Jelang Pemilu, Banyak Politisi Jiplak Lagu untuk Kampanye

Sabtu, 17 Desember 2022 08:45 WIB

Ilustrasi plagiat

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pemilu, lagu kampanye kerap bermunculan. Tak sedikit pihak politisi dituding menjiplak lagu milik musisi. Beberapa calon presiden di dunia juga tercatat pernah melakukan plagiat lagu. Berikut daftarnya.

1. Lagu Kampanye Donald Trump Plagiat Lagu Queen

Baca : Marzuki Kill The DJ Laporkan Pendukung Prabowo yang Comot Lagunya

Dikutip dari rollingstone.com, saat menjadi capres, Donald Trump sempat mengunggah video klip yang menampilkan cuplikan dirinya berbicara di rapat umum. Pada video klip kampanyenya, ia memakai lagu “We Will Rock You" yang dimainkan secara penuh. Video tersebut diunggah pada 9 Oktober 2019, tetapi hilang pada 14 Oktober 2019. Sebelum dicabut, video tersebut dikabarkan sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali.

Perwakilan Queen pun mengonfirmasi bahwa penggunaan lagu tersebut tidak sah. Pihak Queen saat itu sudah melakukan proses untuk permintaan hak cipta. Selain itu, Queen meminta agar Donald Trump tidak menggunakan lagu hits mereka untuk kampanye politik.

Advertising
Advertising

2. Lagu Kampanye Prabowo Subianto Plagiat Lagu Iwan Fals

Kasus plagiat juga datang dari Pemilu 2019 di Indonesia, ketika akun twiter @CakKhum diduga telah menyebarkan lagu "Jogja Istimewa" untuk kepentingan kampanye Prabowo Subianto. Lantas pemilik lagu tersebut Marzuki Mohammad atau dikenal dengan nama panggung Kill the DJ melaporkan akun twiter @CakKhum ke Kepolisian Daerah Yogyakarta.

Adapun kasus sosok musisi Ahmad Dhani yang menggunakan lagu band Queen berjudul “We Will Rock You” untuk mengampanyekan Calon Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Diketahui ia memakai lagu tersebut tanpa seizin pihak penerbit dari band tersebut. Padahal lagu tersebut sudah tersebar luas untuk menjadi Original Sound Track salah satu TV swasta saat akan memulai tayangan khusus tentang pemilu.

Tak hanya Queen, lagu Kobarkan “Semangat Indonesia” dan lagu “Ayo Bersama” yang digunakan untuk memenangkan Prabowo-Hatta disebut sangat mirip dengan lagu yang diciptakan oleh Khaled berjudul “C'est la vie”.

3. Lagu Kampanye Jokowi Plagiat Lagu

Selanjutnya lagu berjudul “Goyang Jempol Jokowi Gaspol” untuk mengampanyekan calon presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, diduga menjiplak lagu folk Rusia berjudul “Katyusha”. Lagu tersebut diproduseri oleh rapper asal Yogyakarta, Kill the DJ, yang sebelumnya pernah menentang keras lagu kampanye Prabowo Subianto.

Dikutip dari military-history.fandom.com, Katyusha merupakan lagu yang diciptakan untuk memaknai perang Rusia. Lagu ini dipopulerkan oleh Matvei Blanter dengan lirik dari Mikhail Isakovsky pada 1938.

FATHUR RACHMAN

Baca : Lagunya untuk Kampanye Prabowo, Marzuki Kill The DJ Lapor Polisi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

9 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

10 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

11 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

11 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

13 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

13 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

13 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

14 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya