Wawancara Embie C. Noer, Penata Musik Film Pengkhianatan G30S/PKI

Kamis, 30 September 2021 09:45 WIB

Embie C Noer. Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Penonton Film Pengkhianatan G30S/PKI pasti teringat ilustrasi musik mencekam saat adegan para jenderal TNI diculik. Embie C. Noer, penata music film yang konon berbiaya Rp 800 juta itu mengungkapkan beberapa hal terkait kontroversi film yang selalu diputar menjelang 1 Oktober, Hari kesaktian Pancasila.

Pria kelahiran Kota Cirebon, 17 Juli 1955 yang bernama asli Rumli Chairil Noer itu, merupakan adik Arifin C. Noer, sutradara film Pengkhianatan G 30/S/PKI yang diproduksi oleh Produksi Film Negara (PFN). Film ini meraih penghargaan untuk skenario terbaik pada Festival Film Indonesia pada 1984. Selain itu, film ini juga meraih Piala Antemas untuk film Indonesia terlaris pada 1985. Di masa Orde Baru, film ini wajib diputar setiap 30 September, dan menjadi film wajib tonton anakl-anak sekolah.

Film ini dibintangi sastrawan dan aktor ternama saat itu antara lain Amaroso Katamsi, Ade Irawan, Umar Kayam, Wawan Wanisar, Syu’bah Asa.

Berikut wawancara Tempo.co dengan Embie C. Noer, mengenai proses pembuatan film Pengkhianatan G30S/PKI serta propaganda Orde Baru dalam film tersebut:

Menjelang 1 Oktober selalu ditayangkan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. Sebagai orang yang terlibat langsung dalam film tersebut, bagaimana sebenarnya proses pembuatannya?
Sebuah karya film yang dikerjakan dengan sangat serius dan profesional. Hingga saat ini, nyaris tidak pernah terasa ada nilai teknis dan artistik yang berarti sehingga mengganggu penonton saat menikmati jalannya cerita yang disuguhkan. Padahal ini adalah film yang panjang dan kompleks.

Apakah benar pembuatan film tersebut semata propaganda Orde Baru? Adakah kisah di belakang layar yang banyak orang tidak tahu?
Propaganda sudah pasti, karena film ini dibuat dengan moral dasar untuk membentuk kesadaran bagi seluruh rakyat Indonesia agar tetap tegas dengan sikap antikomunis. Dan nampaknya dampak film ini cukup besar dan berhasil, terbukti masyarakat masih tetap kompak untuk menolak ideologi komunis muncul di Indonesia.

Kisah di belakang layar pasti banyak, karena film ini membutuhkan banyak hal, data, tenaga keterampilan dan organisasi yang baik, mengingat ini film besar dalam arti besar organisasi kerjanya.

Adakah suka duka dalam pembuatannya?
Tentunya pada saat mewujudkannya banyak terjadi suka dan duka, rintangan tantangan problematik yang muncul berkaitan dengan proses visualisasi, karena dalam film ini sangat banyak gambar yang harus dibuat untuk menggambarkan kejadian masa lalu. Untuk itu akurasi sangat dituntut agar dapat diraih efek adegan yang serealistik mungkin.

Advertising
Advertising

Bagaimana memberikan edukasi karya seni harus dilawan dengan karya seni, bukan dengan cara represif seperti pelarangan, misalkan?
Tepatnya dilengkapi, bukan dilawan. Film genre sejarah, politik, biografi harus terus dibuat agar keterampilan dalam membuatnya semakin dikuasai selain masyarakat penonton mendapat suguhan film yang memiliki kandungan lebih bermanfaat ketimbang sekedar hanya dijejali drama hiburan saja.

Apa kegagalan dari banyak film dengan genre sejarah dan politik?
Kegagalan film film genre sejarah, politik, biografi yang diproduksi belakangan adalah bukti perlunya peningkatan kualitas dalam proses pembuatannya, tidak serampangan sehingga hasilnya tidak meyakinkan dan ditinggalkan penonton karena seperti melihat pementasan drama tujuh-belas-agustusan di kampung. Tidak memilik pesona sebuah karya seni film.

Apakah pendapat Anda tentang sikap represif, misalkan pelarangan karya seni seperti film atau teater?
Sikap represif terhadap karya seni, apakah itu film, novel, musik, teater, seni rupa tidak akan berdampak apa-apa pada karya seni itu, bahkan semakin kuat sikap represif terhadap satu karya seni akan berpotensi semakin matang dirinya. Di sisi lain sikap represif pada karya seni dapat dijadikan indikator kualitas sebuah tangan kekuasaan.

Baca: Embie C. Noer tentang Film Pengkhianatan G30S/PKI: Propaganda, Sudah Pasti

Berita terkait

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

31 menit lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

2 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

2 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

7 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

8 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

9 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

14 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

16 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

17 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya