TEMPO.CO, Jakarta -Dita Soedarjo beberapa hari lalu sempat membagikan pengalamannya diterapi oleh Dedy Susanto. Pengalaman tersebut ia bagikan melalui unggahan di Istagaram peribadi miliknya.

Berdasarkan pengalamannya, Dedy bersikap baik dan profesional selama melakukan terapi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan dugaan pelecehan yang dilakukan Dedy kepada pasiennya, seperti yang kini viral di jagat maya.

Unggahan mantan kekasih Denny Sumargo ini rupanya mendapat respons kurang menyenangkan dari warganet. Banyak yang menganggap Dita tidak peduli dengan para korban dan lebih memihak Dedy Susanto. Tak mau terus berdebat, Dita pun menghapus unggahannya itu. Lewat unggahan baru pada Senin, 17 Januari 2020, ia memberi penjelasan.

Menurut putri pengusaha Soetikno Soedarjo ini, warganet telah salah paham dalam mengartikan apa yang dia tulis di unggahan sebelumnya. Ia tidak bermaksud membela siapa pun. Ia hanya mengutarakan apa yang ia alami saat terapi. Menurut Dita, hukum dan perasaan tidak bisa disamakan.Dita Soedrajo bersama teman-temannya dan Dedy Susanto. (Instagram - @ditasoedarjo)

“Ga usah salah artiin kaya gw sesama perempuan gak ada perasaan jelas-jelas beda! Ngomongin dari segi apa dulu- gak asal semua di sama ratain tolak ukurnya dan setiap kesalahan emang harus ada tanggung jawab pastinya! Saya ga benarin siapa2 dan bilang dia ga salah,” tulis penulis buku Dignity ini dalam keterangan foto yang ia unggah.

Dita juga membantah tak peduli dengan para korban. Ia meminta warganet untuk memverifikasi terlebih dahulu apa yang telah dia lakukan selama ini untuk urusan kemanusiaan.

“Dan sebelum bully saya gak peduli dll dan ga bisa bayangin rasanya korban, aduh, check track record saya dulu, saya ini peduli apa bertahun tahun bantu korban apa? Jangan asal asbun and asumsi cuman dari sudut pandang anda!,” sambung Dita Soedarjo.

Dedy Susanto tengah ramai dibicarakan publik setelah seorang selebgram, Revina VT, menyebarkan tangkapan layar dari chat Dedy kepada pasiennya. Diduga Dedy telah lakukan pelecehan kepada pasiennya.

M RYAN H