TEMPO Interaktif, London: Biduk perkawinan biduanita Madonna dengan sutradara Inggris Guy Rithcie tak bisa dipertahankan lagi. Menurut sumber terdekat keduanya, pasangan suami istri itu ingin segera bercerai sebelum Desember dengan alasan tak bisa lagi hidup di tengah kepura-puraan.
“Ini sangat menyedihkan. Mereka padahal adalah pasangan yang serasi dan orang tua yang brilian. Mereka tidak bisa hidup bersama lagi,” ungkap sumber terdekat pasangan itu Rabu (15/10).
Madonna dan Ritchie memutuskan bercerai setelah pria asal Inggris itu merayakan ulang tahunnya yang ke-40 bulan lalu. Pertengkaran di antara keduanya tak bisa dihentikan. Namun pelantun Like a Virgin itu ingin perceraiannya dipublikasikan setelah ia menjalani konser 'Sticky and Sweet global tour'.
Madonna dan Ritchie menghabiskan kebanyakan kehidupan perkawinannya di London. Keduanya tinggal di sebuah rumah berharga tujuh juta poundsterling atau sekitar Rp 118 miliar di Oxford Street bersama buah hati mereka: Lourdes (11), Rocco (7), dan David (2).
Juru bicara Madonna menolak mengomentari kabar ini. Kedua pasangan itu mengikat tali perkawinan pada 22 Desember 2000 di Skotlandia.
Telegraph | Bagus Wijanarko
“Ini sangat menyedihkan. Mereka padahal adalah pasangan yang serasi dan orang tua yang brilian. Mereka tidak bisa hidup bersama lagi,” ungkap sumber terdekat pasangan itu Rabu (15/10).
Madonna dan Ritchie memutuskan bercerai setelah pria asal Inggris itu merayakan ulang tahunnya yang ke-40 bulan lalu. Pertengkaran di antara keduanya tak bisa dihentikan. Namun pelantun Like a Virgin itu ingin perceraiannya dipublikasikan setelah ia menjalani konser 'Sticky and Sweet global tour'.
Madonna dan Ritchie menghabiskan kebanyakan kehidupan perkawinannya di London. Keduanya tinggal di sebuah rumah berharga tujuh juta poundsterling atau sekitar Rp 118 miliar di Oxford Street bersama buah hati mereka: Lourdes (11), Rocco (7), dan David (2).
Juru bicara Madonna menolak mengomentari kabar ini. Kedua pasangan itu mengikat tali perkawinan pada 22 Desember 2000 di Skotlandia.
Telegraph | Bagus Wijanarko
