Kaget Akan Dijemput Polisi

Reporter

Editor

Selasa, 23 September 2008 11:28 WIB

rieke dyah pitaloka foto : TEMPO/Purwanta

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sehabis membawa acara Good Morning di Trans TV tadi pagi, Rieke Dyah Pitaloka, sempat dibuat terperanjat oleh kedatangan polisi. Di gedung televisi swasta di Jalan Kapten Tendean, Jakarat Selatan, itu aparat yang mengaku dari Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI dikira akan menjemput paksa artis sinetron ini.

Ternyata, dugaan itu keliru. "Pak polisi cuma menyerahkan surat panggilan," kata calon legislator dari PDI Perjuangan ini. Dugaan akan dijemput polisi, berkaitan dengan ketidakhadiran 'Oneng' pada Senin (22/9) ke penyidik badan resrsese tersebut. Rupanya, tanpa diketahuinya, polisi telah menyurati lulusan Sastra Belanda Universitas Indonesia itu untuk menghadap ke penyidik pada 22 September.

Panggilan itu sungguh tak diketahui Rieke. Padahal, ia akan dimintai keterangan polisi sebagai saksi dalam kasus mengganggu ketertiban umum. Keterangan mengganggu ketertiban umum dalam surat panggilan polisi, membuat Rieke bertanya-tanya. Prinsipnya ia tidak mangkir. "Nyatanya, hari ini saya baru menerima kedua surat panggilan polisi, tanggal 22 dan 25 ," ujar istri Donny Gahral Adian itu kepada Tempo, Selasa (23/9).

Mantan fungsionaris Partai Kebangkitan Bangsa ini lantas mencoba mengingat-ingat. Menurut dia, pada 20 Mei 2008 memang ikut turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Posisi pemain sinetron Bajaj Bajuri saat itu sebagai aktivis Komite Bangkit Indonesia yang dikomandani Rizal Ramli. "Saya memang cukup dekat dengan Pak Rizal Ramli," ujar Rieke.

Sikapnya atas kebijakan pemerintah menaikkan bahanbakar minyak, jelas dia tentang, karena dampaknya sangat luas terhadap masyarakat kecil. Rieke akan memenuhi undangan polisi. "Tentu saya akan datang memenuhi panggilan."

Advertising
Advertising

Rizal Ramli yang kini gercar bersafari menemui sejumlah tokoh, diancam akan dijadikan tersangka dalam kasus demo kenaikan harga bahan bakar minyak. Mantan menteri perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menganggap, langkah polisi sebagai bentuk pembunuhan karakter sehubungan dirinya akan tampil sebagai calon presiden untuk Pemilu 2009.

Dalam perkara unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak, Sekretaris Jenderal Komisi Bangkit Indonesia, Ferry Yuliantono, lebih dulu menjadi tersangka. Rizal dikait-kaitkan diduga ikut pertemuan merancang aksi dan mendanai unjuik rasa. "Tidak mungkin Pak Rizal melakukan tindak kekerasan," kata Adhie Massardi, juru bicara Komite Bangkit Indonesia.

Heru Triyono


Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya