Film Nisa, Kisah Pekerja Migran yang Mencari Keadilan

Reporter

Marvela

Rabu, 16 Desember 2020 14:38 WIB

Film pendek berjudul Nisa, menceritakan tentang pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dari majikannya. Foto: Dok. Justice Without Borders

TEMPO.CO, Jakarta - Film pendek berjudul Nisa mengisahkan tentang seorang pekerja migran Indonesia yang mendapatkan kekerasan dan eksploitasi dari majikannya. Film ini dibuat oleh organisasi nirlaba regional Justice Without Borders (JWB), yang diputar bersamaan dengan peluncuran kampanye #PercayaBersama pada Selasa, 15 Desember 2020.

Nisa merupakan nama samaran yang digunakan dalam karakter utama film pendek berdurasi 4 menit itu. Di awal film, Nisa yang diperankan oleh model profesional menceritakan awal mula mengadu nasib di Singapura sebagai pekerja rumah tangga di tahun 2017. Beberapa adegan kekerasan yang dilakukan oleh majikannya juga direka ulang. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat itu melawan rasa takutnya untuk bekerja di negeri seberang demi menafkahi keluarganya.

Namun perilaku yang diterima dari majikannya tidak sesuai dengan ekspektasinya. Berulang kali Nisa mendapatkan kekerasan fisik maupun mental. Bahkan aktivitasnya juga dibatasi selama bekerja di rumah majikannya. "Aku tidak diizinkan beristirahat, tak boleh menggunakan handphone. Aku merasa sendirian dan sangat terasing," kata Nisa dalam film tersebut.

Film pendek berjudul Nisa, menceritakan tentang pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dari majikannya. Foto: Dok. Justice Without Borders
Kejadian yang tak terlupakan lainnya adalah ketika Nisa diperintahkan untuk memberi makan anjing peliharaan majikannya. Secara tiba-tiba anjing tersebut menggigit tangan Nisa sampai berdarah hingga demam dan mengharuskannya pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun Nisa justru mendapatkan makian dari majikannya dan biaya pengobatannya di rumah sakit tidak diganti. Hal ini juga terjadi ketika anjing peliharaan itu menggigit tangan majikannya sendiri.

"Tapi dia malah menyalahkanku. Aku dipukul, rambutku ditarik, aku diinjak sampai seluruh badanku memar. Tak ada yang menolongku. Rasanya aku ingin mati saja agar seluruh penderitaan ini berakhir," kata Nisa.

Sampai akhirnya Nisa memberanikan diri untuk pergi dari rumah majikannya. Nisa pun mencari bantuan dari Organisasi Kemanusiaan untuk Migrasi Ekonomi, organisasi garda depan di Singapura yang mengenalkannya pada JWB. Nisa menceritakan seluruh kejadian yang terjadi kepada pihak JWB yang akan membantunya untuk mendapatkan hak-haknya. JWB menindaklanjuti kasus yang terjadi untuk mengadili mantan majikannya, meski Nisa sudah kembali ke Indonesia dan bekerja lagi di Malaysia.

Film pendek berjudul Nisa, menceritakan tentang pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dari majikannya. Foto: Dok. Justice Without Borders

Akhirnya setelah perjuangan 15 bulan, Nisa yang dibantu oleh JWB berhasil menyelesaikan kasus ini. Atas perlakuan sang mantan majikan kepadanya, Nisa mendapatkan kompensasi sebesar 7 bulan gaji. Di akhir film, Nisa mengingatkan kepada seluruh Pekerja Migran Indonesia khususnya yang bekerja di Singapura dan Hong Kong untuk memperjuangkan hak-haknya.

Dari adanya kampanye #PercayaBersama dan film pendek Nisa, JWB berupaya untuk mengedukasi lebih banyak Pekerja Rumah Tangga Migran Indonesia di Singapura dan Hong Kong. "Meski kami hadir di Indonesia sejak 2017, banyak pekerja migran Indonesia yang belum mendengar tentang kami," kata Afina Nurul Faizah, Humas JWB Indonesia dalam acara peluncuran yang berlangsung secara virtual.

Afina menuturkan, melalui kampanye ini, ia berharap JWB semakin dikenal di kalangan PRT migran Indonesia yang bekerja di Singapura dan Hong Kong. Sehingga, ketika mereka berpikir tentang tuntutan perdata yang ingin mereka tuntaskan sebelum pulang ke rumah, JWB akan terlintas di benak mereka.

Kampanye #PercayaBersama merupakan kampanye publik pertama JWB ke PRT migran Indonesia dan masyarakat umum. Kampanye ini dikembangkan bersama Cognito dan Media Buffet. Melalui penggunaan media sosial, JWB berharap masyarakat Indonesia dapat menyebarkan berita bahwa akses keadilan lintas batas dimungkinkan.

MARVELA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

7 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

16 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Kepala BP2MI Marah karena Barang Bawaan Pekerja Migran Ditahan, Apa Tugas dan Fungsi BP2MI?

25 hari lalu

Kepala BP2MI Marah karena Barang Bawaan Pekerja Migran Ditahan, Apa Tugas dan Fungsi BP2MI?

Kepala BP2MI belum lama ini marah-marah karena mendapati barang bawaan pekerja migran ditahan dan diaca-acak di pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Fraksi PKS Kritik Barang Impor Kiriman Pekerja Migran yang Tertahan

25 hari lalu

Anggota DPR Fraksi PKS Kritik Barang Impor Kiriman Pekerja Migran yang Tertahan

Kurniasih Mufidayati mengkritik tertahannya barang impor kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) yang tertahan di Tanjung Mas, Semarang.

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

25 hari lalu

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menuding balik Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengenai aturan yang membuat barang pekerja migran tertahan di gudang.

Baca Selengkapnya

Barang Impor Pekerja Migran Menumpuk di Semarang, Kemendag: Itu Baru Tiba

26 hari lalu

Barang Impor Pekerja Migran Menumpuk di Semarang, Kemendag: Itu Baru Tiba

Kementerian Perdagangan menyebut barang impor kiriman pekerja migran yang tertahan di Tanjung Mas, Semarang, bukan barang lama.

Baca Selengkapnya

BP2MI Kritik Pembatasan Barang Impor Penumpang: Membebani Pekerja Migran Indonesia

27 hari lalu

BP2MI Kritik Pembatasan Barang Impor Penumpang: Membebani Pekerja Migran Indonesia

BP2MI kritik aturan pembatasan barang impor yang dibawa penumpang. Dinilai membebani pekerja migran Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pasal berlapis untuk 5 Tersangka Kasus TPPO Modus Mahasiswa Magang di Jerman, Begini Ancaman Hukumannya

28 hari lalu

Pasal berlapis untuk 5 Tersangka Kasus TPPO Modus Mahasiswa Magang di Jerman, Begini Ancaman Hukumannya

Polri menetapkan 5 tersangka kasus perdagangan orang atau TPPO modus program magang mahasiswa ke Jerman dan menjerat mereka dengan pasal berlapis.

Baca Selengkapnya

Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

35 hari lalu

Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

Levi's meluncurkan kampanye terbaru Live in Levi's 2024 lewat film dan open casting #LevisOpenCall

Baca Selengkapnya