Cuitan Felix Siauw Soal Wajib Jilbab, PBNU Ikut Bersuara

Kamis, 23 Januari 2020 18:38 WIB

Ustad Felix Siauw memberikan tausiah di Masjid Jami An Nashru, Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara. 25 November 2017. Maria Fransisca.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Cuitan pendakwah Felix Siauw soal jilbab wajib bagi perempuan juga menarik perhatian Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf untuk angkat bicara. Cuitan Felix itu sebelumnya juga dituding anggota DPR RI dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim sebagai bentuk serangan kepada istri Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah.

Cholil menuturkan di dalam agama itu ada unsur syariat dan fikih. Di dalam syariat itu mengatur nilai-nilai mendasar seperti penghormatan manusia pada sesama manusia, berbakti kepada orang tua dan lainnya. Dari syariat itu, ujar Cholil, bisa turun menjadi fikih yang bisa memunculkan berbagai perbedaan pendapat.

"Fikih ini yang bisa macam-macam pendapat. Ada yang bilang jilbab wajib, ada yang bilang tidak itu diatur dalam fikih," ujar Yahya ditemui di sela menghadiri forum Centrist Democrat International (CDI) di Yogyakarta, Kamis, 23 Januari 2020.a

Sebelumnya, pendakwah Felix Siauw mencuitkan sindiran kepada Sinta Nuriyah di akun Twitternya pada Sabtu, 18 Januari 2020. "Nggak mau berhijab ya silakan aja, tapi ngomong hijab itu nggak wajib bagi muslimah, itu pernyataan yang maksa banget, udah maksiat, maksa lagi," cuitnya.

Felix menanggapi pernyataan Sinta Nuriyah saat menjadi bintang tamu di Podcast kanal Youtube Deddy Corbuzier yang tayang pada Rabu, 15 Januari 2020. Sinta mengatakan, perempuan muslim tidak wajib memakai jilbab.

Advertising
Advertising

Yahya menuturkan dari sisi agama fikih itu merupakan aspirasi nilai. Sehingga jika ada yang menganggap seperti jilbab wajib atau tidak wajib menurutnya tak perlu dipersoalkan panjang. "Jadi nggak papa, menganggap (jilbab) wajib ya silakan, nggak wajib juga silakan, karena ini aspirasi moral, aspirasi nilai," ujarnya.

Yahya hanya menggarisbawahi, yang justru harus dipatuhi sebagai hukum positif tak lain hukum yang sudah ditetapkan oleh negara atau hukum negara. Oleh karenanya, sebagai warga negara harus patuh terhadap hukum yang sudah ditetapkan oleh negara.

"Nggak boleh misalnya ada aturan hukum negara melarang orang masuk bank pakai cadar lalu dengan alasan syariat memaksa masuk. Yang harus dipatuhi adalah hukum negara," ujarnya.

Yahya meminta jika ada pihak ingin mengubah hukum negara yang sudah dibuat dan disepakati dijalankan, maka harus melalui proses tata negara yang sah.

Yahya pun mengingatkan kepada orang yang punya pandangan fikih berbeda juga agar tidak ngotot atau memaksakan pendapatnya diterima pihak yang berbeda.

"Jadi nggak bisa mentang-mentang dia punya pandangan fikih yang berbeda lalu ngotot (memaksa diterima pandangannya) itu tidak betul. Apalagi untuk hal yang masih debatable," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

6 hari lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

6 hari lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

6 hari lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

6 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

6 hari lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

6 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

9 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

11 hari lalu

PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

PBNU mengajak seluruh warga NU dan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menerima dan menghormati hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya