Tak Terima Tudingan Butet Kartaredjasa, Relawan Projo DIY: Justru Dia yang Pansos

Kamis, 1 Februari 2024 19:53 WIB

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon "Tamu Agung" di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2022. Dalam pertunjukan ke-36 yang ditulis serta disutradarai oleh Agus Noor ini, tampil para aktor dan aktris panggung Indonesia, di antaranya Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Marwoto, Akbar, Marsha Timothy, Endah Laras, Mucle, Yu Ningsih, Woro Mustiko, F. Nadira, Mia Ismi, Yolanda Nainggolan, Joned, Wisben, Joind Bayuwinanda. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Yogyakarta - Relawan Pro-Jokowi atau Projo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebut seniman Butet Kartaredjasa sedang pansos atau panjat sosial karena melaporkan aksi seni panggungnya ke polisi. Butet dipolisikan relawan Jokowi karena aksinya saat membacakan pantun menyindir Jokowi dengan frasa binatang saat kampanye capres Ganjar Pranowo di Kulon Progo 28 Januari 2024 lalu.

Relawan Projo Sebut Butet Kartaredjasa yang Pansos

Menanggapi tuduhan pansos yang dilontarkan Butet, Ketua Relawan Projo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Aris Widhartanto merespon balik. "Padahal Mas Butet sendirilah yang sedang pansos dengan cara mengucapkan umpatan, menyebut nama binatang, yang ditujukan kepada Pak Jokowi," kata Aris saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 1 Februari 2024.

Aksi Butet yang mengumpat saat kampanye Ganjar, kata Aris, seperti meniru metode penceramah dan akademisi yang sempat viral di media sosial belakangan ini. Ia tak menyebut siapa sosok dimaksud.

"Sebagai seniman besar, seharusnya Mas Butet bisa menerjemahkan program dan visi misi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam bentuk karya seni yang menarik dan mendidik di setiap kampanyenya," kata Aris, "Bukannya malah menggunakan umpatan kepada Presiden."

Pada saat kampanye politik, kata Aris, semua juru kampanye adalah representasi dari wajah para capres-cawapres yang didukungnya. Menurut dia, kata umpatan Butet justru merugikan Ganjar dan Mahfud. Kredibilitas Ganjar dan Mahfud bisa ternodai dengan kata umpatan tersebut.

Relawan Projo Khawatir Ditiru Anak-anak

Advertising
Advertising

"Kami juga mengkhawatirkan dampak yang lebih luas dari kata umpatan tersebut karena beredar luas di media sosial dan disaksikan oleh berbagai kalangan, bahkan anak-anak," ujar dia.

Kalau kata umpatan itu dianggap sebagai sebuah kebiasaan dan kewajaran, ia melanjutkan, dapat mempengaruhi anak-anak untuk meniru umpatan itu. "Saya sendiri sebetulnya juga penikmat karya Mas Butet dan mendukung mas Butet untuk terus menghasilkan karya yang unik, menggelitik, tapi juga mendidik," ujar Aris. "Sebagai seorang seniman, Mas Butet akan dikenal dan dikenang akan karya cipta nya. Jangan sampai hal tersebut tercemar karena kata umpatan yang tidak pada tempatnya," kata Aris.

Butet sebelumnya menyebut relawan Projo pansos lantaran menggunakan aksinya untuk lapor polisi dalam kampanye Ganjar di Kulon Progo. "Oh nggak papa (dilaporkan), karena Projo-nya sedang pansos. Panjat sosial dari pantun saya, boleh-boleh saja semua warga bangsa ini melakukan apapun karena itu dijamin undang-undang," kata Butet.

Butet dalam aksi panggungnya sempat menyinggung adanya pihak yang dalam masa kampanye ini membuntuti pergerakan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo. Kebetulan, saat Ganjar menghadiri kampanye di Kulon Progo itu, Jokowi juga berada di Yogyakarta. Butet lalu mengatakan bahwa yang kebiasaannya nginthil atau membuntuti adalah wedhus atau kambing.

Frasa Suog yang Dipersoalkan

Dalam pantunnya Butet juga membubuhkan frasa Suog dari kata Asu-og yang merujuk anjing saat menyebut aksi bagi bagi bantuan sosial sembako oleh Jokowi di masa kampanye. "Di sini keselamatan negara dijaga Megawati, di sana sembako wira wiri dibagi Jokowi. Padahal sembakonya itu milik kita, duit pajak rakyat, membangun negara, suog," kata Butet dalam pantunnya saat itu.

Saat ditanya soal frasa Suog (merujuk umpatan asu atau anjing) yang kerap diucapkan Butet dalam berbagai kesempatan, menurut Butet itu hal biasa dalam relasinya kesehariannya. "Koe ngerti dewe (anda tahu sendiri), bagi saya, saya menyatakan 'asuog' itu bukan makian, itu suatu ekspresi personal saya atas berbagai hal," kata dia.

"Misalnya saya mengagumi kepintaran orang, saya bilang 'Wedyan, koe pintere asu tenan og (Gila, kamu pintarnya kebangetan)," ucap Butet menambahkan, "Kalau untuk orang cantik saya sebut 'wasyu' itu artiya cantik banget, jadi frasa 'suog' itu dalam konteks saya bagaimana kata itu diekspresikan," ujarnya. "Tapi kalau saya bilangnya 'Asu!' Itu mengumpat, itu baru memaki, tapi kan saya tidak pernah, wong kalian saja sama saya juga begitu, apa kalian akan melaporkan ke Polda?" ujar dia.

Pilihan Editor: 4 Komentar Butet Kartaredjasa usai Dipolisikan: Putus Asa ke Jokowi hingga Singgung Kejatuhan Soeharto

Berita terkait

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

10 jam lalu

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

12 jam lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

14 jam lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

15 jam lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

16 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

16 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

16 jam lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

17 jam lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

17 jam lalu

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

PSI menargetkan kandidatnya yang berlaga di Pilkada 2024 harus menang, terutama di Solo. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

18 jam lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya