Hari Lahir Pancasila, Seniman Bandung Monolog Pidato Sukarno

Selasa, 2 Juni 2020 10:30 WIB

Seniman Bandung tampilkan monolog pidato Sukarno di Hari Lahir Pancasila. (Instagram - Wot Batu)

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor dan sutradara teater Wawan Sofwan mementaskan monolog pidato Sukarno di Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 di Wot Batu, Bandung. Monolog itu ditampilkan via media sosial. Pidatonya tentang lima prinsip dasar negara Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Orasi Sukarno tersebut disampaikan dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 75 tahun silam. Monolog Wawan berjudul Pidato Ir. Soekarno dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945. “Sekaligus juga menggugah kembali jiwa rakyat untuk bersatu menjaga Pancasila, menjaga Indonesia,” kata Wawan.

Monolog itu disiarkan dua kali pada pukul 10 pagi dan 4 sore di akun Instagram Wot Batu. Bagian pertama pagi hari dan bagian kedua sore harinya. Wawan berkostum jas dan pantalon putih dengan dasi merah tersembunyi serta berpeci hitam seperti pasukan pengibar bendera. Total durasi monologi itu selama 22 menitan.

Pada awalnya pidato Bung Karno itu membicarakan soal kemerdekaan suatu negara. Mengutip beberapa ahli luar negeri Sukarno menyampaikan definisi pendirian suatu negara dan kesiapannya. Perbandingannya dengan beberapa negara saat itu yang telah merdeka seperti Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Cina. Ada kecemasan Sukarno untuk persiapan kemerdekaan itu Indonesia harus punya banyak syarat yang disebutnya njelimet padahal negara-negara lain tidak begitu.

“Berdirilah saya punya bulu, kalau saya membaca tuan punya surat yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai njelimet hal ini dan itu dahulu semuanya. Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai njelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia merdeka. Tuan tidak akan mengalami Indonesia merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia merdeka sampai di lubang kubur.”Presiden Sukarno tiba di Jalan Asia-Afrika, jelang pelaksanaan KAA di Bandung, 18 April1955. Dalam peringatan 60 tahun KAA, jalur Historical Walk ini akan dilalui sejumlah kepala negara. Foto: Museum KAA/Bambang R. Sasmita/AACC2015.id

Sukarno mengibaratkan kemerdekaan dengan perkawinan. Ada orang yang baru berani kawin kalau sudah kaya dan bergaji besar. “Ada orang yang lebih berani lagi dari itu yaitu saudara-saudara Marhaen. Kalau dia sudah mempunyai gubug saja dengan tikar dengan satu periuk dia kawin. Marhaen dengan satu tikar, satu gubug kawin.”

Pada saat itu Sukarno menyemangati panitia persiapan untuk tidak gentar menyambut kemerdekaan Indonesia. Setelah dengan lantang mengajak semuanya bersiap merdeka, Bung Karno menyampaikan pemikirannya tentang dasar negara yang merdeka. Prinsipnya antara lain soal persatuan Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan adat budaya, perwakilan rakyat, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Wawan Sofwan melakoni pentas monolog dari pidato-pidato Bung Karno sejak 2002. Pledoi atau pembelaan Sukarno di pengadilan Belanda yang berjudul Indonesia Menggugat menjadi lakon perdananya. Didukung Yayasan Bung Karno pementasan itu dibawa berkeliling ke Moskow, Berlin, Hamburg, Den Haag, juga di berbagai kota di Indonesia.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

7 hari lalu

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.

Baca Selengkapnya

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

10 hari lalu

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

10 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

12 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

15 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

19 hari lalu

Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

32 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

34 hari lalu

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

35 hari lalu

Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

Sejumlah seniman dan budayawan mengajukan Amicus Curiae ke MK. Sebelumnya, ada 300 akademisi, guru besar, dan warga sipil mengajukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

35 hari lalu

Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

Ratusan seniman dan budayawan Indonesia mengajukan Amicus Curiae terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ke MK untuk memastikan tegaknya demokrasi dan konstitusi di Indonesia.

Baca Selengkapnya