Lonjakan Kasus Covid-19, Gus Mus Minta Pemerintah Segera Tarik Rem Darurat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 22 Juni 2021 06:52 WIB

Gus Mus atau KH. Mustofa Bisri dalam video yang meminta pemerintah segera menarik rem darurat untuk menekan laju penularan covid-19. Foto: Instagram @s.kakung,

TEMPO.CO, Jakarta - KH Mustofa Bisri atau Gus Mus meminta pemerintah segera menarik rem darurat atas pelonjakan kasus Covid-19. Ia berharap pemerintah tegas seperti yang diimbau banyak kalangan untuk segera menarik rem darurat demi menekan laju penularan Covid-19.

"Pemerintah harus bertindak tegas untuk menanggulangi masalah ini. Jangan ditunda-tunda, ini prioritas. Apakah mau membatasi atau apa namanya kegiatan masyarakat," katanya dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Senin, 21 Juni 2021.

Menurut mantan Rais Aam Syuriah Nahdlatul Ulama ini, pelonjakan kasus penularan virus corona seusai libur Lebaran lalu tak boleh disepelekan. Saat ini, terjadi peningkatan yang luar biasa kasus positif Covid-19. Kemarin, pemerintah mengabarkan, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah tembus dua juta orang.

"Sering kali kita membaca innalilahi wainna ilaihi roji'un, guru kita, kiai kita, kawan kita, saudara kita, family kita, wafat dan kebanyakan dari mereka karena virus Corona," kata Gus Mus.

Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) membacakan puisi saat acara 'Doa untuk Palestina' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 24 Agustus 2017. ANTARA FOTO

Advertising
Advertising

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang ini menjelaskan, pandemi Covid-19 adalah musibah kemanusian yang dirasakan di seluruh dunia. Musibah ini, kata dia, bukan lagi musibah perorangan, kelompok, partai, negeri, daerah, etnis, agama tapi manusia secara keseluruhan. "Mungkin Allah Ta'ala ingin memberikan pelajaran yang besar terhadap semua manusia," katanya.

Musibah ini, misalnya berimbas terhadap kebijakan haji pemerintah Arab Saudi dan membikin umat Islam gundah. Rumah sakit dan shelter di desa hingga kabupaten yang penuh, tenaga medis yang mengalami kelelahan mengurus pandemi selama 1,5 tahun ini juga merupakan dampak dari pandemi. "Ini seperti yang saya katakan bahwa ini adalah musibah kemanusian," ujarnya.

Karenanya, kata Gus Mus, dengan asas Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, masyarakat Indonesia harus mengesampingkan persoalan lain seperti politik, ekonomi, dan lainnya. "Kita harus prioritaskan ini dulu, bagaimana menekan laju penularan sehingga kita bisa berbuat yang lain," ujar mertua tokoh Islam, Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil itu.

Sahabat Gus Dur ini juga meminta kepada tokoh-tokoh masyarakat agar membantu menjelaskan dan mensosialiasikan kepada masyarakat yang masih belum paham dan menganggap Covid itu tidak ada. "Beri penjelasan yang sepaham-pahamnya. Kepada yang sudah bosan memakai masker kita imbau bersabar demi kepentingan bersama bukan kepentingan masing-masing. Jadi kita diuji tentang rasa kesetiakawanan."

Gus Mus menekankan, menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan untuk kepentingan sesama bukan hanya untuk kepentingan sendiri harus selalu dilakukan. "Kita ini dituntut untuk lebih peduli kepada sesama," ucapnya.

Terakhir, kata Gus Mus, ia mengajak masyarakat agar tak lelah berhenti memohon kepada Tuhan agar pandemi ini segera berlalu. "Mari kita beristigfar, siapa tahu pengampunan Allah dapat mengembalikan rahmat-Nya kepada kita. Ya Allah, sudah ya Allah, hentikan, sirnakanlah wabah ini dari muka bumi ini, kami bertobat," kata dia.

#JagaJarak #CuciTangan #PakaiMasker

Baca juga: Pesan Gus Mus agar Ulama Hadirkan Akhlak Nabi Muhammad

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

7 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya