Story of Kale: When Someone's in Love Garap Isu Toxic Relationship
Reporter
Marvela
Editor
Istiqomatul Hayati
Rabu, 21 Oktober 2020 18:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Story of Kale: When Someone's in Love merupakan spin-off karakter Kale yang diambil dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Film hasil kolaborasi pertama antara Bioskop Online dengan Visinema Content ini menceritakan bagaimana kisah cinta masa lalu Kale yang terjebak dalam toxic relationship.
"Kita pengen bicara tentang bagaimana sebuah relasi kan selalu dimulai dengan cita-cita yang indah ya, semua orang mau berbahagia dan membahagiakan tapi dalam perjalanannya biasanya hubungan itu mungkin ada bagian yang menyakiti dan selanjutnya, yang secara spesifik kita kenal toxic relationship," kata Irfan Ramli sebagai penulis skenario dalan konferensi pers virtual pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Film ini merupakan jawaban atas berbagai pertanyaan mengenai karakter Kale di film NKCTHI yang pada awal tahun ini dirilis dan mendapat sambutan hangat dari para pecinta film Indonesia. Story of Kale diproduksi saat masa pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Bahkan para pemain dan tim produksi diharuskan untuk dikarantina, tidak diperbolehkan pulang sampai syuting selesai sekitar 30 hari dan mereka juga harus melalui swab test.
Seperti di NKCTHI, Ardhito Pramono masih tetap memerankan karakter Kale dalam Story of Kale ini dan dipasangkan dengan Aurelie Moeremans yang berperan sebagai Dinda. Dalam film berdurasi 77 menit itu, penonton juga akan disuguhkan dengan penampilan duet Ardhito dengan Aurelie dalam menyanyikan lagu I Just Couldn't Save You Tonight ciptaan Ardhito khusus untuk film ini. Penonton juga akan melihat bagaimana emosi dari Ardhito dan Aurelie saat berkonflik sebagai sepasang kekasih di film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini.
Dalam film ini, Kale sangat berusaha untuk membuat Dinda senang dan merasa nyaman dengannya. Namun itu tak bertahan lama, sampai akhirnya Dinda meminta putus dari Kale. Alur maju mundur dalam film ini juga akan membuat penonton lebih jelas mengetahui bahwa semua tindakan pasti ada sebab dan akibatnya. Ardhito pun belajar banyak setelah memerankan tokoh Kale di film ini, salah satunya ketika adegan ia marah dan melempar barang.
"Gua jadi bercermin ke diri gua sendiri, gua bahkan sedihnya di situ karena gua merasa 'gila gua ini hancur banget ya mengekspresikan emosi gua seperti ini'. Jadi banyak kesamaannya dengan Ardhito yang gua rasain beberapa tahun lalu saat mencari jati diri untuk menjadi Ardhito yang sekarang, ini banyak banget irisan personalnya di karakter Kale," kata Ardhito Pramono.
Kale merupakan laki-laki yang bercita-cita menjadi musisi. Ia sering menyembunyikan rasa kesepiannya di hadapan banyak orang. Teman-teman di sekitarnya menilai Kale merupakan sosok yang santai dan mudah berbaur. Namun di balik sikap hangatnya, Kale memiliki sisi gelap yang tidak ia sadari sebelumnya. Hanya kepada orang yang dicintainyalah, Kale bisa menjadi dirinya sendiri, baik atau buruk.
Bagi Aurelie, film ini sangat berhubungan dengan dirinya. Ia pernah merasakan toxic relationship. Sehingga tidak tidak terlalu susah untuk memerankan Dinda. "Film ini cukup membuka traumaku yang lama. Jadi aku pernah punya toxic relationship yang lumayan banget dan habis film ini sempat keinget terus, jadi kayak membuka luka lama tapi sekarang sudah tidak apa-apa lagi," kata Aurelie.
Dinda merupakan perempuan yang ceria dan aktif. Ia disiplin dan memperhatikan hal-hal kecil. Sebagai manager band Arah yang sudah dicita-citakannya dari dulu, musik juga merupakan bagian dari hidupnya yang tak terpisahkan. Orang-orang di sekitarnya merasa nyaman berada di dekat Dinda karena kepribadiannya yang selalu membawa kebahagiaan. Namun kisah cintanya seringkali bermasalah yang membuat wajahnya tak lagi tersenyum.
Story of Kale akan tayang eksklusif di Bioskop Online mulai Jumat, 23 Oktober 2020 pukul 17.00 WIB. Tiket bisa langsung dibeli di bioskoponline.com dengan harga Rp 10 ribu. Tiket berlaku selama 48 jam setelah pembelian.
MARVELA
