Hampir Kena Tipu, Marzuki Alie Minta Penjelasan Jokowi

Reporter

Marvela

Rabu, 15 Januari 2020 16:27 WIB

Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menjawab pertanyaan awak media setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018. Marzuki Alie diperiksa sebagai saksi untuk dua tersangka, Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung, terkait dengan tindak pidana korupsi pengadaan e-KTP. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPR Marzuki Alie hampir tertipu oleh penjual ponsel melalui aplikasi pesan Whatsapp. Dalam pesannya, penjual tersebut mengatasnamakan dirinya sebagai karyawan dari kantor PT. Khoirunshop.celular milik Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo.

Penjual yang mengaku bernama Putri itu menawarkan hp dari segala merek dan tipe dengan harga terjangkau dan bebas pajak. Membaca hal tersebut Marzuki menolak dengan alasan ponselnya masih baru. Namun Putri mengatakan bahwa Marzuki tidak boleh menolaknya karena merupakan perintah. Merasa terganggu, Marzuki pun meminta penjelasan dari Jokowi melalui cuitan di Twitternya pada Rabu, 15 Januari 2020.

"Saya dihubungi seseorang dari kantor Mas Kaesang, katanya ini perintah Pak @jokowi untuk membeli hp android. Saya agak terganggu, karena atas nama presiden, juga impor tidak bayar pajak. Apa benar berita ini, katanya siap dikonfrontir. Kalau produk lokal, saya percaya, tapi ini impor," tulis Marzuki.

Karena merasa namanya disebut-sebut, Kaesang pun menanggapi cuitan itu dan memberikan penjelasan bahwa itu bukan perusahaan miliknya. "Mohon izin pak, saya gak ada PT yang namanya Khoirun Shop Cellular," tulis Kaesang.

Mengetahui bahwa Kaesang sendiri yang menyatakan hal tersebut, lantas Marzuki langsung menghapus cuitan sebelumnya dan meminta maaf kepada seluruh pihak yang tersinggung. Rencananya ia juga akan segera menempuh jalur hukum supaya oknum tersebut tidak mengulanginya.

"Karena sudah ada klarifikasi dari mas Kaesang, maka tweet saya hapus, saya akan laporkan langsung ke polisi lewat twitter ini. Semoga @DivHumas_Polri respon karena mencemarkan nama presiden. No HP +62 819-3701-1171 nama Putri," balasnya.

Ia juga memberikan penjelasan bahwa tidak ada maksud buruk dengan melakukan hal tersebut. Ia hanya tidak terima jika nama presiden dicemarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. "Ini mas nomornya +62 819-3701-1171 dia tunjukkan siapa-siapa saja yang beli. Memang kebetulan harganya murah dan masuk akal dapat dari lelang. Saya gak percaya dan tidak akan pernah beli. Yang masalah bagi saya, nama presiden yang dibawa bawa, ini sudah mencemarkan nama baik," tulis Marzuki.

Lantaran cuitan itu, Marzuki menjadi bahan olokan netizen. Mereka menilai sekelas Marzuki seharusnya tak mudah dibohongi dan menuliskan cuitan seperti itu.

Ketika dihubungi Tempo, Marzuki dengan tertawa menjelaskan, bahwa sejak awal ia sudah mengetahui jika Putri hendak menipu dirinya. "Hanya dia pakai nama Pak Tjahjo Kumolo dan memberikan nomor yang dua-duanya memang benar nomornya Pak Tjahjo," katanya.

Ia sendiri mengaku sebelum mencuit soal penipuan itu, sudah menghubungi beberapa nama yang disebut pejabat itu. "Sebelun mengetweet, saya sudah klarifikasi ke semua kok, sudah tahu, pada baper semua netizen yang merespons tweet saya itu, dikira saya bodoh," ujarnya.

Advertising
Advertising

MARVELA

Berita terkait

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

2 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

5 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

6 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

6 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

6 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

9 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

17 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya