TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan akun Instagram pribadinya, @kiranalarasati, Kirana Larasati mengunggah foto dirinya yang dibaluti pakaian menyelam disertai perlengkapan diving. Bahkan, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah resmi menjadi instruktur diving profesional.

“Akhirnya dapat memasang logo sebagai instruktur resmi. Siapa pun yang tertarik untuk mengembangkan keterampilan sidemount (diving) mereka di Jakarta atau Bali, dapat langsung menghubungi saya. Saya akan bersedia pada Maret dan April 2023 karena Januari dan Februari sudah menerima pesanan pelatihan. Ya saya sibuk, saya tahu, tetapi percayalah itu tidak akan sia-sia,” demikian tulisan keterangan Kirana pada 18 Desember 2022

Seluk Beluk Olahraga Diving

Diving adalah sebuah olahraga yang terjun ke air dengan posisi kepala ke depan dan dilakukan dengan tambahan aksi senam serta akrobatik. Diving bermula dari Eropa sejak awal abad ke-19 sebagai pengalihan pesenam dan olahraga kompetitif di akhir abad ke-19. Kemudian, diving menjadi bagian dari program renang Olimpiade pada 1904 dan berkembang pesat hingga paruh pertama abad ke-20. Pada 2000, barulah, selam sinkron hadir dan menjadi bagian dari olimpiade sebagai sebuah kompetisi dua penyelam secara bersamaan.

Saat berada dalam kompetisi, diving dilakukan dari landasan kokoh setinggi 5 atau 10 meter di atas air atau dari papan loncatan elastis setinggi 1-3 meter. Sementara itu, dalam olimpiade, diving dilakukan dari landasan setinggi 10 meter dan papan loncatan 3 meter. Saat melakukan perlombaan diving, para kontestan diminta untuk melakukan penyelaman tertentu yang sudah terdaftar dan beberapa penyelaman pilihan mereka sendiri.

Setidaknya, para kontestan memilih tiga kesempatan, tetapi tidak lebih dari 10 juri akan menilai setiap penyelaman. Saat menilai, juri akan memfokuskan pada lepas landas kontestan, gerakan mengangkat tubuh di udara, gerakan tertentu, dan masuk ke dalam air.

Merangkum britannica, skor untuk setiap penyelaman akan dijumlahkan dan dikalikan dengan tingkat kesulitan. Kontestan penyelam dengan skor total tertinggi untuk semua penyelaman di akhir perlombaan adalah pemenangnya.

Saat perlombaan batu loncatan, kontestan pria melakukan 17 penyelaman, sedangkan kontestan perempuan melakukan 15 penyelaman. Saat melakukan platform, kontestan pria membutuhkan 16 penyelaman dan perempuan 14 penyelaman. Sementara itu, dalam kompetisi tersinkronisasi, peserta melakukan 10 penyelaman dan dinilai berdasarkan sinkronisitas mereka satu sama lain serta pelaksanaan penyelaman masing-masing.

Penyelaman kompetitif dibagi menjadi lima kelompok dengan tambahan penyelaman lengan yang dilakukan hanya dari platform tetap. Pertama, penyelaman ke depan, ketika penyelam menghadap ke air, menyelam keluar dari tepi papan atau platform, dan berputar ke depan setengah putaran atau lebih sebelum memasuki air.

Kedua, penyelaman mundur, ketika penyelam berdiri di tepi, membelakangi air, lalu melompat, dan berputar ke belakang. Ketiga, grup terbalik, ketika penyelam lepas landas di posisi depan, tetapi membalikkan putarannya ke arah papan.

Keempat, penyelaman ke dalam, ketika penyelam berdiri di tepi platform dan melompat ke belakang, tetapi berputar ke depan, dan kembali ke arah papan. Kelima, penyelaman memutar, ketika penyelam memutar tubuh pada sumbu panjangnya sambil melakukan salah satu dari empat jenis penyelaman lainnya.

Dari lima penyelaman sukarela tersebut, masing-masing kelompok kontestan akan memilih satu jenis penyelaman. Sebagian besar diving yang termasuk dalam daftar tersebut dapat dilakukan dalam tiga posisi berbeda oleh para kontestan, yaitu lurus, pike, atau tuck.

Pada posisi lurus, tubuh dipegang dalam posisi telentang, tanpa fleksi pada pinggul atau lutut. Pada posisi pike, terdapat tekukan pada pinggul, tetapi tidak ada fleksi lutut. Pada posisi tuck, kedua pinggul dan lutut ditekuk dan badan menyerupai bola.

Pilihan Editor: Hobi Menyelam Aktris Kirana Larasati Pernah Bertemu Hiu Kepala Martil

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.