114 Tahun Sutan Takdir Alisjahbana, Sastrawan Bergelar Doktor Honoris Causa

Reporter

Tempo.co

Jumat, 11 Februari 2022 19:01 WIB

Sutan Takdir Alisjahbana. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sutan Takdir Alisjahbana kerap pula ditulis dengan inisial STA, merupakan budayawan, sastrawan, ahli tata bahasa Indonesia, sekaligus salah satu pendiri Universitas Nasional Jakarta. Lahir 11 Februari 1908 di Mandailing Natal, Sumatera Utara, STA tutup usia pada 31 Juli 1993, di umur 85 tahun.

Sosok STA mengawali pendidikan di bangku Sekolah Dasar HIS Bengkulu. Kemudian melanjutkan ke Kweekschool di Bukittinggi. Setelah tamat, pada tahun 1925-1928 STA menempuh Pendidikan Guru di Hogere Kweekschool (HKS) Bandung. Selanjutnya, pada 1931-1933 ia mengikuti sejenis pendidikan guru di Hoofdacte Cursus Jakarta.

Tahun 1937-1942 STA mengenyam perguruan tinggi di Rechtshcogeschool (Sekolah Hakim Tinggi) Jakarta. Di tahun 1940 STA mengambil perkuliahan Ilmu Bahasa Umum, Filsafat Asia Timur di Universiteit van Indonesie yang juga lulus pada 1942.

Tak sampai di situ, pada 1979, STA menyandang gelar Doctor Honoris Causa untuk Ilmu Bahasa dari Universitas Indonesia dan tahun 1987 menyandang gelar Doctor Honoris Causa untuk Ilmu Sastra dari University Sains Malaysia.

Sutan Takdir Alisjahbana Sang Sastrawan

Mengutip Ensiklopedia Sastra Indonesia di situs ensiklopedia.kemendikbud.go.id, pada 1928-1929 STA mengawali karirnya sebagai Guru Sekolah Dasar di Hollandsch Inlandsche School, Palembang, Sumatera Selatan. Namun, setelah dua tahun mengajar, pada 1930 STA memutuskan pindah ke Jakarta dan menjabat sebagai Redaktur Kepala di Penerbit Balai Pustaka dan Pimpinan Majalah Pandji Poestaka sampai tahun 1942.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, sejak 1942-1945 STA bertugas sebagai penulis ahli dan anggota Komisi Bahasa Indonesia, Jakarta. Dari 1945—1950 ia menjabat sebagai Ketua Komisi Bahasa Indonesia. Dalam tahun-tahun itu, STA turut menyandang Ketua Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan, yang kemudian diangkat sebagai guru dan Direktur SMA Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan.

Memasuki 1946—1948 STA bertugas sebagai dosen di Universitas Indonesia untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, Sastra, dan Sejarah Kebudayaan. Dan menjabat sebagai Rektor Universitas Nasional setelah sebelumnya menjadi salah satu pendiri kampus tersebut.

STA juga menjabat guru besar luar biasa di Akademi Luar Negeri, Jakarta, guru besar di Universitas Andalas, guru besar di Akademi Jurnalistik, guru besar di University of Malaya, Kuala Lumpur, dosen di Fakultas Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan dosen di Fakultas Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta.

Tahun 1933 STA mendirikan dan menerbitkan majalah Poedjangga Baroe bersama-sama dengan Amir Hamzah dan Armijn Pane. Majalah ini menyuarakan pembaharuan sastra. Sutan Takdir Alisjahbana menampilkan beberapa tulisan yang berorientasi pada pendiriannya, yaitu pembaruan ala Barat.

Karya-karya Sutan Takdir Alisjahbana antara lain Tak Putus Dirundung Malang, Layar Terkembang, Tebaran Mega, dan Kebangkitan Puisi Baru Indonesia, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia dan Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Modern (kumpulan karangan tentang bahasa Indonesia), serta Polemik Kebudayaan (Perkembangan Sejarah Kebudayaan Dilihat dari Jurusan Nilai-Nilai.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Sutan Takdir dan Politik Kita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

2 hari lalu

Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

Masyarakat Kampung Sanjai di Bukittinggi dulunya mayoritas berkebun singkong. Hasil kebun sering bersisa, lalu dibuatkan keripik cemilan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

21 hari lalu

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

21 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

23 hari lalu

Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

KIKA meragukan gelar guru besar yang disematkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (Unas) Kumba Digdowiseiso

Baca Selengkapnya

Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

23 hari lalu

Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

Sosok Kumba Digdowiseiso menjadi sorotan dunia akademisi tak hanya di Tanah Air, bahkan luar negeri

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

25 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Unas Ambil Tindakan Tegas Bila Kumba Terbukti Melakukan Pelanggaran

25 hari lalu

Unas Ambil Tindakan Tegas Bila Kumba Terbukti Melakukan Pelanggaran

Pimpinan Unas akan menindak tegas Kumba Digdowiseiso bila terbukti melakukan pelanggaran akademik sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tuduhan Buat Guru Besar Unas dari Malaysia, Autopilot Tesla, Fitur HyperOS

28 hari lalu

Top 3 Tekno: Tuduhan Buat Guru Besar Unas dari Malaysia, Autopilot Tesla, Fitur HyperOS

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Sabtu pagi, 13 April 2024, dipuncaki artikel berisi tuduhan serius yang datang dari Malaysia terhadap Guru Besar Unas.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

28 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

Ramai Dugaan Pencatutan Nama Dosen Malaysia oleh Dekan Unas di Publikasi Ilmiah

29 hari lalu

Ramai Dugaan Pencatutan Nama Dosen Malaysia oleh Dekan Unas di Publikasi Ilmiah

Dugaan pencatutan oleh Dekan Unas itu terdapat dalam laporan yang dikeluarkan Retraction Watch, Rabu 10 April 2024.

Baca Selengkapnya