Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 60 Orang Usai Arema Kalah, Arie Kriting Bersuara, Juragan 99 Ubah Foto Profil
Reporter
Tempo.co
Editor
Istiqomatul Hayati
Minggu, 2 Oktober 2022 02:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komika, Arie Kriting dan aktor, Ibnu Jamil turut bersuara menyikapi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sekitar 60 orang usai kekalahan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Kedua pecinta sepak bola itu mengungkapkan kesedihan dan kemarahannya di akun media sosial mereka.
"Berduka untuk insiden di Kanjuruhan Malang. Mohon penyelidikan menyeluruh dan evaluasi atas tragedi ini. Korban puluhan, anak kecil, suporter, dan aparat semua menjadi korban meninggal. Sedih betul, kok jadi begini. Sematkan doa untuk semua koran dan yang meninggal dunia di Malang. Peduli amat dengan rivalitas, kecewa karean kalah tidak harus memicu tragedi semacam ini. Itu semua nyawa manusia. Tidak seharusnya begini," tulis komika, Arie Kriting di halaman Instagramnya dengan menggunakan huruf kapital.
Juragan 99 Ubah Foto Profil
Di akun Twitternya, Arie yang mengaku Aremania ini mengungkapkan patah hatinya. "Teringat bertahun-tahun lalu, naik sepeda motor pakai baju Arema, syal Arema, ke Kanjuruhan meski siang terik. Nonton di tribun dan turut bernyanyi. Lalu pulang saat senja menjelang. Syahdu dan bahagia. Gak terbayang di tempat yang sama ada tragedi sebesar ini," cuitnya.
Ibnu Jamil mengunggah video kerusuhan yang terjadi, saat suporter dan polisi menyerbu lapangan. Terlihat di video, polisi menembakkan gas air mata, yang seharusnya dilarang dan memukul para suporter dengan pentungan. Polisi juga kemudian lari tunggang-langgang kala massa marah dan berbalik mengejar.
"Kerusuhan setelah Arema kalah dari Persebaya...sepak bola Indonesia mau ke mana? Menunggu kata-kata bijak pecinta sepak bola Indonesia," tulisnya. Presenter bola, Tio Nugroho turut menanggapi unggahan Ibnu Jamil. "Stop Liga 1 Jon, semoga @pssi dan @pt_lib tegas.
Juragan 99 atau Gilang Widya Pramana, bos Arema FC belum memberikan pernyataan atas kejadian itu. Tapi sebelum kerusuhan terjadi, ia mengunggah foto menangkupkan tangan tanda minta maaf setelah klubnya dikalahkan Persebaya dengan 2-3. Tapi, ia mengganti foto profil akun Instagramnya, yang sebelumnya fotonya sendiri menjadi pita tanda antikekerasan dengan latar belakang warna hitam.
Baca juga: Suporter Persija Tewas, Timnas U-16: Stop Kekerasan di Sepak Bola
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.