Yok Koeswoyo Personel Koes Plus Semata Wayang, 78 Tahun Hari ini

Reporter

Tempo.co

Jumat, 3 September 2021 15:50 WIB

Yok Koeswoyo dalam Konser Reuni Koes Plus Live in Acoustic Exclusive Concert di Balai Kartini, Jakarta, (27/9). Band legendaris di era 1960-1980 membawakan lagu lagu hitsnya untuk memuaskan kerinduan para penggemarnya. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Selain Tony dan Yon Koeswoyo atau Koesyono, salah satu personil Koes plus dan Koes bersaudara ini juga tidak kalah tenarnya. Koesroyo atau Yok Koeswoyo saat ini menjadi satu-satu personil Koes Plus yang masih hidup.

Basis Koes Plus ini lahir di Tuban, Jawa Timur pada 3 September 1943. Yok Koeswoyo merupakan anak ketujuh dari pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini. Pada 1952, Yok dan saudaranya pindah ke Jakarta karena ayahnya yang bekerja di Kementerian Dalam Negeri harus bertugas di sana.

Masa kecil Yok bisa dibilang cukup bandel, karena ia sempat memukuli kepala abangnya, Nomo Koeswoyo atau Koesnomo dengan sebatang kayu. Pendidikan terakhir Yok adalah SMA (Sekolah Menengah Atas). Ia tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena ia lebih tertarik untuk terjun di dunia musik.

Pengalaman Yok yang masih hangat diperbincangkan saat ini ketika ia bersama Tony dan Yon—kemudian Nomo menyusul ketika mereka sudah di penjara—ditangkap oleh tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) di masa Orde Lama. Tidak ada musabab yang jelas mengenai penangkapan mereka. Namun, mereka dianggap memainkan musik "ngak ngik ngok" istilah pemerintahan berkuasa saat itu, musik yg cenderung imperialisme pro barat.

Belakangan, Yok menyatakan, bahwa penangkapannya dan saudara-saudaranya tersebut untuk dijadikan counter intelligence di Malaysia. Dalam acara Kick Andy yang disiarkan Metro TV pada 2008 silam, Yok mengatakan, “Zaman dulu ada KOTI (Komando Operasi Tertinggi). Kami direkrut oleh ia-ia, komandannya Kolonel Koesno dari Angkatan Laut. Dibikin seolah-olah pemerintah yang ada tidak senang sama kami, lalu kami ditangkap. Dalam rangka ditangkap inilah kami nanti secara diam-diam keluar dan eksodus ke Malaysia.”

Advertising
Advertising

Ketika itu mereka masih tergabung di dalam Koes bersaudara. Penangkapan yang dilakukan KOTI kepada band bersaudara ini karena kerap menyanyikan lagu-lagu barat, seperti The Beatles, hal ini sangat ditentang oleh Pemerintah Sukarno. Yok, Tony, Yon, dan Nomo dibebaskan sehari sebelum peristiwa G 30 S/PKI meledak, 29 September 1965.

Yok sempat keluar dari Koes Bersaudara karena mengikuti kakaknya Nomo yang keluar dari band. Ketika itu Nomo keluar dari band karena terbelit masalah ekonomi. Yok kemudian mengikuti jejak Nomo dan tidak sepakat dengan keputusan Tony yang memasukkan personil selain keluarga Koeswoyo. Hal inilah yang membuat Tony bersama Yon membuat Koes Plus. Ketika itu posisi Nomo sebagai drummer digantikan oleh Murry, sementara posisi bassis dimainkan oleh Totok Adji Rahman.

Yok kemudian berubah pikiran pada 1970 dan kembali bergabung dengan Koes Plus untuk menggantikan Totok Adji Rahman. Sejak saat itu Koes Plus mendulang popularitas di Indonesia sebagai musisi Pop dan Rock n Roll.

Yok juga menciptakan beberapa lagu hits bersama Koes Plus. Salah satu lagu yang masih relevan hingga saat ini dan banyak dinyanyikan oleh berbagai generasi yaitu, Kolam Susu. Lagu ini terinspirasi ketika Yok dan Tony pergi memancing di Kepulauan Seribu. Lalu boat yang ia tumpangi mogok di tengah pelayarannya. Akhirnya mereka ditolong dan boat yang mereka tumpangi ditarik oleh boat milik turis asal Jerman.

Ketika itu, turis Jerman tersebut menanyakan kepada Yok, “Kamu masih Study apa kerja di mana?” tanpa tedeng aling-aling Yok menjawab bahwa mereka berdua adalah musisi. “Wahh, kaya dong, kamu?” ujar turis tersebut. Yok menjelaskan, bahwa mereka tidak seperti yang dikira oleh turis tersebut, karena untuk pergi dari Jawa ke Sumatera, mereka harus menyeberang laut.

Turis tersebut terkejut dengan pernyataan Yok, sebab menurut mereka, Indonesia tidak memiliki laut namun semuanya itu kolam susu. “Wah iya benar, kolam susu ini,” ujar Yok ketika mendengar pernyataan turis tersebut.

Tidak bisa dipungkiri, bersama Koes Plus ia menjadi sebuah living legend untuk dunia musik Indonesia. hal ini terbukti ketika salah satu lagu ciptannya, Why do You Love Me? Berminggu-minggu masuk top chart tangga lagu di Australia. Lagu ini pertama kali muncul dalam album Koes Plus yang bertajuk Volume 4 yang dirilis pada 1971.

Walaupun sudah tidak aktif bersama Koes Plus, Yok Koeswoyo masih aktif di dunia musik. Hal ini dikarenakan musik sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan dari dirinya, hingga usianya 78 tahun hari ini.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Koes Plus Meledak di Awal Popularitasnya Lewat 3 Album Musik ini

Berita terkait

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

2 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

3 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Rihanna Menggarap Lagu untuk Album Baru

3 hari lalu

Rihanna Menggarap Lagu untuk Album Baru

Rihanna mengumumkan sedang melakukan pengerjaan lagu yang akan masuk dalam album terbarunya

Baca Selengkapnya

Sebelum Dirilis, Album Baru Seventeen sudah Mencapai 3 Juta Pre-order

3 hari lalu

Sebelum Dirilis, Album Baru Seventeen sudah Mencapai 3 Juta Pre-order

Album baru Seventeen yang akan rilis sudah mendapat 3 juta pemesanan yang dilakukan lebih awal

Baca Selengkapnya

Iqbaal Ramadhan Lebih Dekat dengan Fans, Bagikan Konten Eksklusif di Saluran WhatsApp

4 hari lalu

Iqbaal Ramadhan Lebih Dekat dengan Fans, Bagikan Konten Eksklusif di Saluran WhatsApp

Iqbaal Ramadhan akan berbagi cerita tentang proses kreatif di balik musiknya secara eksklusif lewat Saluran WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

5 hari lalu

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.

Baca Selengkapnya

Album Baru Taylor Swift, Pencapaian dalam Spotify hingga Kolaborasi

6 hari lalu

Album Baru Taylor Swift, Pencapaian dalam Spotify hingga Kolaborasi

Taylor Swift baru saja merilis album terbaru The Tortured Poets Department pada Jumat 19 April 2024

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

7 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

8 hari lalu

Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

Band indie Korea Selatan, The Poles merilis album mini terbaru Anomalies in the Oddity Space

Baca Selengkapnya