Desy Ratnasari Akui Bercerai Dua Kali adalah Kegagalan Hidupnya
Reporter
Tempo.co
Editor
Istiqomatul Hayati
Selasa, 9 Februari 2021 16:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aktris yang kini anggota DPR RI, Desy Ratnasari mengakui perceraian dua kali yang menimpa dirinya merupakan kegagalan dalam hidupnya. Ia mengatakan momentum terendah dalam hidupnya adalah bercerai.
"Cerai itu pukulan telak. Saya merasa gagal, malulah. Hampir sebulan merasa down pada perceraian pertama. Yang kedua, down-nya seminggu," katanya dalam program Move On di kanal Youtube Dede Yusuf pada 4 Februari 2021.
Aktris yang berjaya pada era 1990-an itu sudah menikah dua kali. Pernikahan pertama bersama Trenady Pramudya, hanya berumur setahun pada 1999-2000. Setahun kemudian, Desy menikah lagi dengan Sammy Hamzah dan membuahkan seorang putri cantik bernama Nasywa Nathania Hamzah. Sayangnya, pernikahan itu hanya bertahan dua tahun.
Baca juga: Irwan Mussry Masih Dipanggil Daddy oleh Anak Desy Ratnasari?
Beruntung, kata Desy yang kini tengah menempuh program doktoral psikologi di Universitas Indonesia ini, ia memiliki sistem pendukung yang bagus, yakni neneknya. "Nenek saya bilang, 'Kalau mau menangis boleh, tapi dibatasi habis itu bekerja lagi. Jangan tergantung dari bapaknya, bekerjalah selagi mampu'," katanya.
Menurut mantan kekasih Irwan Mussry sebelum menjadi suami Maia Estianty ini, neneknya memintanya untuk introspeksi dan tidak melempar kesalahan ke pihak lain dari kegagalan pernikahannya. "Kata nenek, 'nangis enggak menangis tapi harus bermuhasabah diri. Introspeksi diri, jangan menyalahkan orang lain, salahkan diri kamu sendiri. Tidak ada orang yang mau disalahkan. Akhirnya bisa move on," ujarnya.
Pada perceraian yang kedua, kata pasangan Dede Yusuf dalam sinetron Jendela Rumah Kita itu, sang nenek memintanya segera bangkit dan menjadi perempuan cerdas. Sang nenek mengatakan jika ia tak bisa bangkit, siapa lagi yang akan mendidik putrinya jika bukan ibunya. "Makanya (pada perceraian kedua) jangka waktu menangis lebih pendek," ujarnya.
Desy Ratnasari menyarankan agar perempuan yang mengalami kejadian tak menyenangkan dalam hidupnya yang membuat jatuh, harus segera mencari sistem pendukung (support system) yang bagus. "Ini bisa membantu kita untuk bangkit. Alhamdulillah, saya dimudahkan, ada nenek yang membantu menguatkan saya untuk move on," kata dia.