TEMPO.CO, Jakarta - Teletubbies merupakan serial televisi yang diciptakan Anne Wood dan Andrew Davenport. Serial anak-anak ini pertama kali ditayangkan BBC Two pada Maret 1997 sampai Februari 2001.

Di Indonesia, Teletubbies tayang di Indosiar pada 2000. Kemudian, GTV sempat menayangkan ulang pada tahun 2018.

Tahun ini, Teletubbies akan tayang kembali melalui platform Netflix pada 14 November 2022. Cuplikannya sudah dirilis kanal Netflix Jr. pada 18 Oktober lalu.

Baca: Lucu, Teletubbies Ikut Nonton Turnamen Tenis Wimbledon 2018

Apa Saja Keunikan Serial Teletubbies?

1. Memiliki banyak episode

Menurut IMDb, ada 365 episode Teletubbies yang diproduksi. Yang ditayangkan di Inggris di antara 31 Maret 1997 dan 16 Februari 2001. Serial ini juga tetap hidup dalam budaya pop.

2. Merek terbesar BBC

Menurut laporan tahunan BBC untuk 1998 dan 1999. Teletubbies menjadi merek terkemuka dengan pendapatan lebih dari $46 juta. Pada saat itu, Teletubbies dilihat anak-anak di 120 negara dan wilayah. Serta ditayangkan dalam 20 bahasa.

3. Tampilan Teletubbies terinspirasi dari astronot

Co-creator Teletubbies Andrew Davenport mengatakan kepada The Guardian bahwa. Ketika menulis Teletubbies, ia terinspirasi dari pendaratan di bulan dan penampilan fisik para astronot. "Saya merancang karakter berdasarkan spacemen, dengan bahasa yang terbatas seperti pidato yang muncul dari anak kecil,” ujarnya.

4. Masuk nominasi dan meraih penghargaan

Serial Teletubbies memenangi BAFTA Children's Award tahun 2002 sebagai Best Pre-School Live Action dan BAFTA Children's Award tahun 2000 sebagai Best Pre-School.

Dikutip dari IMDb, Teletubbies juga dinominasikan dalam penghargaan Television Critics Association Awards tahun 1998 dan 1999, Online Film & Television Association tahun 1998, TV Guide Awards tahun 1999, TeleVizier-Ring Gala, Netherlands tahun 1999, dan Daytime Emmy Awards pada 1999 dan 2000.

5. Mendukung perkembangan anak

Dikutip dari situs resmi Teletubbies, manfaat yang didapat dari menonton serial televisi anak-anak ini berupa: Tertawa bersama, menemukan suara, akrab dengan teman sebaya, mendengarkan dan merespons. Aktif bergerak, menjadi diri sendiri, berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Koordinasi, eksplorasi, serta mengetahui dan saling memahami.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: 5 Rumah Tahan Gempa Bumi di Indonesia termasuk Rumah Teletubbies di Prambanan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.