Film Nussa Disebut Kampanyekan Taliban, Ini Balasan Keren Angga Sasongko

Reporter

Tempo.co

Senin, 21 Juni 2021 08:55 WIB

Ilustrasi poster film "Nussa"/ANTARA/HO

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara dan produser, Angga Sasongko meladeni tudingan penggiat media sosial yang film kartun anak-anak Nussa mengkampanyekan Taliban dan ajaran radikalisme. Ia menanggapi opini yang sedang coba digiring Eko mengenai film kartun itu hanya dengan menyimpulkan busana yang dikenakan sosok karakter bocah Nussa dan Rara.

"Ah b*c*t. Bukti enggak ada, diajak nonton enggak berani datang. Tapi ya sudah, saya enggak mau menghambat penghasilan Anda dengan menggoreng-goreng isu identitas dan polarisasi. Monggo dilanjut sampai kapalan," cuit Angga saat melakukan perang Twitter dengan Eko, pada Ahad, 20 Juni 2021.

Ia selanjutnya mencuitkan kalimat yang lebih menohok untuk meledek Eko. "Saya sabar kok. Enggak overestimate orang macam Eko. Lah wong film terakhir saya yang nonton di bioskop 2,3 juta orang. Bayar lho. Yang ngeRT Tweet Eko Kuntadhi paling mentok ribuan, setengahnya bot," cuitnmya kemarin.

Sehari sebelumnya, Eko mencuitkan kalimat yang mencoba menggiring opini kepada para pengikutnya. Ia mengunggah gambar poster Nussa - Rara yang mengenakan gamis dan berhijab, lalu disandingkan dengan seorang anak berbaju gamis sedang mengikuti demonstrasi. "Representasi pakaian pria Nussa - Rara. Akan seperti ini gambaran anak Indonesia di mata dunia?" cuitnya.

Gambaran sosok Nussa dan Rara di film kartun Nussa. Foto: Twitter.

Advertising
Advertising

Angga pun membalas cuitan itu. "Ah elo ayam sayur, Eko. Diajak nonton dan diskusi langsung sama gue, enggak nongol hidung lo. Mengkonfirmasi untuk tidak datang. Ayam sayur kayak lo cuma berani sembunyi di balik jempol. Enggak cukup punya nyali dan intelektualitas buat berdebat," tulisnya.

Ia menjelaskan, undangan sudah diberikan kepada Eko untuk menonton film kartun ini. Tapi Eko menolak dengan alasan film ini kerja bareng dengan pendakwah Felix Siauw. "Saya orang yang terbuka dan respect dengan sikap berseberangan, saling tidak sepakat dan berbeda pendapat. Itu indahnya demokrasi," cuitnya.

Di cuitan pengguna Twitter lainnya, Angga menjelaskan tak perlu dengan kekerasan untuk meladeni celotehan Eko. "Enggak perlu kekerasan. Film itu ide. Kalau enggak sependapat karena belum nonton, ya diajak nonton. Habis nonton, idenya mau dikomentari, dikritik, ya monggo," balasnya.

Menurut Angga, konsekuensi dari sebuah karya yang dipublikasikan adalah siap untuk dikomentari dan dikritik sepanjang orang yang mengritik sudah menonton, membaca, mendengar, atau melihatnya. "Tapi kalau ruangnya ogah dimanfaatkan lalu beraninya bersembunyi di balik jempol, ya ayam sayur," cuitnya meledek cuitan Eko yang belum-belum sudah menuduh tanpa mau menonton film itu dulu.

Angga Sasongko selanjutnya menegaskan, film animasi panjang pertama Visinema dan The Little Giantz itu mendapatkan apreasi dari dunia perfilman internasional. "Puji Tuhan sudah mulai diapresiasi. Dipilih kurator untuk World Premier di Bucheon Internasional Film Festival bulan depan. Salah satu festival terbaik di Asia. Terima kasih," tulisnya sambil menunjukkan poster film Nussa dipromosikan di festival film itu.

Baca juga: Film Nussa Tayang Perdana di Festival Film Bucheon Korea Selatan

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

1 hari lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

1 hari lalu

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

15 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

59 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya