia mengubah begitu banyak dalam seluruh hal tentang musik - untuk banyak musisi.”
Di Lebanon, sekitar 100 anak muda penggemarnya menyalakan lilin dan menyanyikan lagu Jackson bersama di pusat kota, yang banyak bar dan restoran. Beberapa mencoba melakukan gaya Jackson dengan “moon walk” sementara yang lain bertepuk tangan.
Qays al Zu'bi, seorang pengacara Bahrain berkata, dia membantu secara finansial dengan Jackson ketika ia tinggal di Emirat. Zu'bi terkesan dengan perilaku Jackson termasuk hubungannya yang dekat dengan anak-anaknya. "Walaupun skandal di Amerika Serikat, aku melihat ibu-ibu di lobi hotel yang membawa anak-anak mereka untuk memperkenalkan mereka ke Michael Jackson."
AP| NUR HARYANTO