Whoopi Goldberg Sebut Holocaust Bukan Rasis, ABC Hukum Tak Boleh Tampil 2 Pekan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Februari 2022 15:31 WIB

Whoopi Goldberg. Charles Sykes/Invision for Advertising Week/AP

TEMPO.CO, Jakarta - Komedian dan aktris Amerika Serikat, Whoopi Goldberg mendapatkan sanksi penangguhan tampil membawakan program The View selama dua pekan oleh manajemen stasiun televisi ABC yang menayangkan program itu. Sanksi dijatuhkan sejak Selasa, 1 Februari 2022 itu lantaran pernyataannya mengenai Holocaust yang dianggap menyakitkan.

Dalam tayangan The View pada Senin, 31 Januari 2022, bintang film Sister Act ini berulang kali mengatakan kasus Holocaust, yakni pembantaian enam juta orang Yahudi oleh Nazi saat dimulainya Perang Dunia II, bukan merupakan tindakan rasialisme. Padahal, genosida sepertiga dari jumlah orang Yahudi itu didasarkan lantaran menilai mereka ras yang lebih rendah.

"Holocaust bukan tentang ras tapi ketidakmanusiawian manusia terhadap manusia," kata Goldberg berulang-ulang. Saat itu, sebenarnya rekan host di acara itu sudah menentang pernyataannya dan menyatakan, bagaimanapun, Holocaust didorong oleh supremasi kulit putih.

Alih-alih mengoreksi ucapannya, Goldberg tetap dengan pernyataannya. "Tetapi ini adalah dua kelompok orang kulit putih. Ini adalah orang kulit putih yang melakukannya pada orang kulit putih, jadi kalian akan bertarung di antara kalian sendiri."

Pernyataan ini dianggap sangat menyakitkan dan salah. Apalagi, pernyataan Goldberg ini muncul di tengah meningkatnya antisemitisme dan ketidaktahuan tentang Holocaust.

Advertising
Advertising

Whoopi Goldberg. AP/Richard Drew

Whoopi akhirnya menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Tapi Presiden ABC News, Kim Godwin pun memutuskan untuk menskorsnya selama dua pekan. “Sementara Whoopi telah meminta maaf, saya telah memintanya untuk meluangkan waktu untuk merenungkan dan mempelajari dampak dari komentarnya,” katanya.

Godwin menuturkan, seluruh jaringan di ABC News menunjukkan solidaritasnya terhadap rekan, saudara, keluarga, dan komunitas Yahudi. “Seluruh organisasi ABC News berdiri dalam solidaritas dengan rekan, teman, keluarga, dan komunitas Yahudi kami.”

Dalam penampilan selanjutnya di The Late Show yang dipandu Stephen Colbert pada Senin lalu, Goldberg mengungkapkan permintaan maafnya. Sebagai orang kulit hitam, dia menganggap rasisme didasarkan pada warna kulit. "Saya mengerti. Orang-orang marah. Saya menerima itu, dan saya melakukannya untuk diri saya sendiri."

Permintaan maaf itu ia ungkapkan sekali lagi saat mengantar The View kemarin, sebelum akhirnya diskors. “Saya mengatakan sesuatu yang saya merasa bertanggung jawab karena kata-kata saya mengecewakan banyak orang,” kata dia.

Pernyataan Whoopi Goldberg sendiri telah menuai reaksi keras dari komunitas Yahudi. Mereka menganggap pernyataan itu berbahaya dan contoh terbaru dari ketidaktahuan yang berkembang tentang genosida Nazi.

THE NEW YORK TIMES | THE GUARDIAN

Baca juga: Whoopi Goldberg Bocorkan Rencana Penggarapan Film Sister Act 3

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

3 hari lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

4 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

10 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

14 hari lalu

Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

Komunitas Yahudi di Isfahan merupakan yang tertua. Kota yang diduga diserang Israel pada Jumat lalu dihuni sekitar 1.500 orang Yahudi.

Baca Selengkapnya

Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

15 hari lalu

Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

Ayah mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dituding merubah nama untuk menghapus identitas Yahudi sebelum pindah agama.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

18 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya