Maria Emilia Irmler Menikmati Puisi

Reporter

Editor

Rabu, 17 Desember 2008 07:50 WIB

TEMPO/Tommy Satria

TEMPO Interaktif, Jakarta: Di tengah-tengah mayoritas sastrawan lelaki di ajang Jakarta Internasional Literary Festival (Jilfest), menyembul seraut wajah perempuan asing. Sabtu malam lalu itu, di Museum Sejarah, Jakarta Utara, ia satu-satunya pembaca puisi yang bule.

http://image.tempointeraktif.com/?id=5001Dialah Maria Emilia Irmler. Bahasa Indonesianya lumayan fasih. Penyair perempuan kelahiran Lisabon, Portugal, itu ternyata memang tak asing dengan kehidupan Jakarta. Dia sudah empat tahun tinggal di Ibu Kota. Maka panitia Jilfest pun tak perlu repot membayari tiket pulang-pergi ke daratan Eropa.

Maria, 55 tahun, mengaku sebagai penikmat puisi. Dia betah menyaksikan berbagai penampilan para penyair dan sastrawan Indonesia membacakan puisi mereka. "Sangat emosional, dibandingkan dengan acara yang sama di Portugal," ujarnya kepada Tempo yang menemuinya di sela Jilfest.

Meski ada pembaca puisi yang tergolong tak lagi muda, kata Maria, mereka sangat menghayati penampilan. Tak takut terlihat konyol, "Tampil seperti dalam drama. Sangat komikal dan ekspresif."

Dunia bahasa dan literatur memang membawanya dari Lisabon pindah ke Jakarta. Ia sehari-hari mengajar bahasa Portugis di Departemen Susastra, Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Indonesia. Juga di program bahasa di Kedutaan Besar Portugal di Jakarta.

Advertising
Advertising

Lebih dari itu, Maria memang jatuh cinta dengan nuansa mistik sisa-sisa kultur nenek moyangnya di Asia. Maka ia menolak disebut sekadar sebagai turis.

Sebagai akademisi, Maria telah menulis Antologia de Poeticas, buku antologi 118 puisi Portugis, Malaysia, dan Indonesia. Ada 50 puisi Portugis, 52 Indonesia, dan 16 puisi Malaysia dalam buku yang ditulis bersama Danny Setiawan, koleganya yang fasih berbahasa Portugis. "Ini seleksi puisi terbaik yang saya ambil sejak abad ke-13," ungkap Maria dengan bersemangat.

Maria punya sejumlah sastrawan favorit. Mereka adalah Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bahri, dan Abdul Hadi W.M. Nama terakhir disukai karena menurutnya, "Ia mistik, sufistik."

Sebenarnya, dia menulis beberapa puisi karyanya sendiri, tapi tak dimasukkan ke dalam bukunya. Maria, yang kerap membaca puisi di berbagai acara sastra, masih merasa karya-karyanya biasa saja. Diam-diam, ia rupanya menyimpan karya cerpennya yang berbahasa Portugis.

Selain mengajar di kampus UI, Depok, dan Kedutaan Besar Portugal, Maria aktif mengajar bahasa Portugis di komunitas Tugu, Jakarta Utara. Disokong kedutaan besarnya,bersama sejumlah pengajar, dia mengajari para keturunan bangsanya akar budaya dan bahasa mereka.

Selama di Ibu Kota, Maria pernah tinggal di sebuah apartemen di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Tapi kemacetan mendorongnya memilih pindah ke kawasan Depok. "Lebih dekat ke kampus," tuturnya.

Soal kemacetan memang lumayan membuatnya frustrasi. Semuanya, kata dia, menjadi terasa jauh. Waktu pun habis di jalan. Maka Maria selalu tak tahu bila ditanya ingin tinggal berapa lama di Depok.

Tumbuh dengan kultur Barat yang rasional, Maria ternyata pernah mengalami hal irasional. Peristiwa itu membekas di benaknya. Beberapa waktu silam, pada sebuah siang, dia mengantar tamunya asal Portugal menengok bekas gedung Balai Kota di kompleks Taman Fatahillah, Jakarta Pusat.

Di lantai dua, mereka berfoto-foto di depan sebuah lukisan. Saat dilihat di kamera digital, eh, tampaklah sesosok tinggi besar berdiri di belakang tamunya, di depan lukisan. "Memakai pakaian zaman dulu," kata Maria serius. Foto itu pun langsung dihapus.

IBNU RUSYDI

Boks

Nama: Maria Emilia Irmler
Tempat, tanggal lahir: Lisabon, Portugal, 4 Oktober 1953
Buku:Antologia de Poeticas (antologi 118 puisi Portugis, Malaysia, dan Indonesia, yang disusun bersama Danny Setiawan)
Pendidikan: 
- Sarjana, Dra (Doutora) bidang sastra

Pekerjaan:
- Atase Bahasa Kedutaan Besar Portugal di Jakarta
- Mengajar di Departemen Susastra Fakultas Ilmu Bahasa, Universitas Indonesia, Depok.



Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya