Festival Salihara Segera Dibuka

Reporter

Editor

Selasa, 14 Oktober 2008 11:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komunitas Salihara, yang telah diresmikan pada Agustus lalu, kini dibuka untuk umum. Sebagai persembahan awal, komunitas yang beralamat di Jalan Salihara, Pejaten, Pasar Minggu, itu bakal menyelenggarakan Festival Salihara 2008. Festival yang menampilkan ragam seni ini berlangsung mulai 17 Oktober hingga 6 Desember 2008.

Pembukaan festival akan berlangsung selama dua hari, yakni 17-18 Oktober. Pada acara pembukaan ditampilkan beragam pertunjukan seni, seperti sajian tari dari pulau Jawa abad ke-19, teater musik kontemporer kolaborasi mancanegara, pameran seni rupa, hingga ceramah penyair Suria Adonis.

"Kehadiran Festival ini adalah sebuah perkenalan diri kami (Salihara) kepada masyarakat," ujar Rama Thaharani, juru bicara Komunitas Salihara. Lebih lanjut, tak hanya sekadar memperkenalkan, Salihara ingin mempersembahkan alternatif seni yang unik dan berbeda.

Pada pembukaan hari pertama, memasuki area komunitas, pengunjung akan disambut dengan pameran seni rupa bertajuk "Dari Penjara ke Pigura". Pameran ini menyuguhkan karya-karya yang diilhami oleh teks-teks bersejarah yang ditulis para pelaku sejarah nasional, seperti naskah pidato, artikel, surat, maupun catatan harian Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Tan Malaka, dan R.A. Kartini.

Semua ini akan diimajinasikan dalam guratan di atas kanvas oleh Agus Suwage, Dadang Christanto, Diyanto, Djoko Pekik, Hanafi, Mella Jaarsma, Oky Arfie, S. Teddy D., Tisna Sanjaya, Ugo Untoro, dan Yuswantoro Adi.

Advertising
Advertising

Akan hadir pula orkestra Arupadatu dari Komunitas Lima Gunung. Orkestra beranggotakan 50 orang ini berasal dari puluhan kelompok seni rakyat dari dusun-dusun di kaki lima gunung yang mengitari Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Arupadatu akan menampilkan sebuah karya berjudul Truntung Tak Terduga. Komunitas ini telah banyak berkolaborasi dengan puluhan seniman, seperti Harry Roesli, Garin Nugroho, dan Jack Body. Selain itu, ada Acapela Mataram, yang mempersembahkan Cangkem Khatulistiwa, serta pementasan Folk Jazz oleh Titi Aksan dan kawan-kawan.

Pada malam kedua, pertunjukan bakal diisi dengan dua tarian. Didik Nini Towok akan hadir dengan lakon Dewi Sarag Jodag Gandrung. Lalu disambung dengan karya Jacko Siompo dalam "In Front of Papua".

Tak cuma menampilkan karya orang luar, Salihara pun mempersembahkan hasil produksi sendiri. Inilah yang patut ditunggu, sebuah teater musik berjudul Kali karya Goenawan Mohammad. Pertunjukan pada 22-23 November ini mengangkat kisah peperangan Bharatayudha dan segala intrik di dalamnya.

Aguslia Hidayah

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

56 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya