Tanda-tanda Liar dalam Lukisan Tommy Wondra  

Reporter

Editor

Selasa, 9 September 2008 15:24 WIB

Pameran tunggal lukisan karya Tommy Wondra dengan tema "Membaca Tanda - Tanda" di Edwin's Gallery, Kemang Raya, Jakarta (2/9).(TEMPO/Yosep Arkian)

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemandangan itu bermula dari jajaran tiang listrik yang berbaris rapi. Kabel dan tiang listrik terpancang menjangkau sebuah pulau kehijauan yang seakan berada di seberang. Tapi pulau itu hanya dijadikan landasan tempat tiang-tiang listrik yang terus menjulur melewati pulau kecil berpenghuni sekitar 20 keluarga itu.

Itulah pemandangan yang tersaji dalam lukisan karya Tommy Wondra berjudul Membaca Tanda-tanda #6. Bersama 25 lukisan lainnya, lukisan berukuran 200 x 150 sentimeter itu dipamerkan di Edwin Gallery sejak 27 Agustus lalu hingga 7 September. Semua lukisan diberi judul sama dengan tajuk pameran, yakni "Membaca Tanda-tanda". Hanya nomor yang membedakannya.

Sejatinya, bukanlah pemandangan itu yang utama disajikan Wondra, 28 tahun. Dalam lukisan tersebut ia membubuhkan makna dengan memberikan sentuhan tanda-tanda itu pada coretan tangan yang tersebar di setiap tiang. Tidak jelas apa yang dicoretkan Wondra. Tapi tulisan tangan itu menambah sisi artistik lukisan yang ia hasilkan. Seakan coretan itu merupakan rumus yang membentuk jajaran tiang.

Selain jalinan tiang listrik bersama kabel-kabelnya yang terkesan semrawut, Wondra juga menghadirkan imaji jembatan di beberapa karyanya. Pada karya Membaca Tanda-tanda #1, Wondra memberi arti pentingnya jembatan.

Ia melukiskan sebuah lanskap berupa dua daratan rawa-rawa yang banyak dialiri sungai kecil yang saling menyilang. Sebuah sungai lebih besar mengalir di antara keduanya. Dari atas, sebuah jembatan tergantung oleh tali merah seakan mencari tempat hendak diletakkan di mana.

Advertising
Advertising

Menurut kurator Rifky Effendi, tanda-tanda yang dijelmakan Wondra hadir dalam ukuran kecil namun berperan penting. Bagi Wondra, kata Rifky, tali-temali merupakan ciri permainan visual atau identitas. "Itu memberikan aksentuasi dan membuat perbedaan dengan elemen keras lain," ujar Rifky dalam pengantar kuratorialnya.

Sosok jembatan yang dipilih Wondra sebagai penghubung dua dunia, kata Rifky, menggamangkan pemirsa dengan makna yang telah terkonstruksi oleh budaya manusia. "Ia seolah berupaya menjinakkan seluruh tanda-tanda itu agar proses pemaknaan dan pembacaan kembali ke titik nol," ujarnya.

Tidak cukup waktu sekejap untuk memberikan makna pada lukisan lulusan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, ini. Wondra membiarkan kita bertualang menjelajahi imaji-imaji dalam lukisannya. Walau tidak memiliki latar belakang arsitektur, Wondra berhasil memberikan sentuhan arsitektur pada lukisan lanskapnya.

"Membaca tanda-tanda Wondra sungguh menarik karena ada ambiguitas makna," kata Rifky. Menurut dia, tanda-tanda liar yang dihadirkan Wondra menjadi puitik, dan kemudian bergerak menuju piktorialistik.

Tito Sianipar

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

49 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya