TEMPO.CO, Jakarta -Ashanty memberikan sindiran keras terhadap perusahaan-perusahaan besar yang melakukan PHK kepada ribuan karyawannya. Hal ini dirasa bukan merupakan keputusan yang bijak dan akan semakin memperburuk keadaan.

"Perusahaan besar-besar, omset triliunan, sebulan Corona tutup! PHK ribuan bahkan jutaan pegawai. Memang secara bisnis mungkin yang saya pelajari, kalau tidak bisa bertahan dan omset drop harus begitu! Tapi ini kan musibah buat semua, terutama orang susah," tulis Ashanty di Instagram pada Sabtu, 9 Mei 2020.

Istri Anang Hermansyah ini merasa para perusahaan besar tidak menggunakan hati nuraninya kepada karyawan yang sudah bekerja selama ini. Menurut Ashanty pemilik perusahaan seharusnya bisa mencari jalan terbaik sehingga karyawan yang di PHK tetap mendapatkan sebagian dari gajinya. "Kalau secara hati nurani, bisa kali yah, digaji aja pegawainya misal 50-70% kalau memang ditutup. Keluarin dulu lah uang tabungan owner-owner. Toh mereka mau cari kerja di mana? Di tengah Corona begini," tulis Ashanty.

Perempuan 35 tahun itu melihat adanya perlakuan yang tidak adil dari pengusaha kepada karyawannya. "Bisnis anda hanya kacau tapi hidup tetap bahagia, tabungan tetap sampai 7 turunan, sedangkan manusia-manusia yang ngga kerja di PHK ini lebih kacau. Harus mikir besok makan apa? Sekolah anak gimana? Biaya kontrakan gimana?" tulis Ashanty.

Namun ternyata tidak sedikit respons negatif dari netizen yang merasa Ashanty tidak mengerti apa yang dialami oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Ashanty menegaskan kalau apa yang ditulisnya itu berdasarkan pandangannya sebagai pengusaha yang juga ikut terkena dampak dari Covid-19. Penyanyi Ashanty. Instagram/@Ashanty_Ash

"Di sini justru aku bicara bukan sebagai yang di PHK, tapi sebagai perusahaan. Jujur perusahaan saya juga semenjak Corona ini bisa dibilang sangat terkena dampaknya," tulis Ashanty di Instagram Storynya pada Minggu, 10 Mei 2020.

Pemilik sejumlah perusahaan seperti kosmetik, kecantikan, suplemen, kuliner, dan lainnya mengakui bahwa kondisi saat ini sangat tidak baik bagi perusahaan jika dilihat secara bisnis. Namun berbeda jika sudah menyangkut hati nurani. "Paling tidak beri waktu, toh kita selagi masih bisa survive kita bisa membantu mereka (buat kita yang masih mampu ya) kalau tidak ya jangan dipaksakan!," tulis Ashanty.

Menurutnya perusahaan besar pasti sudah mendapatkan banyak keuntungan yang bisa digunakan untuk membantu karyawannya sendiri di situasi sulit seperti ini. "Yang saya bicarakan pastinya perusahaan-perusahaan besar yang bertahun-tahun omset besar dan untung besar, ngga ada salahnya saat lagi begini saya yakin bisa membantu mereka yang menolong kita bertahun-tahun," tulis Ashanty.

MARVELA