Shahnaz Haque Merindukan Pemimpin Perempuan

Reporter

Editor

Senin, 13 Oktober 2008 19:28 WIB

Shannaz
TEMPO Interaktif, Jakarta :Maraknya pembicaraan keterwakilan perempuan dalam politik termasuk pemerintahan tak urung membuat presenter, bintang film dan penyiar radio Shahnaz Haque merasa tergugah untuk urun rembuk.

Menurut istri penggebuk drum, Gilang Ramadhan itu, bila Indonesia benar-benar ingin menegakkan demokrasi, sudah semestinya kaum perempuan diberikan kesempatan yang lebih. "Sebab demokrasi itu kan tidak melihat jenis kelamin," ujarnya, di Jakarta, Senin (13/10).

Di mata pemilik nama asli Shahnaz Natasya Haque itu, demokrasi di Indonesia masih sebatas di tataran legal formal semata. Sebab, sebut Shahnaz, secara kelembagaan perangkat-perangkat demokrasi di Indonesia telah ada. "Ada partai, parlemen, pemilu, bahkan kontrol dari pers," sebutnya.

Advertising
Advertising

Begitu pun dengan aturan main dalam demokrasi, telah banyak diproduksi. Namun, kemauan untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi ternyata masi setengah hati. "Meskipun tidak tersurat, tetapi ada hambatan kultural. Seolah wanita dan muda dianggap tidak bisa memimpin," tuturnya. Melihat kenyataan itulah, adik bungsu artis Marissa dan Soraya Haque ini mengaku sedih dan prihatin.

Shahnaz pun menunjukkan satu bukti, yaitu daftar calon legislatif yang diajukan oleh partai politik ke Komisi Pemilihan Umum. Menurut perempuan kelahiran Jakarta 1 September 1972 ini, ternyata kuota untuk perempuan tidak dipenuhi. "Kuota 30 persen untuk perempuan saja tak terpenuhi. Lantas bagaimana mau menyuarakan aspirasi perempuan?," ujarnya.

Kenyataan seperti itu, juga terlihat pada jabatan di pemerintahan. Jumlah pejabat publik perempuan jumlahnya tak sebanding dengan jumlah perempuan yang ada di negeri ini. Sehingga, katanya, bila bicara keadilan secara proporsional dalam hal jumlah wakil di politik maupun pemerintahan sudah semestinya perempuan memiliki wakil lebih banyak.

Kendati begitu, Shahnaz berharap wakil perempuan di lembaga politik maupun pemerintahan haruslah mereka yang berusia muda. "Soalnya kalau kita lihat struktur penduduk, jumlah penduduk muda terutama yang perempuan, itu banyak sekali. Terlebih potensi dan kemampuan mereka juga sangat besar," akunya.

Tak hanya itu. Bagi jebolan Teknik Sipil Universitas Indonesia ini, kepemimpinan perempuan juga sangat pas bagi Indonesia saat ini. Sebab, Indonesia kini tengah berusaha bangkit dari keterpurukan akibat krisis. Di sisi lain, juga tertatih menghadapi gerogotan perilaku korupsi. Disinilah sebenarnya dibutuhkan kepemimpinan seorang perempuan. "Coba kita lihat pengalaman Finlandia yang banyak dipimpin oleh perempuan. Ternyata, tidak ada kasus korupsi di negeri itu," jelasnya.

Kelebihan lain? Ya tentu saja perempuan lebih telaten dan sabar, kata Shahnaz. Sehingga, berbagai gejolak masyarakat yang mengiringi terbukanya kran demokrasi di era reformasi saat ini, juga bisa dikelola secara bijak dan ketelatenan. "Tapi sekali lagi yang muda-muda lah yang harus tampil. Beri kesempatan mereka," paparnya.

Dengan kata lain, mantan Duta Campak UNICEF itu, sangat merindukan pemimpin perempuan yang muda.


Arif Arianto

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya