Suara Seniman dalam Pameran Percintaan Binatang,  

Reporter

Editor

Rabu, 15 Oktober 2008 08:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tiga ekor katak dalam tiga warna, yakni merah, hijau, dan putih, asyik bercengkerama di dalam kolam. Gaya mereka gampang mengundang tafsir. Ketiganya sedang mempraktekkan adegan yang gampang ditemui di film-film biru. Gerakan arus kolam menjadi latar keindahan yang kian menghanyutkan.

Bagi pelukisnya, Made Adis Suardana, ulah ketiga katak itu merupakan gambaran harmoni kehidupan. "Apa harus juga dianggap porno?" ujarnya.

Karya Made Adis Suardana itu, bersama karya 14 pelukis muda Bali lainnya, kini dipamerkan di gedung Persatuan Wartawan Indonesia Denpasar, 14-17 Oktober. Pameran ini dimaksudkan untuk menyuarakan penentangan terhadap pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pornografi. Obyek lukisan yang dieksplorasi adalah perilaku binatang yang melakukan hubungan seksual.

Menurut koordinator perupa, I Made Agus Suwesnawa, binatang dijadikan simbol karena sebagaimana manusia, bagi mereka seks adalah sesuatu yang alamiah dan personal. "Sangat aneh kalau negara juga ingin mengatur urusan itu," ujarnya, Senin malam lalu, seusai pembukaan pameran.

Dia khawatir pemerintah akan menjadi terlalu sibuk dengan urusan yang sebenarnya sangat sederhana itu ketimbang mengurusi masalah publik, seperti kemiskinan dan kebodohan.

Advertising
Advertising

Suwesnawa sendiri menampilkan karya patung yang menggambarkan seekor celeng betina sedang diburu oleh sejumlah pejantan. Salah-satunya bahkan sudah berhasil mencengkeram bagian belakang sang celeng betina.

Bagi dia, adegan itu adalah potret keserakahan kaum laki-laki dan penindasan terhadap kaum perempuan, termasuk dalam mengatur masalah seksualitas. RUU Pornografi, menurut dia, sekali lagi menjadikan perempuan sebagai obyek keserakahan itu.

Dalam lukisan bertajuk Belalang Tempur, pelukis lainnya, I Nyoman Tarka, menampilkan adegan percintaan di udara dua ekor belalang. Uniknya, Tarka memberi warna belalang layaknya sebuah pesawat tempur modern yang sedang mengawasi medan perang. Dia seperti ingin menyatakan, seks bahkan tetap sangat dibutuhkan di masa perang.

Sementara itu, Anden Pundy berusaha memasuki wilayah yang sublim dengan menampilkan perkembangbiakan mikroorganisme. Hasilnya adalah sebuah lukisan abstrak yang menyiratkan gerakan saling-silang makhluk paling kecil dalam rantai kehidupan itu. Mereka berkelebat cepat untuk memenuhi ruang hidup.

Pengamat sosial dan aktivis lembaga swadaya masyarakat Ngurah Karyadi, yang menjadi kurator dalam pameran ini, menyatakan, kesibukan para perupa menafsirkan seksualitas pada binatang merupakan sindiran bagi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang sibuk membahas RUU Pornografi.

Dia menegaskan, kecurigaan terhadap naluri hewani yang berujung pada sebuah undang-undang merupakan perampasan terhadap hak dasar manusia. "Kita semua akan kehilangan otoritas terhadap tubuh kita sendiri," ujarnya.

Rofiqi Hasan

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

55 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya