Sebelum Nonton Film Sri Asih Kenali Dulu Penciptanya, RA Kosasih Bapak Komik Indonesia

Jumat, 18 November 2022 19:37 WIB

Bapak Komik Indonesia RA Kosasih saat menhadiri acara peluncuran buku Wayang Purwa di City Walk Sudirman, Jakarta, Maret 2010. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Awalnya, film Sri Asih memang sempat diundur penayangannya, tetapi kini setiap orang sudah bisa menyaksikan aksi Pevita Pearce, Jefri Nichol, Reza Rahadian, Christine Hakim, Surya Saputra dan kawan-kawan di bioskop Tanah Air sejak 17 November 2022.

Ternyata, beberapa kali mundurnya penayangan film ini karena proses produksinya masih membutuhkan waktu sedikit lagi untuk bisa tayang dalam format terbaiknya sehingga para penonton Indonesia pun mendapatkan pengalaman terbaik usai menontonnya.

Baca: Film Sri Asih Dipenuhi Kejutan Aksi Laga Menegangkan dan Efek Visual Karya Anak Bangsa

RA Kosasih Pencipta Sri Asih

Lebih dari itu, Sri Asih merupakan film adaptasi dari serial komik karya RA Kosasih yang kondang dengan cerita wayang. Komik ini pun telah dirilis sejak 1954. Lantas, siapakah sosok penulis komik ini sebenarnya yang juga merupakan Bapak Komik Indonesia?

Raden Ahmad Kosasih yang lahir pada 4 April 1919 adalah seorang penulis dan penggambar komik ternama asal Indonesia. Generasi komik masa kini menganggapnya sebagai Bapak Komik Indonesia.

Mengutip p2k.unkris.ac.id, pria kelahiran Bogor, Jawa Barat ini adalah putra dari Raden Wiradikusuma dan Sumami. Sejak kecil, Kosasih memiliki minat yang tinggi dalam menggambar. Bahkan, ia sering menunggu ibunya pulang berbelanja hanya untuk melihat bungkus belanjaan dari koran yang kerap menyajikan potongan komik Tarzan.

Advertising
Advertising

Lalu setelah lulus sekolah dasar pada 1932, ia melanjutkan pendidikannya di HIS Pasundan. Saat itu, minat Kosasih dalam seni gambar atau luksi semakin meningkat. Usai lulus dari HIS Pasundan, Kosasih memiliki kesempatan untuk bekerja menjadi pegawai negeri. Sayangnya, ia tidak mengambil kesempatan tersebut dan memilih untuk tidak bekerja terlebih dahulu.

Selama belum bekerja, Kosasih menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menekuni minatnya dalam menggambar dan menonton pertunjukan wayang golek. Hasil dari ketekunannya ini membuat Kosasih diterima sebagai juru gambar di Museum Zoologi Bogor pada 1939. Di sana, ia bertanggung jawab dalam membuat berbagai gambar hewan dan tumbuhan secara detail untuk terbitan buku-buku museum dan pelajaran. Selain itu, Kosasih pun pernah bekerja menjadi pembuat komik strip di sebuah koran lokal Bogor.

Namun, selama masa pendudukan Jepang, kehidupan Kosasih mulai berubah sedikit demi sedikit lantaran banyaknya penindasan yang terjadi di Indonesia. Barulah awal 1953, ketika kehidupan Indonesia jauh lebih baik, banyak koran yang membuka lowongan pekerjaan untuk juru gambar. Tentunya, ini peluang besar bagi RA Kosasih untuk mendaftarnya. Kosasih pun melamar di harian Pedoman Bandung dan berhasil lolos rangkaian penerimaan kerja, seperti dilansir antaranews.

Keahliannya dalam menggambar pun menarik atensi penerbit Melodie di Bandung. Penerbit itu memberikan tawaran kepada Kosasih untuk membuat sebuah komik. Alhasil, tawaran yang diterima Kosasih menghasilkan sebuah komik dengan judul Sri Asih yang terinspirasi dari tokoh manusia super perempuan di Amerika Serikat. Pada masa itu, komik Sri Asih sangat laris di pasaran sebanyak 3.000 eksemplar cetakan semuanya habis terjual. Ini pun menjadi awal debut Kosasih dalam dunia komik.

Setelah sukses dengan Sri Asih, Kosasih mengeluarkan komik keduanya, Siti Gahara. Sama seperti komik pertamanya, Siti Gahara juga laris manis di pasaran sehingga semangatnya untuk membuat komik semakin meningkat. Dengan begitu, Kosasih terus menghasilkan beragam komik sampai mendapat julukan Bapak Komik Indonesia.

Memasuki usia lansia, RA Kosasih mulai sering mengalami sakit dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 24 Juli 2012 ketika berusia 93 tahun. Satu hari sebelum kepergiannya, pencipta komik Sri Asih ini sempat berpesan kepada pendiri Akademi Samali, Beng Rahadian bahwa ia ingin namanya digunakan sebagai nama sejumlah kegiatan atau organisasi komik para pemuda. Terbukti, namanya diabadikan menjadi gelaran penghargaan komik Indonesia, Kosasih Award.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: RA Kosasih Bapak Komik Indonesia Pencipta Tokoh Sri Asih Sejak 68 Tahun Lalu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

12 jam lalu

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.

Baca Selengkapnya

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

13 jam lalu

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.

Baca Selengkapnya

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

18 jam lalu

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.

Baca Selengkapnya

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

23 jam lalu

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.

Baca Selengkapnya

Pemeran Film The Idea of You

2 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

3 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

5 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Siksa Neraka Ditayangkan di Netflix, Para Pemeran dan Sinopsisnya

6 hari lalu

Siksa Neraka Ditayangkan di Netflix, Para Pemeran dan Sinopsisnya

Sejak 25 April 2024, Netflix mulai menanyangkan film Siksa Neraka

Baca Selengkapnya

Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

10 hari lalu

Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

Produser MD Entertainment Manoj Punjabi Badarawuhi di Desa Penari, mengucapkan selamat atas capaian Siksa Kubur.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

10 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya