The Science of Fictions film panjang ketiga Yosep Anggi Noen
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir tahun, Majalah Tempo rutin mengadakan tradisi memilih film Indonesia terbaik beserta beberapa kategori lainnya. Tahun ini, proses maraton kembali berlangsung untuk menyaksikan dan mendiskusikan sejumlah film untuk edisi khusus Film Pilihan Tempo 2019.
Film yang Tempo pilih tak melulu harus film yang sudah tayang di bioskop. Syarat utamanya, film sudah diputar di depan publik seperti festival, atau pemutaran kecil di komunitas. Selain itu, Tempo juga tidak selalu memilih film yang sudah lolos badan sensor. Film-film yang dipilih kali ini merupakan film yang dirilis pada Desember 2018-November 2019.
Film yang dipilih tahun ini terdiri dari ragam tema. Dari kisah heroik seorang atlet legenda bulu tangkis, remaja queer, kisah seorang perempuan di pelosok desa yang terkungkung patriarki, hingga kisah soal tragedi politik.
Untuk Film Pilihan Tempo kali ini keputusan juri yang terdiri dari Tim Tempo, Leila S Chudori, Hikmat Darmawan, dan Jonathan Adrian Pasaribu jatuh kepada The Science of Fictions karya Yosep Anggi Noen. "The Science of Fictions berhasil memberi pernyataan metaforis yang kuat tentang Indonesia yang masih dibebani kekerasan kolektif pada 1965," tutur Hikmat.