Kilas Balik We Are the World Menginspirasi Peduli Amerika Serikat atas Bencana Kelaparan Afrika

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 30 Januari 2023 01:45 WIB

Musisi USA for Africa yang menyanyikan lagu We are The World pada 1985. People

TEMPO.CO, Jakarta -Pada 28 Januari 1985 atau 38 tahun yang lalu, sekelompok musisi berkumpul di sebuah studio rekaman di Los Angeles, Amerika Serikat untuk merekam lagu “We Are the World”. Mereka adalah Michael Jackson, Bruce Springsteen, Willie Nelson, Bob Dylan, Billy Joel, Paul Simon, Tina Turner, dan Stevie Wonder.

Dilansir dari Voices.pitt.edu, mereka diketahui sebagai musisi kolektif AS yang sengaja dibentuk untuk menyuarakan kepedulian nasib penduduk Afrika yang terdampak bencana kelaparan. Salah satu hal konkretnya dengan menciptakan lagu “We Are the World”.

Lagu itu disusun oleh Harry Belafonte, ditulis oleh Ritchie dan Jackson, dan diatur serta diproduksi oleh Quincy Jones. Tujuan utamanya, mengumpulkan dana donasi untuk memerangi kelaparan di Ethiopia dan negara-negara Afrika lainnya. Pada “Charity Single” berhasil mengumpulkan lebih dari 75 juta dolar.

Lebih lanjut, lagu tersebut dirancang untuk menginspirasi orang Amerika dari berbagai latar belakang dan ras agar mengesampingkan prasangka mereka dan berkumpul mendukung penduduk Afrika. Unsur multikulturalisme digambarkan para seniman melalui gaya berbeda dalam mereka bernyanyi.

Seniman seperti Ritchie dan Jackson tampil dalam gaya khas R&B yang kontras. Misalnya, dengan dentingan kuat Kenny Rogers dan Willie Nelson, tembang serak rocker Bruce Springsteen, dan kegelisahan musisi punk Cyndi Lauper.

Advertising
Advertising

Lagu dimulai dengan irama tenang dan dibangun untuk paduan suara meriah yang dinyanyikan oleh seluruh ansambel. Bunyi liriknya sebagai berikut: "We are the world / We are the children / We are the ones who make a brighter day / So let's start giving."

Berkat hal itu, lagu "We Are the World" memenangkan penghargaan Grammy pada tahun 1996. Selanjutnya juga dirilis ulang dengan sembilan lagu lain di album, We Are the World.

Setelah dirilis, seniman dari daerah lain di seluruh dunia, seperti Kanada, Jerman, Finlandia, dan Australia merekam single mereka sendiri untuk menyatukan dukungan serupa terhadap bencana yang terjadi. Misalnya pada 2010, sekelompok musisi membuat ulang lagu “We Are the World” untuk mengumpulkan uang bagi upaya bantuan setelah gempa bumi 2010 di Haiti.

HARIS SETYAWAN
Baca juga : 3 Lagu Amal Paling Sukses dalam Sejarah

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

3 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

4 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

13 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

18 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

20 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

1 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya