Saluran yang menyiarkan serial tersebut telah dipaksa untuk menghentikan penayangan program itu. Sementara sekumpulan remaja berunjuk rasa di jalanan meminta kartun favorit mereka itu ditayangkan kembali.
Rabu ini, sebuah pertemuan badan pengawas akan melarang saluran 2x2 menyiarkan program itu mulai bulan depan setelah adanya protes dari sebuah kelompok keagamaan terhadap kartun itu.
Sementara penggemar kartun itu mengatakan kritik itu tidak lucu dan merupakan gaya sensor moral Soviet. Adapun pendukung pelarangan mengatakan kartun itu meracuni pikiran generasi muda Rusia.
"Saya tidak punya masalah dengan rasa humor namun berbagai sindiran mempunyai batasan," kata Konstantin Bendas, seorang pastor Pantekosta dan ayah tiga anak yang memimpin kampanye dan telah mengirim komplain resmi ke penyidik.
"Jika sebuah karakter di kartun mengatakan 'Semua Yahudi bodoh' apakah itu lucu? Jika komuni Kristen dibandingkan dengan memakan tinja, apakah lucu?" tanyanya, merujuk pada 20 episode South Park yang dia tonton.
Menyusul komplain Benda, saluran 2x2 menghadapi penyidikan kriminal di bawah undang-undang ekstrimis baru Rusia karena menyiarkan South Park.
Dengan berbagai kritik oleh kantor kejaksaan bulan ini, prospek saluran dan kartun itu terlihat suram di Rusia yang menurut para komentator semakin menjadi konservatif.
"Kartun yang disiarkan 2x2 mempropagandakan kekerasan, kekejaman, pornografi, dan perilaku antisosial. Mereka penuh dengan gambar mutilasi dan penderitaan fisik serta moral yang membangkitkan ketakutan, panik, dan teror pada anak-anak," kata pernyataan kejaksaan.
Sementara juru bicara 2x2, Maria Telesheva, membantah kritik atas kartun itu. "Kami berharap badan pengawas siaran federal memperhitungkan opini 11 juta pemirsa kami dan mendukung apa yang telah kami lakukan dalam dua minggu terakhir," ujarnya.
Saluran itu juga menegaskan dalam bantahannya bahwa kartun kekerasan itu hanya ditonton pada malam hari dan tidak ditujukan bagi pemirsa anak-anak.
Lembaga Federal yang mengawasi siaran akan bertemu Rabu ini untuk membahas apakah boleh atau tidak memperbarui lisensi saluran itu, yang akan berakhir 17 Oktober ini.
AFP/Erwin