Bikin Lelucon Positif Corona, Kim Jaejoong Minta Maaf

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 April 2020 06:57 WIB

Kim Jaejoong (Soompi)

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor dan penyanyi Korea Selatan, Kim Jaejoong akhirnya meminta maaf atas lelucon yang dia buat bahwa dirinya positif Corona untuk meramaikan April Mop. Melalui unggahan layar hitam di akun Instagramnya pada Rabu malam, 1 April 2020, Jaejoong menyadari bahwa tindakan bodoh itu tak seharusnya ia lakukan.

“Pertama-tama, saya meminta maaf kepada orang-orang yang menderita virus Corona karena menulis di media sosial dan pihak berwenang yang merasa terganggu dengan postinganku itu,” tulisnya memulai permintaan maafnya.

Anggota grup JYJ itu menuturkan, ia sebenarnya memiliki alasan kenapa membuat lelucon tersebut. Menurut dia, lelucon itu sebenarnya pesan kepada para followernya hampir dua juta itu bahwa virus ini sangat berbahaya. Ia merasakan kewaspadaan dan penanggulangan atas penularan virus ini mengendur.

“Saya ingin jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 berkurang, karenanya saya ingin menyampaikan pesan agar waspada.” Ia melihat banyak orang keluar rumah tanpa mengenakan masker dan seperti tidak takut terinfeksi Corona.

Kim Jaejoong. (Soompi)

Advertising
Advertising

Yang merisaukan Jaejoong, saat ini musim semi telah tiba. Ini merupakan tanda keramaian akan muncul lagi di ruang publik. “Akan ada kepanikan terhadap corona kedua dan ketiga,” ucap mantan personel TVXQ.

Di Korea Selatan sendiri, saat ini telah keluar petisi dari masyarakat yang meminta agar Jaejoong mendapatkan hukuman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC). Tak main-main, petisi itu masuk di situs Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Blue House. Judul petisi itupun mengerikan. “Silakan menghukum selebritas Kim atas lelucon April Mopnya.”

Seperti dilaporkan oleh Soompi, sumber di KCDC dilaporkan telah menyelidiki kasus ini. “Ini melibatkan penyebaran informasi palsu, kami sedang mendiskusikan hukuman yang tepat untuknya.”

Di Korea Selatan, hukuman biasanya diberikan kepada pelaku prank call yang menghubungi Otoritas Pencegan Epidemi. Karenanya, kata sumber tersebut, diskusi internal akan dilakukan lantaran informasi palsu ini dilakukan oleh seorang selebritas yang memiliki follower banyak di media sosialnya.

Kim Kang Rip, Kepala Koordinator Pertama Kantor Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea sudah memperingatkan masyarakat agar tidak melakukan prank saat negara itu tengah dilanda krisis. “Masyarakat kita sedang tidak bisa menerima panggilan prank atau informasi palsu,” katanya, Rabu, 1 April 2020.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karier TVXQ yang Akan Konser di Jakarta

9 hari lalu

Perjalanan Karier TVXQ yang Akan Konser di Jakarta

Perjalanan TVXQ yang akan menggelar konser di ICE BSD, Sabtu, 20 April 2024.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

12 hari lalu

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

Kreator konten prank yang sedang viral, Galih Loss mengulangi permintaan maafnya dan berharap netizen stop merundungnya.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya