TEMPO Interaktif, Jakarta: Dituding enggan merevisi daftar harta kekayaan Ayu Soraya tak surut dengan tekadnya berebut kursi Wakil Wali Kota Tegal, Jawa Tengah. Pedangdut ini juga manteb dengan Basri Budi Utomo, calon wali kota, pasangannya yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa.
Takad Ayu yang punya nama lengkap Eliana Ayu Soraya sudah bulat. Ia mengkalim bukan kali ini saja tertarik menjadi pejabat. Sebelumnya Ayu mengaku pernah ditawari ikut pemilihan kepala daerah di Lampung dan Demak. Keduanya ia tampik dengan alasan tak mengenal daerah tersebut.
Pemilihan Wali Kota Tegal yang digelar pada 26 Oktober nanti, saat ini Ayu sibuk berkampanye hingga Rabu (22/10). Pelantun Cuma Satu itu berencana mendatangkan mantan Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur.
Namun, bekas bos PKB tersebut belum pasti hadir ikut membujuk penduduk Kota Tegal. Ayu juga tidak dapat menentukan kapan jadwal mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut meramaikan Kota Tegal. “Nanti, ada satu titik yang kami ledakan,” ujar Ayu penuh semangat.
Cara lain membunjuk penduduk Kota Tegal agar mau memilih dirinya, Ayu yang pernah menamatkan pendidikan di SD dan SMP Ikhsaniyah Tegal itu akan mendatangkan artis Ibu Kota. "Kawan-kawan saya dari Jakarta akan ikut berkampanye," katanya.
Sandungan Ayu yang sampai sekarang masih mengganjal, yaitu konflik di tubuh PKB. Ketika Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal menggelar visi dan misi, sebagian anggota memilik keluar saat Ayu menjelaskan ide-idenya. Acara yang digelar pada Kamis pekan lalu tersebut Ayu dianggap belum melengkapai persyaratan administrasi, soal daftar harta bendanya.
Komisi Pemilihan Umum Daerah mengabarkan Ayu Soraya belum melaporkan daftar kekayaan yang akan diaudit oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Alasan itulah yang kemudian memicu anggota Fraksi PKB DPRD Kota Tegal terbelah. Ada yang menolak dan ada yang tetap mendukung pencalonan Ayu. "Saya sudah melaporkan daftar itu melalui pengurus PKB," ujarnya.
Pemilihan Wali Kota Kota Tegal diikuti lima pasangan. Pasangan calon itu adalah H. Ikmal Jaya-H. Habib Ali Zaenal Abidin, yang diusung PDI Perjuangan, padangan calon H Ristanto-Kunharjanti Darmono dari Partai Golkar, Agil Riyanto Darmowiyoto-Harun Abdi Manap diusung Partai Perhimpunan Indonesia Baru dan Partai Amanat Nasional. Basri Budi Utomo- Eliana Ayu Soraya yang diusung PKB serta Mukti Agung Wibowo-Heru Gunawan sebagai calon independen .
Eddi Faisol
Berita terkait
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas
6 Januari 2018
Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.
Baca SelengkapnyaJenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan
6 Januari 2018
Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.
Baca SelengkapnyaPengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal
6 Januari 2018
Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.
Baca SelengkapnyaGolkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018
6 Januari 2018
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaEmpat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung
5 Januari 2018
Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.
Baca SelengkapnyaPilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat
4 Januari 2018
BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.
Baca SelengkapnyaGerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim
27 Desember 2017
Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas
26 Desember 2017
Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
17 Desember 2017
Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora
22 November 2017
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
Baca Selengkapnya