Karya Musik Karinding Keos Bandung Dikontrak Weltkulturen Museum Jerman

Minggu, 13 September 2020 08:42 WIB

Komunitas musik bambu Sunda memainkan karinding pada Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda di Desa Cikadut, Bandung, Jawa Barat, (28/5). Sejumlah kesenian Sunda buhun yang sudah langka dimainkan kembali di festival tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok musik Karinding Keos asal Bandung ikut menjadi peserta pameran di Museum Kebudayaan Dunia atau Weltkulturen di Jerman. Bertema soal pergerakan dunia dan migrasi, grup asal Lembang itu diminta untuk membuat video tentang alat musik celempung dan karya lagu mereka yang berjudul Sistem.

“Dikontrak untuk diputar selama pameran berlangsung,” kata Iman Rahman Angga Kusumah alias Kimung.

Dari laman resmi museum yang berada di Frankfurt, Jerman itu, tiga video kiriman Karinding Keos telah terpasang. Sebanyak dua di antaranya mengenalkan alat, bunyi, dan cara memainkan celempung. Alat musik berupa jejeran tabung bambu itu dibunyikan dengan cara dipukul.

Namun sementara ini baru karya video itu yang telah sampai di Jerman. Para pemainnya sampai kini masih tertahan di rumah masing-masing. Masa pandemi Covid-19 telah mengundurkan pameran itu hingga waktu yang belum diketahui. Tadinya Karinding Keos akan memenuhi undangan panitia sekaligus tampil di beberapa negara Eropa.

kaPertunjukan musik Banten Karinding dalam pembukaan Festival Teater Jakarta di pelataran Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta, 8 November 2017. TEMPO/Nurdiansah

Advertising
Advertising

Tur konser yang dinamakan Keos in Europe 2020 itu dijadwalkan ke Weltkulturen Museum dan konservatorium Universitas Mainz, di Jerman. Selanjutnya menyambangi Museum of Impossible Form di Helsinki, Finlandia dan Strowis Hotel di Utrecht, Belanda.

Sebelumnya pada 14 Februari 2020, Karinding Keos secara resmi diundang Weltkulturen Museum untuk tampil di sana pada 1 Juli 2020. Mereka kemudian merancang tur konser ke beberapa tempat tersebut di Eropa.

Kesempatan tampil di luar negeri itu dibuka oleh Oliwer Hahn yang bekerja untuk Weltkulturen Museum. Dia sebelumnya pernah datang ke Bandung pada 2018 untuk meneliti soal musik metal. Sambil menunggu terbang ke Jerman, Karinding Keos terus berkarya dan menambah jumlah albumnya musiknya.

Kelompok yang kini beranggotakan tujuh orang itu dibentuk pada November 2009. Mereka meracik bunyi alat tradiosional berbahan bambu seperti karinding, suling, celempung renceng dan gong, serta gong tiup, dengan musik metal. Album perdananya Propaganda Nusantara dirilis pada Mei 2018.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

3 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

7 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

12 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

13 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

16 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

28 hari lalu

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro

Baca Selengkapnya

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

28 hari lalu

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

28 hari lalu

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.

Baca Selengkapnya