Semangat Jazz Benny Likumahuwa

Reporter

Editor

Rabu, 11 Februari 2009 09:52 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Jakarta: "Tuhan adalah guru besar saya yang mengajari bermusik hingga bisa seperti sekarang." Kalimat itu meluncur dari mulut tua Benny Likumahuwa. Malam Sabtu lalu, Benny menggelar acara bertajuk "Jazz Concert Continuously" di Balai Kartini, Jakarta.

Penampilan lelaki asal Ambon kelahiran Kediri, 18 Juni 1946, itu tetap segar. Ia mengenakan kemeja longgar panjang warna hitam yang lengannya digulung serta celana panjang dan topi yang warnanya senada. "Dalam acara ini, kita bagaikan menyaksikan sejarah kehidupan panjang seorang Benny," ungkapnya menyapa penonton yang memberikan aplaus.

Ini adalah konser 51 tahun karir bermusik Benny. Dan konser tersebut seolah menjadi ajang reuni yang menenggelamkannya dalam nostalgia dengan beberapa penyanyi jazz kawakan. Musisi jazz serba bisa itu merangkul beberapa temannya untuk tampil dalam acara tersebut.

Ada banyak musisi yang tampil, di antaranya Mergie Segers, Ermy Kulit, Bertha, Syahrani, Rien Djamain, Ireng Maulana, Kiboud Maulana, Abadi Soesman, Idang Rasyidi, Oele Pattiselano, Donny Soehendra, Mathhew Sayersz, Yonas Wang, Doni Joesran, dan Dewa Bujana.

Benny mengibaratkan dirinya penanam bibit dengan pupuk berkualitas. Ia seperti sebatang pohon yang tumbuh dengan rindang dengan buah ranum yang bisa dinikmati banyak orang. "Saya suka berbagi ilmu dengan siapa saja. Tidak jarang saya main bareng anak-anak yang usianya jauh di bawah saya," tuturnya.

Advertising
Advertising

Barry Likumahuwa, putra kandungnya yang mahir memainkan bass, dan Dennis Junio Gani, pemain saksofon berbakat yang baru berusia 15 tahun, adalah buah dari tebaran ilmunya itu.

Disaksikan sekitar 600 penonton, penampilan Benny menjadi pusat perhatian. Dia membuka konsernya dengan memainkan alat musik perkusi bongo, alat musik pertama yang ia mainkan semasa kanak-kanak. Di awal konser, ia membawakan dua lagu yang pernah dibawakan bersama bandnya di RRI Ambon. "Pertama kali punya kelompok musik dan manggung di RRI Ambon, saya berusia 11 tahun."

Seusai membawakan lagu-lagu jazz era 1950-an, Benny menceritakan perjalanan karirnya sebagai musisi. Dulu ia tidak pernah membayangkan bila impiannya menjadi musisi seperti sekarang harus melalui serangkaian proses panjang. Ia juga telah merasakan pahit getirnya berbagai keterbatasan.

Menurut Benny, pada 1960-an ketika diajak main di Bandung, ia hanya dipandang sebagai musisi kampung. Respons yang ia dapatkan pun sangat menyakitkan. Ia hanya disuruh melihat, tidak dilibatkan atau diajak main. "Namun kesabaran berbuah keindahan. Kesuksesan memang tidak diraih semudah membalikkan telapak tangan. Saya melaluinya dengan kerja keras dan perjuangan," ujarnya.

Dia juga mengisahkan pengalaman pahitnya yang lain, misalnya dianggap terlalu junior sebagai musisi dan ditegur karena permainannya buruk. Bahkan, ia pernah manggung bersama kelompok musiknya yang berjumlah 35 orang di Taman Ismail Marzuki tapi hanya disaksikan tiga orang. "Sekarang saya senang dan bangga menyaksikan banyak orang membicarakan jazz dan memainkannya," tuturnya.

Pada bagian berikutnya, konser itu semakin hangat dengan hadirnya sejumlah penyanyi dan musisi pendukung. Barry Likumahuwa serta Dennis Junio Gani membawakan beberapa lagu dengan aransemen baru dan terdengar sangat unik. Misalnya lagu Naik-naik ke Puncak Gunung, Dansa Yo Dansa, dan soundtrack Ghostbusters.

HADRIANI P


Berita terkait

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

7 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

8 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

8 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

11 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

17 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

22 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

29 menit lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

29 menit lalu

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

Bagi yang ingin mencoba pengalaman Lisa Blackpink, harga makanan di restoran ini mulai dari 190 euro atau Rp3,3 juta per hidangan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Indonesia vs Cina, Simak Susunan Pemainnya

39 menit lalu

Jadwal Final Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Indonesia vs Cina, Simak Susunan Pemainnya

Tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Cina pada partai final Piala Uber 2024. Simak jadwal dan susunan pemainnya.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

39 menit lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya