Usman Hamid hingga Once Mekel Desak Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 98 Lewat Lagu

Reporter

Tempo.co

Editor

Marvela

Selasa, 5 Desember 2023 12:00 WIB

Usman Hamid dan Once Mekel berkolaborasi dalam ajang festival musik Amnesty International Indonesia di Pos Bloc, Gedung Filadeli, Pasar Baru, Jakarta, Minggu, 3 Desember 2023. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis dan musisi, Usman Hamid berkolaborasi dengan kelompok musik The Blackstones, Once Mekel, dan Fajar Merah untuk mendesak pemerintah dan DPR RI agar menuntaskan kasus penculikan dan penghilangan paksa para aktivis prodemokrasi pada 1997-1998.

Mereka meluncurkan lagu hasil kolaborasi terbaru pada ajang festival musik Amnesty International Indonesia yang digelar di Pos Bloc, Gedung Filadeli, Pasar Baru, Jakarta, pada Minggu, 3 Desember 2023. Lagu kolaborasi berjudul Kemanakah bercerita soal keluarga korban dari para aktivis yang diculik dan hilang pada 1997/1998.

Inspirasi Usman Hamid Ciptakan Lagu Kemanakah

Lagu ini ditulis Usman Hamid dan Denny Setiawan. Usman mengajak musisi Fajar Merah untuk mengaransemen lagu tersebut dan menyanyikannya secara bersama. Beberapa bagian lirik di lagu tersebut dibawakah oleh Once Mekel.

“Lagu ini ditulis ketika saya mendampingi Dyah Sujirah atau Sipon untuk mencari keberadaan dan kejelasan suaminya, Wiji Thukul. Tapi ini juga tentang Tuti Koto, ibunda Yani Afri, atau Paian Siahaan yang mencari kejelasan nasib anak-anaknya yang diculik dan belum ditemukan hingga
kini,” kata Usman.

Dengan tegas, Usman mendesak agar Pemerintah dan DPR RI menuntaskan kasus ini. "Apalagi sudah ada empat rekomendasi DPR RI pada tahun 2009. Pemerintah wajib membentuk pengadilan ad hoc HAM, mencari dan menemukan kejelasan nasib mereka, menyediakan reparasi untuk korban, serta meratifikasi konvensi PBB tentang orang hilang," kata Usman.

"Keserakahan/kekuasaan/hilangkan paksamu/Bahagia ku kau hempaskan/ kemanakah/aku harus mencari/Dan di mana/Di mana engkau kini," demikian penggalan lagu Kemanakah.

Kemanakah menjadi lagu ketiga yang dibawakan dalam acara tersebut. Dimulai dengan teatrikal Fajar yang terjatuh dengan mulut tertutup dan tangan terikat lakban hitam. Usman lalu membuka lakban tersebut diiringi rekaman suara Thukul: Sungguh enak hidup di televisi/ada dokter dermawan/ada sawah hijau/petani-petani tersenyum/buruh-buruh gajinya cukup, di televisi/buruh-buruh gajinya cukup, di televisi/buruhburuh gajinya cukup.

Once Mekel: Ingatkan Kembali tentang Kasus HAM yang Belum Tuntas

Penyanyi Once menyambut baik kolaborasi tersebut. Ia mengaku senang bisa tampil membawakan beberapa lagu bersama Usman Hamid and The Blackstones di acara tersebut.

"Khususnya di saat awan mendung sedang ada di atas demokrasi indonesia. Tidak ada penghormatan atas hukum, moral dan etika. Adanya event ini bisa mencerahkan masyarakat bahwa apa yang benar tetap benar dan demikian juga sebaliknya,” kata Once.

Menurutnya festival musik Amnesty International Indonesia sangatlah bagus. dan menggugah. Menurutnya ini bisa mengingatkan kembali masalah-masalah penting terkait hukum dan penegakan hak asasi yang belum terselesaikan.

"Dengan banyaknya anak muda yang terlibat sebagai penyelenggara dan penonton kita berharap obor estafet perjuangan hak masyarakat bisa terus dilanjutkan oleh generasi selanjutnya, agar semangat itu tidak akan padam,” kata Once.

Semasa pandemi, Usman memutuskan untuk membuat karya musik bersama sejumlah musisi sahabatnya. Berdiri pada awal 2023, band bergenre Rock ini terdiri dari Usman Hamid (vokal), Akbar Kelana (gitar), Dwi Yudha (gitar), Kiswinarko (bass), Estu Pradhana (keyboard), dan Vicky Risky (drum). Lagu-lagu mereka bisa diakses pada digital streaming platform seperti Spotify, Apple Music di akun Usman and The Blacstones. Mereka telah melahirkan 9 lagu dan berencana memproduksi karya mereka ke dalam bentuk vinil atau piringan hitam.

Pilihan Editor: Lewat Lagu, Usman Hamid Tagih Jokowi Selesaikan Tragedi Kanjuruhan

Advertising
Advertising

Berita terkait

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

7 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Daftar Caleg Artis yang Lolos ke Senayan, Rano Karno hingga Ahmad Dhani Punya Suara Paling Tinggi

48 hari lalu

Daftar Caleg Artis yang Lolos ke Senayan, Rano Karno hingga Ahmad Dhani Punya Suara Paling Tinggi

Ada sebanyak 22 caleg artis dengan perolehan suara lolos ambang batas parlemen di kursi DPR RI, dan akan melenggang ke Senayan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

49 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

52 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

57 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

57 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Kedekatan Prabowo dan Raja Abdullah II dari Yordania, Satu Akademi di Fort Banning dan Tempat Pengasingan Pada 1998

59 hari lalu

Kedekatan Prabowo dan Raja Abdullah II dari Yordania, Satu Akademi di Fort Banning dan Tempat Pengasingan Pada 1998

Raja Yordania, Abdullah II mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto. Ini kedekatan Abdullah II dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

59 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

9 Maret 2024

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

Proses pengerjaan lagu baru Usman and The Blackstones ini berlangsung setahun lantaran mengalami perombakan beberapa kali.

Baca Selengkapnya

Peluncuran Film Dokumenter 'Yang (Tak Pernah) Hilang', Saksi Mengaku Ditawari Seseorang Melihat Kuburan Herman Hendrawan dan Bimo Petrus

6 Maret 2024

Peluncuran Film Dokumenter 'Yang (Tak Pernah) Hilang', Saksi Mengaku Ditawari Seseorang Melihat Kuburan Herman Hendrawan dan Bimo Petrus

Komunitas #KawanHermanBimo melakukan grand launching film dokumenter Yang (Tak Pernah) Hilang di auditorium lantai 6 kampus Untag Surabaya.

Baca Selengkapnya