3 Cara Memainkan Alat Musik Angklung

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 21 Maret 2022 16:15 WIB

Sejumlah tenaga kesehatan memainkan angklung di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 23 Maret 2021. Acara peringatan setahun RSDC Wisma Atlet Kemayoran ini berlangsung sekitar 40 menit. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Musik angklung memiliki bunyi yang khas dan kerap menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

Cara memainkan angklung berbeda dengan cara memainkan alat musik lainnya. Meski demikian, cara bermain angklung dibilang cukup sederhana.

Pegang Angklung

Sebelum membunyikan angklung, penting untuk mengetahui cara memegangnya terlebih dahulu. Melansir buku Jurus Kilat Main Angklung oleh Ajimufti Azhari dan Asri Andarini, ketepatan cara memegang angklung dapat memberikan kenyamanan dan menghasilkan bunyi yang benar.

Angklung dipegang tepat di tengah-tengah, yakni pada simpul pertemuan dua tiang angklung vertikal dan horisontal. Telapak tangan yang digunakan untuk menggenggam boleh menghadap ke atas maupun ke bawah. Pastikan jarak angklung yang dipegang dengan tubuh cukup jauh sehingga dapat digetarkan dengan baik.

Pemain angklung solo menggunakan kedua tangannya untuk memainkan angklung sehingga alat musik tersebut akan digantung pada rak sesuai uturan nada dari kiri ke kanan.

Advertising
Advertising

Jika satu pemain memegang dua angklung atau lebih, alat musik tersebut akan digantungkan di jari tangan. Angklung terbesar diletakkan di belakang angklung yang lebih kecil. Bahkan, angklung yang lebih besar lagi dapat digantung di lengan.

Pada permainan tim, para pengguna tangan kanan akan memegang angklung menggunakan tangan kiri dengan letak tabung besar berada di kanan. Sementara para pemain kidal memegang dengan cara sebaliknya.

Cara Membunyikan Angklung

Terdapat tiga cara bermain angklung yang akan menghasilkan jenis suara berbeda, yakni :

  1. Kurulung

Kurulung merupakan teknik dasar bermain angklung dengan cara menggetarkan tabung suara. Sebelum dimainkan, angklung harus berada pada posisi lurus. Selanjutnya, goyangkan angklung ke kiri dan ke kanan secara cepat dan tepat sehingga menghasilkan suara yang tidak terputus-putus.

Panjang lantunan nada yang dihasilkan dengan teknik kurulung bergantung pada lamanya menggetarkan anglung. Umumnya, bunyi angklung yang dihasilkan diinterpretasikan seperti gesekan panjang biola.

  1. Centok

Centok merupakan teknik dasar bermain angklung dengan cara memukul tabung horizontal pada bagian dasar angklung oleh telapak tangan. Ketika dilakukan, posisi angklung harus dimiringkan agar tidak terjadi pantulan tabung yang kemudian menyebabkan centok bergaung.

Bunyi angklung dengan teknik centok biasanya diinterpretasikan seperti bunyi stacatto atau pizzicato, yakni bunyi pendek saat biola dipetik. Teknik ini kerap dijadikan pengganti sementara ketika pemain angklung kelelahan setelah berlatih teknik kurulung.

  1. Tengkep

Tengkep merupakan teknik dasar bermain angklung dengan cara menggetarkan tabung besar saja. Sementara tabung kecil ditahan dengan jari kelingking atau diberi sumbat sehingga tidak bisa bergetar. Saat dimainkan, posisi angklung harus lurus.

Suara yang dihasilkan oleh teknik tengkep lebih lembut dibandingkan suara yang dihasilkan oleh teknik kurulung. Teknik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan suasana yang lebih syahdu, lembut, sendu, atau mistis. Tidak seperti dua teknik yang lain, teknik tengkep jarang digunakan pemula karena lebih rumit dan membutuhkan latihan ekstra.

Itulah tiga teknik untuk bermain angklung. Ketiga teknik tersebut dapat dimainkan di sepanjang lagu, namun biasanya dikombinasikan agar lagu semakin menarik dan variatif.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga:
KBRI Canberra Promosikan Budaya Sunda di Australia pada Hari Angklung Sedunia

Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

3 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

4 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

11 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

12 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

13 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

14 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

14 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

17 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

25 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

25 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya