Teater Payung Hitam Pentaskan Ulang Godot Menunggu di YouTube

Kamis, 12 November 2020 19:38 WIB

Pementasan drama Godot Menunggu oleh Teater Payung Hitam di masa pandemi ditayangkan di media sosial pada November 2020. (Dok.YouTube

TEMPO.CO, Bandung - Kelompok Teater Payung Hitam dari Bandung mementaskan ulang lakon Godot Menunggu. Di masa pandemi Covid-19 ini mereka harus menyiasati berbagai aspek pertunjukan teater. Panggungnya memakai kamar di rumah sutradara Rachman Sabur.

Dalam pementasan, Vladimir dan Estragon bertemu di sebuah ruangan yang sekelilingnya gelap. Mereka suka membuka tutup sebuah pintu dan jendela yang ada, mencari seseorang yang bernama Godot. Kabarnya ia akan menemui dua lelaki yang berjubah panjang dan bertopi bowler itu di sebuah tempat yang ada pohonnya.

Saat menunggu itu muncul Pozzo dan Lucky budaknya yang ingin dijual ke pasar. Hingga lakon berakhir, penantian mereka masih berlanjut. Sutradara Rachman Sabur memasang empat aktor yaitu M. Wail Irsyad, Heryana G. Benu, Christie Vaam Laloan, dan Hany Bia Mexses. Mereka mengolah tubuhnya sebagai bahasa untuk menceritakan naskah ke penonton tanpa kata-kata.

Naskah dari karya Samuel Beckett yang aslinya berjudul Menunggu Godot (Waiting for Godot) itu muncul di media sosial YouTube sejak pementasan langsung Senin malam, 9 November 2020. Menurut Rachman, pertunjukan itu sebagai pengganti rencana pentas keliling kota seperti ke Solo dan Jember yang urung gara-gara pandemi Covid-19. Rencananya pada akhir bulan ini mereka akan membuat pertunjukan serupa lagi secara daring.

Pementasan drama Godot Menunggu oleh Teater Payung Hitam di masa pandemi ditayangkan di media sosial pada November 2020. (Dok.YouTube

Advertising
Advertising

Setahun lalu, tepatnya pada 29-30 November 2019, Kelompok Teater Payung Hitam pernah mementaskan lakon Godot Menunggu di Gedung Kesenian Dewi Asri Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Menurut Rachman Sabur, tidak ada yang salah dalam penulisan judul lakon Godot Menunggu. “Itu interpretasi saya dari lakon karya Samuel Beckett,” katanya.

Kelompok teater yang kini berumur 38 tahun itu sebelumnya pernah mementaskan lakon Menunggu Godot pada 1991 di Bandung. Bagi Rachman, Godot bisa dimaknai sebagai Tuhan atau waktu. “Bukan kita yang menunggu tapi ditunggu Godot,” ujarnya saat dihubungi Kamis, 12 November 2020.

Pementasan di masa pandemi membuat tim mengubah konsep tampil di panggung seperti biasanya dengan bingkai kamera. “Seperti bikin film tapi bukan film,” kata Rachman. Banyak adegan juga harus dipangkas hingga durasi lakonnya kurang dari 40 menit. Pertimbangannya menyesuaikan kebiasaan penonton yang menyaksikan tayangan di media sosial.

Pementasan di kamar rumah itu terkesan kontekstual dengan situasi pandemi ketika aktivitas orang di luar rumah dibatasi. Pemilihan lokasi itu juga karena mereka sulit berpentas di panggung biasa. Namun menurut Rachman, naskahnya tidak dikaitkan dengan kondisi wabah melainkan seperti cerita aslinya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Startup Edukasi Zenius Resmi Tutup, Ini Daftar Produk Mereka yang Digemari

7 Januari 2024

Startup Edukasi Zenius Resmi Tutup, Ini Daftar Produk Mereka yang Digemari

Zenius menawarkan berbagai produk dan paket pembelarajan, namun saat ini tinggal kenangan.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Sebut Gagalkan 7 Juta Ancaman Daring Pengguna Indonesia di Kuartal Dua 2023

2 Agustus 2023

Kaspersky Sebut Gagalkan 7 Juta Ancaman Daring Pengguna Indonesia di Kuartal Dua 2023

Kaspersky, mencatat mereka telah menggagalkan lebih dari 7 juta ancaman daring yang menargetkan pengguna di Indonesia selama kuartal kedua tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Cara Lapor Diri Bagi Peserta Didik Lolos PPDB

17 Juni 2023

Cara Lapor Diri Bagi Peserta Didik Lolos PPDB

Setelah lolos PPDB, bagaimana cara lapor diri peserta didik agar tidak dianggap mengundurkan diri? Jika tidak dilakukan, apa akibatnya?

Baca Selengkapnya

Tim Nawasena ITS Sabet Juara 3 International Student Design Competition 2023

3 Mei 2023

Tim Nawasena ITS Sabet Juara 3 International Student Design Competition 2023

Tim Nawasena ITS berhasil meraih juara ketiga International Student Design Competition 2023 yang digelar Worldwide Ferry Safety Association.

Baca Selengkapnya

Waspada Phishing Kenali Modus-modusnya, Begini Cara Antisipasinya

15 April 2023

Waspada Phishing Kenali Modus-modusnya, Begini Cara Antisipasinya

Hampir sebagian orang pernah mengalami phishing. Lantas, apa sebenarnya phishing dan bagaimana cara agar bisa mengatasi tindakan kejahatan tersebut?

Baca Selengkapnya

40 Tahun Teater Payung Hitam, Sardono W. Kusumo Singgung Perang Rusia-Ukraina

4 Desember 2022

40 Tahun Teater Payung Hitam, Sardono W. Kusumo Singgung Perang Rusia-Ukraina

Sardono W. Kusumo tampil di Teater Payung Hitam menyampaikan orasi kebudayaan yang menyinggung soal perang Rusia-Ukraina dan empati.

Baca Selengkapnya

Trauma Pelajar Usai Gempa Cianjur dan Sistem Belajar Diubah 3 Pola

23 November 2022

Trauma Pelajar Usai Gempa Cianjur dan Sistem Belajar Diubah 3 Pola

Dinas Pendidikan Jawa Barat memberikan penyembuhan trauma bagi pelajar korban gempa Cianjur. Mereka juga mengubah metode belajar jadi 3 pola.

Baca Selengkapnya

Bentuk Pelanggaran dan Cara Cek Tilang Elektronik

11 November 2022

Bentuk Pelanggaran dan Cara Cek Tilang Elektronik

Berikut ini cara mengecek tilang elektronik secara online.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Menarik Universitas Terbuka, Kampus Brigadir J Peroleh Gelar Sarjana Hukum

25 Agustus 2022

5 Fakta Menarik Universitas Terbuka, Kampus Brigadir J Peroleh Gelar Sarjana Hukum

Tak ada skripsi hingga batasan usia, berikut lima fakta menarik seputar Universitas Terbuka, kampus Brigadir J mendapat gelar sarjana hukum.

Baca Selengkapnya

Cara Mengecek BI Checking alias SLIK secara Daring dan Luring

30 Juni 2022

Cara Mengecek BI Checking alias SLIK secara Daring dan Luring

BI Checking adalah syarat wajib bagi nasabah yang hendak mengajukan kredit bank atau lembaga keuangan. Berikut cara mengecek BI Checking.

Baca Selengkapnya