Magnet Tujuh Bintang Art Space Yogya

Reporter

Editor

Rabu, 24 September 2008 16:57 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Tiga perupa yang tergabung dalam Kelompok Seni Rupa Magnet, menggelar pameran bersama bertajuk Too Much Painting Will Kill You di Tujuh Bintang Art Space, Yogya, 14 September-12 Oktober 2008. Materi pameran adalah buah diskusi bertiga, meski hasil akhirnya tetap mengedepankan gaya masing-masing perupa.

Deddy Sufriadi, 32 tahun, menampilkan lukisan abstrak yang didominasi susunan teks. Deddy memenuhi kanvas dengan teks berhuruf latin. Terkadang ia menorehkan teks dengan guruf kapital ke atas kanvas. Teks-teks berhuruf latin itu kemudian ditumpangi lagi dengan teks-teks berhuruf Arab. Deddy menyebut teknik melukisnya itu sebagai ’sastra rupa’.

”Teks bisa mengambil peran lebih sebagai penerjemah semua pikiran, obsesi dan opini saya tentang segala hal, yang tidak bisa diterjemahkan dengan bahasa gambar,” kata alumnus Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini.

Perupa Yusron Mudhakir, 31 tahun, menampilkan lukisan yang didominasi bidang-bidang geometris seperti kubus dan empat persegi panjang. Di dalam bidang geometris yang tersusun secara ritmis di atas kanvas itu, muncul tekstur, aik yang disengaja maupun yang tidak disengaja akibat sapuan kuas.

Pada lukisan Coexist, How to Disapear Obtrusion Series, misalnya, Yusron menghadirkan tekstur bulan sabit, bintang Daud dan salib, di dalam bidang-bidang geometrisnya. Bulan sabit, bintang Daud dan salib adalah lambang-lambang agama monomtheis di dunia.

”Saya membayangkan, suatu saat dunia menganut apa yang dianjurkan oleh Ibnu Arabi sebagai agama cinta, ketika umat muslim berjamaah di Vatikan, para Paus mengadakan liturgi di kuil Sulaiman dan rabi-rabi Yahudi membenturkan keningnya dengan lembut di dinding Kabah. Saya rasa itu akan menjadi pemandangan yang menarik,” kata Yusron.

Karya ini dilhami oleh penampilan Bono, vokalis band U2, yang menutup matanya dengan kain bertuliskan ”Coexist” dan gambar bulan sabit, bintang Daud dan salib. Penampilan nyleneh Bono ini sering menjadi bahan perbincangan dalam diskusi-diskusi Kelompok Seni Rupa Magnet.

Terkadang, Yusron juga menorehkan teks di dalam bidang-didang geometrisnya. Namun, teks ini berbeda dengan teks yang dibuat Deddy dalam lukisan-lukisannya. ”Deddy menemukan estetika dalam huruf dan teks-teks yang bertebaran dan mengeksplorasinya menjadi sebuah karya seni. Teks dalam lukisan saya kadang tak mempunyai arti dan tujuan. Itu seperti menulis surat dan kita tidak mempunyai alamat untuk dituju,” jelas Yusron.

Sementara Rocka Radipa alias Sigitblank, 32 tahun, memilih memindahkan siluet tubuhnya dalam lukisan-lukisan yang dipamerkan di Tujuh Bintang Art Space. Siluet dengan berbagai pose itu dipadu dengan garis, bulatan stau bidang-bidang geometris untuk memberi aksen gerak.

Rocka memilih menggunakan tubuhnya sendiri, meski dalam bentuk siluet, sebagai medium untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan keinginan, termasuk kegelisahannya menemukan kebesaran Tuhan seperti pada lukisannya yang berjudul Mengutuk Tuhan dengan Hamdallah. Di sini Rocka menampilkan siluet dirinya yang sedang bersujud dengan kedua tangan di belakang tubuhnya.

”Karya dari ketiga anggota Kelompok Seni Rupa Magnet ini lahir secara individual, namun merupakan hasil saling keterpaduan aneka rupa gagasan di antara mereka. Karya-karya mereka secara tematik saling berbeda,” tulis Mikke Susanto dalam pengantar kuratorialnya.

Heru CN



Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

51 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya