Marzuki Alie Ingin Presiden dan Kaesang Tahu Namanya Dimanfaatkan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Januari 2020 18:15 WIB

Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, meninggalkan gedung KPK setelah menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018. Lembaga antirasuah memeriksanya selama sekitar dua setengah jam. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPR Marzuki Alie membantah bahwa dia nyaris menjadi korban penipuan oleh penjual ponsel impor bebas pajak atas perintah Presiden Jokowi. Ia mengaku sebelun mencuitkan soal perintah pembelian ponsel dan meminta penjelasan Jokowi ini, sudah melakukan klarifikasi sebelumnya kepada nama-nama pejabat yang disebut penipu.

"Tujuan saya itu cuma ingin Pak Presiden dan Mas Kaesang tahu bahwa nama mereka dipakai untuk berdagang, makanya saya mention ke Presiden. Tapi jadi bias karena banyak sekali yang baper," kata Marzuki kepada Tempo, Rabu, 15 Januari 2020 melalui telepon.

Pada Rabu pagi, Marzuki mencuitkan soal perintah membeli ponsel melalui aplikasi pesan Whatsapp yang dilakukan seorang penjual bernama Putri. Demi meyakinkan Marzuki, ia menyebutkan bahwa pembelian ponsel impor bebas pajak ini atas perintah Presiden Jokowi dan pemiliknya adalah Kaesang Pangarep, putra bungsunya. Putri mengaku karyawan PT Khoirunshop.celular.

Semula, kata Marzuki, ia sudah tahu bahwa ini adalah penipuan. Ia pun menolak dengan alasan ponselnya masih baru. Tak hilang akal, Putri menyatakan bahwa pembelian ponsel itu atas perintah presiden.

"Tapi kok berani dia mengatasnamakan presiden, Mas Kaesang. Bahkan dia nantangin saya untuk mengecek nomor-nomor pejabat, salah satunya nomor Pak Tjahjo Kumolo, dua-duanya benar nomor dia," kata dia. Saat itu, ia merasa gamang sekaligus merasa bahwa ini bisa jadi penipuan. "Kan kasihan sekali pejabat-pejabat itu, gak mungkin mereka berani mengecek ke Presiden."

Advertising
Advertising

Ia pun mencuitkan persoalan itu. Alih-alih mendapatkan dukungan netizen, Marzuki mengaku dibully. "Pada baper semua, saya dibilang bodoh, ya saya tahulah kalau itu cuma modus untuk menjual tapi kok berani-beraninya sebut nama Mas Kaesang dan Presiden Jokowi," katanya.

Kaesang yang merasa namanya dikaitkan pun langsung memberikan tanggapan atas cuitan itu. "Mohon izin pak, saya gak ada PT yang namanya Khoirun Shop Cellular," tulis Kaesang.

ISTI | MARVELA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

20 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya