5 Fakta Soal Putri Joe Biden, Seorang Aktivis Hingga Pegawai Toko Pizza
Reporter
Bisnis.com
Editor
Mitra Tarigan
Senin, 30 November 2020 20:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump terpilih, nama Ivanka Trump, putrinya menarik perhatian publik. Begitu juga ketika Bill Clinton jadi presiden, Chelsea Clinton juga tak lepas dari perhatian dunia dalam gerak geriknya. Kini, ketika Joe Biden terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru, nama putrinya juga ikut menarik perhatian publik. Dia adalah Ashley Biden, seorang aktivis sosial yang tidak suka sorotan publik.
Jika sang kakak Hunter Biden mungkin dikenal karena sejarahnya dengan obat-obatan, tetapi Ashley dikenal lebih tertutup. Bahkan, profil instagramnya pun diprivate. Ashley, seorang aktivis dengan hasrat terhadap perlindungan hewan dan reformasi peradilan pidana, tidak mungkin hanya duduk dan menikmati sorotan. Dia secara terbuka menyatakan bahwa, meskipun ayahnya adalah pemimpin baru Amerika Serikat, dia akan terus menyuarakan pendapatnya tentang proyek yang dia sukai.
Berikut 5 fakta unik soal Ashley Biden:
1. Dia pernah bekerja di toko pizza
Lahir pada tahun 1981, Ashley mengambil jurusan antropologi budaya di Universitas Tulane New Orleans. Tidak seperti Ivanka, yang menghabiskan waktu menjadi model dan memasuki kancah sosial Kota New York, Ashley bekerja di toko pizza sambil memikirkan apa yang ingin dia lakukan dalam hidup setelah lulus.
2. Terinspirasi oleh ayahnya
Presiden terpilih Joe Biden jelas memiliki hubungan dekat dengan putrinya. Itu sangat jelas dari kampanye politiknya. Ashley menemani ayahnya dalam perjalanan kampanye, berbicara tentang bagaimana dia menginspirasi pilihan hidupnya. Dia menjelaskan bahwa dia mendorongnya untuk menyuarakan pendapatnya ketika dia tahu ada sesuatu yang salah, yang dia sebut prinsip panduan dalam hidupnya.
3. Aktivis yang setia
Ayahnya yang memotivasinya menjadi seorang aktivis. Pada 2014, dia diangkat menjadi direktur eksekutif di Delaware Center for Justice, sebuah organisasi yang berfokus pada reformasi peradilan pidana. Ketika saudara tirinya, Beau, meninggal karena kanker otak pada 2015, ibunya Jill berkata bahwa Ashley menjalankan misinya untuk mengikuti jejaknya dan berjuang untuk reformasi.
4. Tidak suka sorotan
Meskipun memiliki figur politik untuk seorang ayah, Ashley secara historis menghindari sorotan publik. Dia masih bertekad untuk menyembunyikan aspek hidupnya dari mata publik bahkan saat Joe Biden siap untuk memasuki Gedung Putih Januari mendatang. Akun Instagram-nya tetap pribadi dan dia jarang menghadiri acara publik, malah memilih untuk fokus pada tujuan yang dapat membuat perbedaan.
5. Pernah terlibat skandal narkoba
Pada 2009, ketika ayahnya menjadi wakil presiden Barack Obama, salah satu temannya dilaporkan mencoba menjual rekaman video dirinya yang diduga menghirup kokain, meminta AS 2 juta dolar untuk rekaman berdurasi 43 menit.
Video tersebut tidak laku, tetapi media Amerika Serikat masih mengangkat ceritanya. The New York Post, setelah meninjau 90 detik video tersebut, melaporkan bahwa meskipun wanita yang difilmkan itu mirip dengan Ashley, tidak dapat disimpulkan bahwa itu memang dia.
Ini juga bukan pertama kalinya Ashley mendapat masalah karena narkoba. Pada 1999, dia ditangkap karena memiliki marijuana, meskipun tidak ada hukuman yang tercatat atas insiden tersebut. Beberapa tahun kemudian, ada juga laporan bahwa dia ditangkap karena menghalangi petugas.